Ciptakan Ruang Aman Bercerita, CDC FISIPOL UGM Adakan Tea Time bersama Peer Counselor

Yogyakarta, 18 Oktober 2024─CDC FISIPOL UGM mengadakan acara berbagi cerita yang disebut dengan Spill the Tea! #2: Tea Time with Peer Counselor (PC) CDC. Acara tersebut telah menjadi sesi minum teh bersama PC CDC yang kedua, setelah terakhir diadakan tahun 2023.Spill the Tea! #2 menjadi salah satu rangkaian acara dari Mental Health Society (MHS) 2024. Kegiatan yang dilaksanakan di Selasar Barat FISIPOL ini dikemas dalam bentuk semi konseling kelompok. Dalam sesi konseling kelompok, tiap kelompok terdiri atas 5-6 mahasiswa dan emndapat pendampingan oleh peer-counselor CDC FISIPOL. Sembari bercerita dan mengeksprsikan perasaan, peserta mahasiswa juga diajak meracik dan menikmati teh di sore hari sehingga tercipta suasana yang nyaman dan santai.

Menurut Valenidha Sulafi, salah satu PC CDC FISIPOL yang menjadi Project Officer MHS 2024, menyatakan bahwa tujuan diadakannya Spill the Tea! #2 untuk menciptakan ruang aman dan nyaman bagi seluruh mahasiswa baik sarjana maupun pasca-sarjana. Mengingat, kegiatan ini terbuka untuk mahasiswa aktif FISIPOL UGM dari berbagai angkatan. Ruang aman tersebut merujuk pada kebebasan peserta untuk berbagi pengalaman dan refleksi diri sembari memberi dukungan satu sama lain. Inisiasi ini muncul karena adanya kebutuhan akan ruang aman bagi mahasiswa untuk bercerita dan saling memberikan support.

“Acara ini lahir dari kebutuhan mahasiswa akan lingkungan yang mendukung, di mana mereka bisa terbuka tanpa takut dihakimi. Lewat ruang refleksi ini, diharapkan peserta dapat menemukan pemahaman baru tentang diri mereka, serta cara-cara yang lebih baik dalam menghadapi tantangan hidup,” ujar Valenindha dalam wawancara setelah acara selesai.

Acara ini merupakan kolaborasi antara CDC FISIPOL UGM dengan Wardah, Hondje, dan MariPiknik. Dengan menciptakan suasana yang penuh kehangatan dan dukungan, Spill the Tea! #2 mengajak mahasiswa untuk terbuka, merefleksikan diri, dan memperkuat pola pikir yang lebih positif dalam menghadapi kesulitan. Hal ini turut mendukung kesehatan mental mahasiswa guna mencapai kehidupan sehat dan sejahtera. (/noor)