
Salah satu dosen Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) FISIPOL UGM, Bayu Kurniadi, kembali menorehkan prestasi akademik melalui publikasi ilmiah terbarunya yang terbit di jurnal bereputasi internasional, Journal of Peasant Studies terbitan Routledge. Artikel berjudul “Dispossession by archive: contemporary land grabbing through colonial land deeds in Indonesia” ini ditulis bersama Diana Suhardiman, Ward Berenschot, Dianto Bachriadi, Hilma Safitri, dan Rizki Maulana Hakim.
Dalam artikel tersebut, para penulis menyoroti praktik perampasan tanah (land grabbing) yang terjadi di Indonesia saat ini, yang ternyata banyak dimediasi melalui dokumen-dokumen kolonial. Studi ini menunjukkan bagaimana arsip tanah dari era kolonial Belanda digunakan sebagai alat legal-formal untuk melegitimasi klaim atas tanah, sering kali dengan mengabaikan keberadaan dan hak-hak masyarakat adat atau komunitas lokal yang telah lama tinggal dan mengelola tanah tersebut secara turun-temurun.
Yang menarik dari studi ini adalah pendekatan kritis terhadap penggunaan arsip sebagai instrumen kekuasaan. Penelitian ini mengungkap bahwa alih-alih menjadi sumber keadilan, arsip justru dapat digunakan secara politis untuk membenarkan praktik ketimpangan agraria. Artikel ini memperkaya diskusi tentang politik pertanahan di Indonesia dengan menggabungkan pendekatan sejarah, hukum, dan politik agraria kontemporer.
Publikasi ini menandai kontribusi penting FISIPOL UGM dalam riset global mengenai agraria dan keadilan sosial, sekaligus menegaskan posisi Dosen DPP FISIPOL dalam kancah akademik internasional.
Tulisan selengkapnya dapat dibaca di tautan berikut.