Yogyakarta, 18 November 2025—Program Studi Magister Ilmu Komunikasi, Departemen Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM selenggarakan The 3rd Graduate Student Symposium on Communication (GSSC) 2025, sebuah forum akademik internasional yang mempertemukan mahasiswa pascasarjana, peneliti muda, dan praktisi dari berbagai negara. Tahun ini, GSSC mengangkat tema besar “Sustainable, Digital, Inclusive: Redefining Communication for a Changing World”, menyoroti peran krusial komunikasi dalam menjawab tantangan global yang semakin kompleks.
Tema ini dipilih untuk menekankan pentingnya komunikasi dalam menghadapi isu keberlanjutan lingkungan, transformasi digital yang cepat, serta urgensi untuk membangun masyarakat yang inklusif. GSSC menjadi ruang dialog yang mempertemukan perspektif lintas disiplin untuk memahami bagaimana komunikasi dapat memperkuat ketahanan sosial, memperluas akses ke pengetahuan, dan memastikan bahwa perkembangan teknologi tetap berpihak pada keadilan sosial. Tahun ini, GSSC menerima puluhan abstrak dari presenter yang berasal dari lebih dari 10 institusi nasional dan internasional. Adapun, terdapat beragam subtema yang dipresentasikan oleh para peserta, yakni terkait:
1. Communication for Sustainability (Komunikasi untuk Keberlanjutan)
Menyoroti strategi komunikasi dalam mendorong perubahan perilaku dan partisipasi publik terkait isu lingkungan. Termasuk kampanye kreatif, komunikasi berbasis data, dan upaya melawan disinformasi iklim di ruang digital.
2. Media Representation and Social Equity (Representasi Media dan Kesetaraan)
Mengkaji bagaimana media membentuk narasi tentang kelompok sosial beragam serta dampaknya terhadap kesetaraan. Fokus pada representasi etnisitas, gender, disabilitas, dan kelompok marjinal di berita, hiburan, dan media daring.
3. Digital Literacy and Ethics (Literasi dan Etika Digital)
Berfokus pada praktik komunikasi digital yang bertanggung jawab, isu privasi, keamanan data, dan algoritma. Termasuk strategi literasi digital untuk menghadapi misinformasi dan menjembatani kesenjangan akses teknologi.
4. Strategic Communication for Social Change (Komunikasi Strategis untuk Perubahan
Sosial)
Membahas komunikasi sebagai alat pemberdayaan kelompok rentan dan penguatan suara terpinggirkan. Mencakup kampanye advokasi komunitas, media alternatif, dan pendekatan berbasis keadilan sosial.
5. Policy Advocacy in the Digital Era (Advokasi Kebijakan Komunikasi di Era Digital)
Mengulas peran komunikasi dalam pembentukan opini publik dan proses penyusunan kebijakan di tengah transformasi digital. Termasuk strategi advokasi, tata kelola media, serta partisipasi warga dalam mendorong transparansi.
GSSC 2025 diharapkan dapat menjadi ruang penting bagi media untuk menangkap perkembangan terbaru dalam riset dan praktik komunikasi, sekaligus memahami bagaimana akademisi dan praktisi di Indonesia. Karena itu, kami mengundang jurnalis untuk meliput kegiatan ini dan bersama-sama merencanakan masa depan komunikasi yang lebih adil, berkelanjutan, dan berorientasi pada manusia.