Sabtu (6/12) kemarin berbaur kemeriahan di ulang tahun Fisipol. bukan hanya tamu undangan dan para alumni saja tetapi dosen- dosen dari seluruh jurusan di Fisipol hadir pada acara malam kemarin. Kemeriahan semakin dirasakan oleh peserta atas malam penganugerahan kala itu. Bertempat di Hall Selasar Barat, tak ketinggalan jamuan makan malam yang hangat turut menyatukan kebersamaan pengunjung sebagai entitas Fisipol Universitas Gadjah Mada. Turut hadir dalam acara kamarin malam, Ganjar Pranowo, SH yang merupakan Gubernur Jawa Tengah sekaligus ketua Kagama tahun ini.
Selama dua hari bertutut-turut, terhitung mulai Kamis (4/12) kemarin, Hall Selasar Barat Fisipol terlihat ramai. Puluhan stand berjajar rapi di sebelah utara dan selatan selasar. Tak ketinggalan, berbagai pernak- pernik menarikpun terpasang di setiap sudut stand dan berjajar kursi- kursi pengunjung di depan panggung. Berbagai stand dari masing- masing jurusan, unit kegiatan mahasiswa fakultas (UKMF) hingga pusat studi dipamerkan dalam pameran ini.
Adalah Kampung Sosial dan Politik (Sospol), salah satu dari sekian banyak rangkaian kegiatan perayaan Dies Natalis Fisipol. Kegiatan ini merupakan sebuah event yang memungkinkan seluruh civitas akademik Fisipol, terutama mahasiswa baru mengenal unit-unit kegiatan yang ada di Fisipol atau dengan kata lain Kampung Sospol merupakan miniatur unit kerja Fisipol.
Hall Selasar Timur yang berada di depan mushola Fisipol pada Kamis (4/12) siang kemarin terlihat ramai. Puluhan pengunjung duduk rapi pada diskusi bulanan Sociology Research Center (Sorec). Turut hadir pula sejumlah alumni, peneliti dan dosen UGM serta staff salah satu BUMN. Diskusi semakin meriah dengan dimoderatori oleh Deshinta Dwi Asriani, MA salah seorang peneliti sekaligus tenaga pengajar di Jurusan Sosiologi. Adapun pembicara yang hadir pada acara kemarin yakni Dr. Phil Dewi Candraningrum, pemimpin redaksi Jurnal Perempuan.
Pemerintah dan masyarakat merupakan bagian dari syarat berdirinya sebuah bangsa, sehingga kajian mengenai peluang dan tantangan di antara keduanya menuju kemandirian bangsa sangat menarik.
Sebagai pembuka dalam acara seminar nasional pada 29 November 2014 bertema “Membangun Kepercayaan Publik dan Solidaritas”, dekan Fisipol UGM, Dr. Erwan Agus Purwanto, M.Si, memaparkan, terdapat tiga tantangan bagi Indonesia, yaitu globalisasi, kepercayaan publik, dan solidaritas.
Dari ketiga tantangan yang dipaparkan, satu yang menarik yaitu tantangan dalam konteks pembentukan dan peningkatan kepercayaan publik. Konteks ini membahas konsep-konsep pemerintahan yang baik (good governance), dimana muara akhirnya adalah meningkatkan kepercayaan publik kepada pemerinrag (public trust).
Pada tanggal 22 November 2014 kemarin, tiga orang mahasiswa Jurusan Politik Pemerintahan (JPP) yaitu Tasha Nastiti Waris (JPP 2011), Bastian Widyatama (JPP 2011), dan Nuzula Ichwanun Nabila (JPP 2011) bertandang ke Jepang untuk mempersentasikan hasil penelitian mereka dalam acara 7th Thailand-Japan International Academic Conference 2014 di Tokyo, Jepang. Karya yang bertajuk “The Role of Social Capital in Enriching Democracy: The Case of the Warga Berdaya Movement in Yogyakarta” ini mendapat apresiasi besar dari kalangan masyarakat internasional. Uniknya, konferensi ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa program sarjana saja tetapi juga diikuti oleh kalangan master, doctoral hingga peneliti professional.
