Masih dari rangkaian Pelatihan Pembelajar Sukses Bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) 2017, Rabu (9/8) Fisipol UGM resmi menyambut mahasiswa baru program sarjana TA 2017/2018. Pada tahun 2017/2018, Fisipol UGM menerima 506 mahasiswa untuk Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Departemen Ilmu Komunikasi, Departemen Manajemen Kebijakan Publik, Departemen Politik dan Pemerintahan, Departemen Sosiologi serta dua prodi internasional dari Departemen Ilmu Hubungan Internasional dan Departemen Manajemen Kebijakan Publik.
Senin (7/8) tepat pukul 12.30 WIB, Fisipol UGM yang diwakili oleh jajaran dekanat dan departemen menyambut orang tua/wali mahasiswa baru program sarjana TA. 2017/2018. Acara ini merupakan rangkaian dari Pelatihan Pembelajar Sukses Bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) 2017 dimana para orangtua dapat berkenalan secara langsung dengan dekan, wakil dekan serta para dosen dari enam departemen.
Acara ini dibuka dengan kata sambutan dari Dr. Erwan Agus Purwanto, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dalam sambutannya, Pak Dekan mengucapkan selamat kepada orang tua/wali atas keberhasilan putra-putri mereka sehingga dapat melanjutkan ke perguruan tinggi terbaik.
Humanosphere Science School 2017 and The 7th International Symposium for Sustainable Humanosphere
Indonesian Institute of Sciences (LIPI) and Research Institute for Sustainable Humanosphere (RISH)-Kyoto University proudly present Humanosphere Science School 2017. Humanosphere Science School (HSS) provides learning experience by sharing knowledge, science, and technology delivered by experts specializing in subjects related topics. HSS will also hold a forum for interdisciplinary researchers, practitioners and professionals to share their knowledge or results of scientific research in The 7th International Symposium for Sustainable Humanosphere (ISSH). HSS/ISSH is an on-going international collaboration work between Research Center for Biomaterials, Indonesian Institute of Sciences (LIPI) and Research Institute for Sustainable Humanosphere (RISH), Kyoto University. It is supported by the JST-supported JASTIP and the JICA/JST-supported SATREPS projects.
Pada hari Rabu (2/8), Institute of International Studies Universitas Gadjah Mada mengadakan diskusi bulanan bertajuk “Changing the Game: Geo-Technology for Social and Politics”. Sebanyak 47 peserta dari Fisipol, Fakultas Teknik, dan Fakultas Geografi UGM menghadiri diskusi ini. Pemantik diskusi adalah Auliantya Ayurin Putri, akrab disapa Ayin, dari Environmental System Research Institute (ESRI), sebuah institusi penyedia software sistem informasi geografis sekaligus lembaga riset.
Perubahan teknologi yang begitu cepat mendorong pemanfaatan teknologi di berbagai lini, salah satunya teknologi informasi. Tanpa disadari, penggunaan teknologi informasi meninggalkan rekam jejak berupa data tertentu, seperti lokasi, identitas diri, preferensi pribadi, dan sebagainya. Data inilah yang kemudian mampu ‘menelanjangi’ beragam informasi tentang diri kita. Menurut Ayin, otak manusia memiliki kemampuan untuk menganalisa data sesuai dengan hasil pengamatan. Kinerja pengumpulan, pemetaan, dan analisis data melalui ini menjadi dasar pengembangan teknologi Geographic Information System (GIS).
Sebutan Yogyakarta sebagai kota pariwisata menggambarkan potensi propinsi ini dalam kacamata kepariwisataan. Yogyakarta adalah daerah tujuan wisata terbesar kedua setelah Bali. Berbagai jenis obyek wisata dikembangkan di wilayah ini, seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, wisata belanja, bahkan yang terbaru wisata malam. Wisata belanja yang dari dulu dan sampai sekarang ini selalu diminati para wisatawan baik domestik maupun mancanegara adalah wisata belanja di kawasan Malioboro.
Sesuai dengan tema yang diangkat pada tahun ini yaitu Fostering Community through Digital Connectivity AYIEP 2017 mengadakan digital visitation ke beberapa tempat yaitu Innovative Academy Universitas Gadjah Mada, Loops Station Yogyakarta dan Kampung Cyber Yogyakarta.
Innovative Academy yang dikembangkan Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi (PUI) UGM bekerjasama dengan KIBAR sebagai inkubator bisnis berbasis teknologi. Innovative Academy diadakan PUI UGM bertujuan untuk mendorong mahasiswa membangun startup teknologi bermanfaat yang menjadi solusi dari berbagai problem di Indonesia.
Pembajakan adalah sebuah kejahatan dan masalah yang masih menghantui pelaku imdustri perfilman di tanah air. Bahkan kini tengah marak, modus pembajakan film yang terbaru dengan merekam film secara ilegal melalui siaran langsung sosial media seperti bigolive atau instagram story. Melihat fenomena ini, Center for Digital Society, Ketua Persatuan Artis Film Indonesia, Marcella Zalianty, untuk berbagi bagaimana melawan pembajakan film di era digital dalam acara bertajuk Digitalk, Rabu (26/7) di Auditorium Lantai 4 Fisipol UGM. Diskusi kali ini dimoderatori oleh Fairuz Mumtaz yang merupakan pegiat literasi radiobuku.
Perkembangan teknologi dan digitalisasi tengah memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia di berbagai negara, termasuk dalam ranah hubungan antarmanusia dengan keadaan yang ada disekitarnya. Kondisi ini yang kemudian melahirkan sebuah website crowdfunding yang kini dikenal dengan nama Kitabisa.com. Kitabisa hadir dengan konsep website crowdfunding sebagai tempat untuk menghubungkan ide-ide sosial untuk memecahkan permasalahan-permasalahan sosial.
“Kitabisa.com merupakan website untuk berdonasi dan menggalang dana secara online. Siapa saja, mulai dari individu, komunitas, yayasan hingga organisasi dapat memulai kampanye (campaign) penggalangan dana di Kitabisa untuk berbagai kategori seperti bantuan medis, beasiswa & pendidikan, membangun rumah ibadah, dan lain-lain,” ujar Alfatih Timur CEO Kitabisa, mengawali public lecture AYIEP 2017.
The 60th Dies Natalis of PSdK:
International Conference Social Development in Asia
Topics:
– The role of state in social development in Asia (health, education, employment, housing, and social security)
– The role of private sector in social development in Asia (health, education, employment, housing, and social security)
– The role of civil society in social development in Asia (health, education, employment, housing, and social security)
*) The topic is not limited to one single actor