Pos oleh :

fisipol

Megashift Fisipol UGM Bahas Narasi sebagai Senjata Perebutan Kekuasaan dalam Artikel terbaru

Yogyakarta, 2 Juni 2025─Di tengah dunia yang berubah cepat akibat disrupsi teknologi, krisis sosial, dan pandemi global, cara kita memahami realitas pun ikut berubah. Kini, bukan hanya kekuasaan politik atau ekonomi yang menentukan arah masyarakat, tapi juga siapa yang berhasil membentuk dan menyebarkan makna. Itulah gagasan utama dalam artikel terbaru Megashift FISIPOL UGM berjudul “Bahasa, Kekuasaan, dan Norma di Antara Triple Disruption dan Perebutan Makna.”

Artikel ini mengangkat bagaimana bahasa telah menjadi alat penting dalam perebutan kekuasaan—bukan dalam bentuk represif, tetapi dalam bentuk yang lebih halus: mempengaruhi cara berpikir, membingkai isu, dan menentukan apa yang dianggap wajar dalam kehidupan sosial. Dalam kondisi disrupsi yang bertubi-tubi, aktor-aktor sosial—baik negara, media, korporasi, maupun masyarakat sipil—ikut terlibat dalam upaya membentuk norma dan kebenaran versi mereka masing-masing. read more

Dosen FISIPOL UGM Ungkap Makna Praktik dan Aspirasi Perawatan Lintas Generasi di Indonesia

Yogyakarta, 26 Mei 2025─Dosen Departemen Sosiologi Fisipol UGM, Deshinta Dwi Asriani, baru saja menerbitkan artikel ilmiah berjudul “Why me? The meaning of intergenerational care transfer practices and aspirations of adult daughters in Indonesia” di jurnal bereputasi Journal of Family Social Work, yang diterbitkan oleh Routledge Taylor & Francis Group.

Penelitian ini menyoroti pengalaman perempuan dewasa di Indonesia dalam memberikan perawatan kepada orang tua lanjut usia, sebuah fenomena yang sering dianggap sebagai tanggung jawab moral dan kultural perempuan. Melalui pendekatan kualitatif, Deshinta menelaah bagaimana praktik perawatan lintas generasi tidak hanya dipengaruhi oleh struktur keluarga, tetapi juga oleh norma gender, tekanan sosial, dan aspirasi pribadi para perempuan. read more

Aspirasikan Isu Pendidikan, Mahasiswa Sosiologi, FISIPOL UGM Raih Medali Emas dalam Kompetisi International Ideapaper Festival (IIFest)

Yogyakarta, 30 Mei 2025─Mahasiswa Departemen Sosiologi, FISIPOL UGM, mencetak prestasi dalam kompetisi  International Ideapaper Festival (IIFest) yang berskala internasional. Dalam kompetisi ini, terdiri dari tiga mahasiswa dari departemen Sosiologi, yaitu Zaidan Falah Abdillah, Afkar Nabil Falah, dan Panji Setya Putrahadi yang berhasil meraih medali emas dengan penghargaan “The Most Feasible Solution”. Rangkaian acara dalam kompetisi ini mewadahi aspirasi dan ide-ide berbasis riset yang ditujukan untuk menjawab tantangan global.  read more

CfDS Fisipol UGM X Manchester Metropolitan University: From Digital Harm to Digital Good: Centering Humans in the Digital Age

Yogyakarta, 28 Mei 2025—Center for Digital Society (CfDS) Fisipol UGM bekerja sama dengan Manchester Metropolitan University menyelenggarakan Diffusion edisi ke-123 bertajuk “From Digital Harm to Digital Good: Centering Humans in the Digital Age”. Acara ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana platform digital, yang awalnya menjanjikan konektivitas dan akses informasi, kini juga membawa dampak negatif seperti disinformasi, polarisasi, dan pelanggaran privasi.

Diskusi ini menyoroti pentingnya menempatkan manusia sebagai pusat dalam pengembangan teknologi digital. Para pembicara menekankan perlunya kerangka kerja yang mengedepankan etika, keadilan, dan kekuasaan dalam era digital. Tujuannya adalah membangun sistem digital yang menghormati martabat manusia dan memperkuat nilai-nilai demokrasi. read more

Megashift Fisipol UGM Bahas Kontroversi ESG dalam Artikel Terbaru

Yogyakarta, 28 Mei 2025─Di tengah gencarnya kampanye keberlanjutan dan ramah lingkungan, konsep ESG (Environmental, Social, and Governance) menjelma menjadi standar global baru yang tampaknya menjanjikan masa depan yang lebih adil dan hijau. Namun, apakah ESG benar-benar mampu menciptakan keadilan global? Atau justru menjadi wajah baru dari ketimpangan itu sendiri?