Pk 08.00 WIB Rabu (3/12) kemarin, berbagai mahasiswa hadir dalam seminar public terkait salah satu kebijakan pemerintah yakni “Kartu Sakti Jokowi” bertempat di Ruang Seminar Timur. Tampak mahasiswa dari berbagai universitas seperti UMY, IAIN Kalijaga, Mercu Buana dan Universitas Sebelas Maret hadir dalam seminar yang diinisiasi oleh himpunan mahasiswa pasca sarjana Program PSDK tersebut.
Acara ini bertujuan untuk mengajak semua kalangan untuk menyoroti dan mengkritisi secara lebih mendalam mengenai kebijakan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Dengan dimoderatori oleh Suparlan, acara ini menghadirkan tiga orang narasumber ternama diantaranya Dr. Bambang Praswanto, M.Sc (Ketua DPD PDIP Yogyakarta), AB. Widyatma, M.A (peneliti dari PSPK UGM) dan Dr. Hempri Suyatna, M.Si (dosen senior dilingkup Jurusan PSdK).
Compact Class ditujukan bagi mahasiswa FISIPOL (selain angkatan 2013-2014) setara dengan kelas CPC reguler. Dilaksanakan dalam 3 pertemuan mingguan sebagai berikut:
• Kamis, 4 Desember 2014, pukul 13.00-16.00 @ BA 113
“Understanding Self”: What are your Interests, Values, Skills, and Personality? Memahami Diri Menuju Karir Impian
• Kamis, 11 Desember 2014, pukul 13.00-16.00 @ BA 113
“You & World of Work”: Apa Profesi yang Cocok Untukmu?;
Memahami Lingkungan Bekerja; Ragam Jalur Pekerjaan
• Kamis, 18 Desember 2014, pukul 13.00-16.00 @ BA 113
“Doing It Your Way”: Membuat Keputusan yang Benar; Menyusun Tujuan Karir; Menyusun Action Plan
MOOCs atau Massive Open Online Courses adalah ide pengembangan sistem pendidikan di lingkungan Fisipol UGM. Kami mengajak anda yang berminat untuk bergabung dalam project pengembangan kampus ini untuk menjadi :
Scriptwriter requirements :
- Bekerja paruh waktu (20 jam/minggu)
- Memiliki kemampuan menulis
Camera Person requirements :
- Bekerja paruh waktu (20 jam/minggu)
- Menguasai perekaman video, audio dan tata cahaya.
Video Editor requirements :
- Bekerja purna waktu (40 jam/minggu)
- Menguasai teknik penyuntingan dan edit video
Durasi Project : 4 bulan (mid Desember 2014 – mid April 2015)
Output : video perkuliahan
Masih dalam rangkaian Dies Natalis Fisipol ke-59, Dewan Mahasiswa (DEMA) menyelenggaraakan penulisan Jurnal Mahasiswa tahun kedua hari Kamis (27/11) lalu. Kegiatan tersebut tidak hanya diikuti oleh internal mahasiswa Fisipol saja. Tampak berbagai warna jas almamater delegasi Universitas Indonesia, Universitas Islam Negeri Jakarta, Universitas Brawijaya hingga Universitas Cendrawasih memenuhi ruangan sejak pagi. Acara semakin semarak dengan penampilan Tarian Pesona Nusantara dari mahasiswa jurusan MKP. Turut hadir pula ditengah- tengah acara, dekan fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu POlitik UGM, Dr. Erwan Agus Purwanto.
Sejak Pk 10.00 WIB, puluhan mahasiswa Fisipol riuh di Hall Selasar Barat. Mereka mendirikan booth-booth kebudayaan dalam acara Pameran Kebudayaan Asia Timur pada Kamis (27/11) kemarin. Pameran yang diadakan oleh Center of East Asian Research and Studies (CEARS) ini khusus menghadirkan pameran tiga nagara Asia Timur yakni Jepang, Korea Selatan dan Korea Utara.
Dalam rangkaian acara yang berlangsung selama 6 jam tersebut, pengunjung tak hanya mendapat kesempatan bertanya lebih jauh mengenai budaya, politik dan kesenian di booth yang tersedia. Mereka juga bisa berfoto dengan mengenakan pakaian yukata atau hanbok sekaligus menikmati kuliner khas Asia Timur seperti tteopoki, korean spicy chicken wings dan dimsum. Tak ketinggalan di pertengahan acara, unit AIESEC juga membuka sesi sharing pengalaman mereka mengikuti student exchange untuk memotivasi rekan mahasiswa. Oprc.