Yogyakarta, 27 Agustus 2020—Pada semester ini, Center for Digital Society, Forbil Institute, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM bekerja sama mengadakan Seri Kuliah Kecerdasan Digital. Seri Kuliah Kecerdasan Digital merupakan rangkaian mata kuliah pilihan yang akan disediakan bagi para mahasiswa yang minimal telah mengikuti perkuliahan selama satu tahun (memasuki semester tiga). Selain mengadakan kelas-kelas kuliah rutin, Seri Kuliah Kecerdasan Digital juga menyediakan diskusi daring dengan narasumber yang berkaitan dengan isu dan tema seputar kecerdasan digital. Sebagai pembuka sekaligus pengenalan, Seri Kuliah Kecerdasan Digital mengadakan diskusi daring pertama dengan tajuk “Menilik Posisi Mahasiswa Indonesia dalam Pasar Kerja di Era Digital”.
Yogyakarta, 26 Agustus 2020—Center for Digital Society Fisipol UGM kembali menyelenggarakan OPOSIT atau Obrolan dan Opini Seputar Dunia Digital pada Rabu malam (26/8). Pada kesempatan kali ini, OPOSIT seri ke-tujuh membawakan topik obrolan mengenai Digital Indonesia 2020. Berkaitan dengan topik tersebut, ada dua hal yang dibahas dalam obrolan, yaitu kualitas literasi digital Indonesia dari dulu sampai sekarang dan perkembangan platform internet yang kita gunakan. Acara berlangsung pada pukul 19.00-20.00 WIB melalui Live Instagram @cfds_ugm.
Yogyakarta, 25 Agustus 2020—Gugus Tugas Papua UGM dan PPKK Fisipol UGM kembali menyelenggarakan diskusi papua strategic policy forum ke-7 dengan topik menimbang pembentukan partai politik lokal di Papua. Pada kesempatan kali ini terdapat beberapa pembicara yaitu Dr. Hamdan Zoelva, John Gobay, Titi Anggraini, Dr.rer.pol. Mada Sukmajati, dan Drs. Bambang Purwoko. Selain lima pembicara tersebut, acara ini juga dihadiri oleh ketua Partai Papua Bersatu, yang turut memberikan pemaparan materi di akhir diskusi. Acara ini diselengggarakan secara daring via platform zoom dan disiarkan secara live melalui channel youtube gugus tugas papua UGM. Selain itu, acara ini dimoderatori oleh Ibnu Nugroho, S.I.P dan dimulai pada pukul 08.00 WIB.
Yogyakarta, 24 Agustus 2020—Center for Digital Society Fisipol UGM kembali hadir dengan sesi ke-31 Digital Discussion. Pada kesempatan kali ini, CfDS mengajak Smart People yang tertarik dengan dunia jurnalistik untuk bergabung sebab topik yang akan dibahas adalah seputar kode etik dalam melakukan jurnalisme daring. Bertajuk “Ethical Conduct in Online Journalism”, diskusi yang diadakan melalui platform Whatsapp Group ini menghadirkan Kristian Oka Prasetyadi, Wartawan Harian Kompas, sebagai pembicara. Pembahasan mengenai kode etik ini berusaha melihat bagaimana proses pencarian narasumber, wawancara, dan pengunggahan berita tetap kredibel dan anti misinformasi serta disinformasi.
- Ikhlas
Sesungguhnya aku diperintahkan untuk menyembah Allah dengan penuh keikhlasan kepadaNya dalam menjalankan agama – QS Az-Zumar:11
- Bersabar
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar — Al-Baqarah:153
- Kesulitan Ada Kemudahan
Surat Al-Insyirah
- Ingat Selalu Kepada Allah
Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan berdzikir mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram — QS Ar-Ra’du:28
Karena atas ketidakidealan hidup Azka dibandingkan orang lain kebanyakan, ia mempunyai tekad besar bagaimana cara agar stress dan tekanan tidak dialihkan ke hal yang negatif, tapi alihkan ke hal positif, hingga akhirnya ia mempunyai impian untuk generasi selanjutnya agar “Jangan Sampai Mereka Merasakan Hal yang Sama Denganku”. Oleh karena itu, Azka mendirikan Sedekah Baju Yogyakarta, yaitu kegiatan sosial untuk menghubungkan mereka yang memiliki pakaian berlebih dengan mereka yang membutuhkan pakaian layak. Lokasi di Yogyakarta, Palembang, Bali, dan Pontianak. Ide tersebut terinspirasi dari banyaknya anak jalanan yang tidak hanya membutuhkan makan, tapi juga pakaian yang layak. Sedangkan di sisi lain, banyak orang yang memiliki baju berlebih bahkan tidak terpakai lagi.
