Hadapi Tantangan Era Digital dan AI, IIS UGM Adakan Short Course STAIR

Yogyakarta, 17 Februari 2025–Institute of International Studies Universitas Gadjah Mada (IIS UGM) berkolaborasi bersama Omong-Omong Institute (OM Institute) dan GoTo Group dalam menyelenggarakan short course. Diadakan melalui komunitas Science Technology and Art in International Relation (STAIR), short course ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya regulasi Artificial Intelligence (AI) di tengah tantangan sosial dan politik pada era digital dan juga mendorong Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) ke-9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. 

Bertentangan dengan anggapan umum, STAIR menawarkan perspektif yang menganggap bahwa teknologi tidak seharusnya dilihat sebagai entitas yang pasif dan netral. “Dengan melihat teknologi sebagai agen pembentuk realitas sosial, STAIR mengajak kita untuk berpikir kritis mengenai dampak transformasi digital dalam masyarakat,” terang Suci Lestari Yuana, Dosen Hubungan Internasional UGM pada konferensi pers yang digelar Senin (17/2) di Fisipol UGM. Nana menyampaikan bahwa STAIR memiliki potensi untuk terlibat dalam menjawab tantangan sosial dan politik yang semakin kompleks di era digital.

Era digital telah mempererat keterkaitan antara berbagai aspek, seperti seni dan teknologi, sekaligus memunculkan fenomena yang semakin kompleks, seperti hak cipta dan infrastruktur dalam industri hiburan. Menurut Okky Madasari, Research Fellow IIS sekaligus pendiri OM Institute, memahami fenomena-fenomena tersebut memerlukan perspektif yang lebih kaya dan menyeluruh. 

“Membicarakan seni itu bukan hanya persoalan tontonan, tetapi juga bagaimana para analis, pembuat kebijakan, dan praktisi mampu membuat kebijakan serta regulasi yang sesuai dengan fenomena terbaru,” ujar Okky.

Lebih lanjut, short course STAIR diharapkan dapat menjadi platform yang menjembatani para peneliti, praktisi, dan pembuat kebijakan untuk dapat berkolaborasi dan menciptakan solusi. Dengan kolaborasi tersebut, solusi yang tercipta akan semakin komprehensif, multidisiplin, dan berbasis ilmu pengetahuan. “Kolaborasi antara universitas sebagai produsen pengetahuan dengan sektor swasta atau korporasi juga penting untuk mendorong riset dan inovasi,” tambah Okky.

Adapun short course STAIR akan dilaksanakan sebanyak empat kali dengan topik berbeda pada tiap pertemuannya, yakni STAIR dan Pendekatan Lintas Disiplin, Teknologi dan AI dalam Kebijakan Publik, Analisis Seni dan Estetika dalam Politik Global, serta Menganalisis dan Menulis dengan Perspektif STAIR.