Rabu (29/7) siang, setelah selesai dengan acara wisuda tingkat universitas, para wisudawan dan wisudawati Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) mendatangi Hall Selasar Barat Fisipol. Di sana, pihak fakultas sedang menyelenggarakan acara Pelepasan Wisuda Pascasarjana bagi bara wisudawan dan wisudawati yang telah diwisuda di Grha Sabha Pramana. Selain dihadiri oleh para wali/orang tua wisudawan/wisudawati, turut hadir perwakilan dari pimpinan fakultas yakni Suparjan, M.Si., (Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Sumberdaya) dan Dr. Najib Azca (Wakil Dekan Bidang Kerjasama, Alumni dan Penelitian) beserta ketua program studi pascasarjana tiap jurusan.
Ditulis oleh Fadri Mustofa
Alumni Fisipol UGM
Pascalibur lebaran tahun ini, urbanisasi menjadi persoalan yang harus diselesaikan. Data Price Waterhouse Cooper pada 2014 menyatakan tingkat populasi urbanisasi Indonesia sebesar 51,4 persen atau tertinggi kedua setelah Malaysia dengan angka sebesar 73,4 persen. Sedangkan negara anggota ASEAN lainnya seperti Vietnam hanya 31,7 persen , Thailand hanya 34,5 persen dan Filipina 49,1 persen.
Bahwa urbanisasi berdampak negatif bagi kota maupun desa tidak bisa dipungkiri. Peningkatan jumlah penduduk di kota menjadi salah satu dampak negatif bagi kota. Pada 1980, sekitar 78 persen penduduk Indonesia bermukim di daeah pedesaan. Namun, saat ini kondisinya berubah.
Abdul Gaffar Karim
Penulis adalah Dosen Fisipol UGM
Semua Presiden Republik Indonesia pernah sibuk dengan urusan resuffle kabinetnya. Slelau ada semacam masa probation (percobaan) bagi para menteri selama kira-kira satu tahun pertama masa pemerintahan seorang Presiden RI. Jika seorang menteri berkelakuan bagus dalam masa percobaan itu , dia lanjut. Jika tidak, dia tukar kursi dengan menteri lain, atau malah hengkang dari kabinet. Selalu begitu berulang-ulang.
Pertanyaannya: siapa sebenarnya yang butuh reshuffle kabinet di Indonesia?
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih penghargaann dalam ajang Asia Pasific Model United Nations 2015 yang dihelat di Perth, Australia pada 29 Juni hingga 29 Juni hingga 4 Juli 2015. Pada kegiatan itu delegasi UGM memperoleh tiga penghargaan dalam tiga kategori.
Penghargaan pertama sebagai Best Delegate pada United Nations Development Programme atau setara dengan juara pertama yang diraih Alwan Hafiz. Honorable Mention pada High Level Summit on MDGs yang setara dengan jura ketiga, yang diperoleh Sheila Alifia. Terakhir , UGM dinobatkan sebagai Best Small delegation atau menjadi juara umum.
MGPS is a joint training program between Universitas Muhammadiyah Yogyakarta – Indonesia and Perdana Global Peace Foundation – Malaysia. The program is designed to bring together young social activists, peace makers, NGOs volunteers, and postgraduate students from Southeast Asian countries and beyond who are interested in peace and conflict resolution to work together and develop their knowledge to be active peace makers. MGPS is an interactive and exciting peace training program exposing you with the dynamics of war and communal conflicts taking place in Southeast Asia and beyond.
Tanggal Penting
YOGYAKARTA – Dianty Widyowati Ningrum, 20 tahun, mahasiswi jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSdK) Fisipol Universitas Gadjah Mada berhasil menyabet juara tiga dalam ajang pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Nasional yang digelar oleh Kemenristek Dikti di Hotel santika Premiere Malang, Selasa (30/6). Ajang pemilihan Mahasiswa Berprestasi Nasional ini berlangsung selama dua hari, 28-30 Juni, diikuti sebanyak 30 finalis yang terbagi menjadi dua kategori, jenjang S1 dan Diploma. Universiotas Gadjah Mada di ajang ini berhasil mengirimkan dua delegasinya sebagai finalis, namun hanya Dianty yang berhasil menempati posisi juara tiga. Juara pertama dan kedua untuk kategori jenjang sarjana diraih R. Aditya Brahmana dari ITS dan Ikrom Mustofa dari IPB.
3rd Intake IUP in IR
Important Dates
Application Period : June 20th – July 15th 2015
Admission Test : July 25th 2015
Result Notification : August 5th 2015
Focus of Study
- International Politics
- Conflict and Peace Studies
- International Political Economy
Program Advantages
- Washington College (USA)
- University of Glasgow (UK)
- Malmo University (Sweden)
- Sciences Po (France)
- Victoria University (Australia)
- The University of Queensland (Australia)
- La Troube University (Australia)
- Victoria University (Australia)
- City University of Hong Kong (Hong Kong)
Conference Theme:
Discerning Risks, Threats and Challenges: Co-Creating an East Asian Security Community of Peace and Resilience
Co-organizers:
School of Humanities and Social Sciences, Peking University Shenzhen Graduate School, Shenzhen, China
&
Department of Politics, Languages and International Studies (PoLIS), University of Bath, Bath, United Kingdom
Venue: Zijin Mountain Villa, Nanshan, Shenzhen, China
Date: 8–9 September 2015 (Tuesday-Wednesday; 1-day conference and 1-day visit in Shenzhen)
Sabtu sore (27/6) Ampitheater Utara Perpustakaan Pusat ramai oleh beberapa komunitas yang sedang mengadakan pertemuan. Diantaranya ada Komunitas Jendela, Buku Bagi NTT, Rumah Baca Komunitas dan Jogjakarta Mengajar. Pertemuan komunitas-komunitas tersebut dalam satu tempat dan waktu bukan tanpa alasan. Keempat komunitas tersebut dihadirkan dalam rangka acara yang digagas Youthsure yang bertema Pendidikan dan Minat Baca. Acara gathering yang dihadiri beberapa komunitas tersebut merupakan ajang untuk berbagi dan membangun jaringan antar komunitas sambil berdiskusi mengenai minat baca dan pendidikan.