Sebagai langkah awal—dan untuk ke depannya, menurut Kemal—seorang content creator harus paham konten seperti apakah yang ingin ia buat. Ada banyak jenis konten yang dapat diolah sesuai dengan minat sang content creator. Ketika seorang content creator sudah paham mengenai minat dan jenis konten yang ia inginkan, maka eksekusi pembuatan konten akan menjadi lebih mudah. Kemal juga berpesan bahwa inti dari membuat konten itu bukan pada kecanggihan aplikasinya, tetapi fokuslah pada konten yang akan dibuat. Dengan begitu, content creator dapat memaksimalkan perangkat lunak yang ia punya. Bagi Kemal, meskipun sederhana tetapi tetap berkelas, yang terpenting adalah pesan yang ingin content creator sampaikan melalui konten buatannya dapat diterima dengan baik oleh para penikmat konten.
Kuliah Kerja Nyata Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM Periode 2 tahun 2020 sudah memasuki minggu terakhir. Berbeda dari sebelumnya, KKN kali ini dilaksanakan secara daring karena pandemi COVID-19. Selama tujuh minggu terhitung sejak 29 Juni hingga 18 Agustus 2020, mahasiswa setidaknya harus melakukan kegiatan pengabdian dengan jumlah jam kerja efektif paling sedikit 288 jam. Hal ini diatur dalam Keputusan Rektor Nomor 96/UN1.0/KPT/HUKOR/2020 Tentang Penyelenggaraan KKN-PPM UGM 2020.
Menurut Sarinah, isu PHK massal pada dasarnya merupakan isu tahunan yang biasa muncul pada saat isu kenaikan upah digaungkan. Namun, pada masa pandemi, fenomena PHK massal menjadi tidak didasarkan pada isu kenaikan upah. Keberadaan pandemi kemudian menjadi sebab utama PHK massal, meskipun memang sebelumnya sudah ada industri yang melakukan pergantian pekerja tiap tahunnya.
Namun, lebih lanjut, fenomena PHK massal pada masa pandemi ini merupakan suatu persoalan yang kompleks, sebab sudah tercampur berbagai faktor di dalamnya. Ada keinginan pengusaha untuk mengganti sistem ketenagakerjaan dengan yang lebih fleksibel. Oleh sebab itu, menurut Sarinah, jika suatu saat Indonesia sudah mulai menjalani fase pemulihan, belum tentu seluruh pekerja yang mengalami PHK massal pada masa pandemi lah yang akan kembali dipanggil untuk bekerja.
Yogyakarta, 17 Agustus 2020‒Fisipol UGM meluncurkan buku “New Normal: Perubahan Sosial Ekonomi dan Politik Pasca COVID-19”. Dekan Fisipol UGM, Erwan Agus Purwanto, memberi sambutan di acara peluncuran buku ini. Fisipol UGM juga mengundang Deputy Executive Director of CSIS, Medelina Hendytio; Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan Perdesaan Bappenas, Velix Wanggai; dan Deputi Kantor Staf Presiden, Jaleswari Pramodhawardhani sebagai penanggap. Dosen Fisipol UGM, Treviliana Eka Putri, memoderatori acara yang diselenggarakan melalui platform Zoom dan disiarkan di kanal Youtube Fisipol UGM ini.
Yogyakarta, 17 Agustus 2020—Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM kembali menorehkan prestasi yang membanggakan dengan meluncurkan buku berjudul New Normal Perubahan Sosial Ekonomi dan Politik Pasca COVID-19. Buku ini terdiri dari 18 bab dan ditulis oleh 24 akademisi UGM maupun luar UGM dengan berbagai fokus studi, diantaranya politik, sosial, kesehatan, ekonomi kreatif, dan psikologi. Melalui acara soft launching secara daring via platform zoom dan streaming youtube, Fisipol UGM dan UGM Press menghadirkan para editor dan penulis untuk memberikan pemaparan terkait garis besar isi buku tersebut. Acara soft launching ini juga menghadirkan tiga penanggap yaitu Medelina K, Hendytio, Velix V. Wanggai, dan Jaleswari Pramodhawardhani. Acara juga dihadiri oleh Rektor UGM, Panut Mulyono dan Dekan Fisipol UGM, Erwan Agus Purwanto. Pada kesempatan kali ini, acara dimoderatori oleh Treviliana Eka Putri dan dimulai pada pukul 11.00 WIB.