Melalui artikel terbarunya, Megashift FISIPOL UGM mengajak kita melihat lebih dalam bagaimana ESG, yang awalnya digagas sebagai instrumen untuk menilai dampak lingkungan dan sosial dari praktik bisnis, kini banyak digunakan sebagai tameng oleh aktor-aktor global dalam mempertahankan sistem pembangunan neoliberal. Alih-alih menghadirkan solusi, ESG kerap kali justru digunakan sebagai bentuk baru greenwashing—upaya mencitrakan diri ramah lingkungan tanpa perubahan nyata terhadap struktur ketimpangan. read more

FISIPOL UGM Luluskan 107 Mahasiswa dari Enam Departemen

Yogyakarta, 28 Mei 2025─Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM) kembali menyelenggarakan Wisuda Sarjana Periode III Tahun Akademik 2024/2025.

Pada periode ini, FISIPOL UGM meluluskan sebanyak 107 mahasiswa dari berbagai program studi dengan rincian sebagai berikut: Ilmu Hubungan Internasional sebanyak 28 wisudawan, Ilmu Komunikasi sebanyak 22 wisudawan, Manajemen dan Kebijakan Publik sebanyak 33 wisudawan, Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan sebanyak 11 wisudawan, Politik dan Pemerintahan sebanyak 4 wisudawan, serta Sosiologi sebanyak 9 wisudawan. read more

[EVENT] Kuliah Umum “Decolonising Methods: An Introduction”

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM) akan menggelar kuliah umum bertajuk “Decolonising Methods: An Introduction” pada Rabu, 4 Juni 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari kolaborasi bersama Global Humanities Alliance (GHA), menghadirkan Dr. Liz Dean (University of Melbourne) sebagai narasumber dan Dr. Suci Lestari Yuana (Fisipol UGM) sebagai moderator.

Acara ini akan berlangsung dalam dua sesi hybrid: pukul 10.00–12.00 (pengantar metodologi) dan pukul 14.00–16.00 (diskusi lanjutan). Kuliah umum ini terbuka bagi dosen dan mahasiswa Fisipol UGM serta universitas mitra dalam jaringan GHA. read more

FISIPOL UGM Kembali Adakan Dialog dengan Mahasiswa melalui Hearing Dekanat

Yogyakarta, 27 Mei 2025─Dema Fisipol UGM kembali menyelenggarakan “Hearing Dekanat #1 2025”, sebuah forum terbuka yang menghadirkan perwakilan mahasiswa dan jajaran dekanat dalam satu ruang diskusi yang solutif dan konstruktif pada Selasa (27/5) di Selasar Barat. Kegiatan ini menjadi manifestasi nyata dari komitmen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) UGM dalam menciptakan ruang dialog yang inklusif, terbuka, dan berorientasi pada perbaikan berkelanjutan.

Dalam forum yang diinisiasi oleh DEMA Fisipol UGM ini, mahasiswa menyuarakan tujuh isu utama yang selama ini menjadi perhatian dan aspirasi kolektif. Isu-isu tersebut meliputi: read more

Inisiasi Jejaring Kolaboratif, FISIPOL UGM Terima Kunjungan Leiden-Delft-Erasmus Centre

Yogyakarta, 27 Mei 2025─Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM) menerima kunjungan kehormatan dari delegasi Leiden-Delft-Erasmus (LDE) Centre pada Selasa (27/5), bertempat di ruang Dekanat Fisipol. Kunjungan ini menjadi langkah awal yang penting dalam membangun jejaring kolaboratif antara institusi pendidikan tinggi Indonesia dan Belanda, khususnya dalam bidang riset, mobilitas akademik, dan penguatan kapasitas kelembagaan.

Delegasi yang hadir dalam kunjungan ini terdiri dari empat perwakilan penting, yakni Marrik Bellen, Direktur Kantor Perwakilan Leiden di Indonesia; Zweta Manggarani, Wakil Direktur; Afwan Afwandi, Education Support and Officer; dan Risa Nihayah, Coordinator Officer for Leiden-Delft-Erasmus Centre in Indonesia. read more

Merintis Gerakan Sosial Pembaruan Desa, Departemen PSdK UGM Undang Aktivis Desa dalam Kuliah Umum

Yogyakarta, 26 Mei 2025─Merespons isu-isu pembangunan desa, Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Fisipol UGM membuka kuliah umum Mata Kuliah Gerakan Sosial dan Pembangunan Kuliah bertajuk “Anak Muda dan Gerakan Pembaruan Desa. Kuliah umum ini menghadirkan Akbarian Rifki Syafaat, pemuda penggerak organisasi Desanomia Kampus Tani yang berfokus pada pengarusutamaan desa sebagai aktor pembangunan yang hidup dan memiliki pengetahuannya masing-masing.

Rifki mengungkapkan bahwa kegiatannya di Desanomia Kampus Tani merupakan gerakan sosial eksploratif yang dimotori oleh pemuda. Gerakan ini berasal dari keresahan bersama baik pemuda maupun generasi tua mengenai posisi desa yang cenderung dinilai sebagai ruang dengan dinilai tidak strategis dan dapat menghasilkan kesejahteraan. Pandangan ini memunculkan pemikiran untuk pergi menjauh dari desa. “Kecenderungannya saat ini masyarakat desa itu disuruh untuk pergi dari desa karena kalau masih tetap tinggal di desa kamu tidak akan dapat apa-apa,” ungkapnya. read more