Bom tandan (cluster munitions) adalah suatu jenis senjata yang didesain untuk menyelimuti suatu kawasan dengan suatu kekuatan ledakan yang dihasilkan oleh ratusan bom-bom kecil. Sebuah bom tandan dapat menampung ratusan amunisi yang akan lepas ketika bom tandan dijatuhkan dari pesawat. Ledakan bom-bom kecil ini dapat menembus lapisan baja dan membunuh orang di suatu kawasan luas yang menjadi daerah penjatuhan bom tandan. Oleh karena sifatnya yang tidak bisa membedakan target (kombatan dan non-kombatan), bom tandan berbahaya bagi kemanusiaan. Pada Desember 2008, Convention on Cluster Munitions (CCM) ditandatangani. Konvensi ini secara umum mengatur tentang pelarangan penggunaan, produksi, pemindahan, dan penumpukan bom tandan. Pemerintah Indonesia telah menandatangani CCM sejak tahun 2008, tetapi hingga sekarang konvensi ini belum diratifikasi.
Berita
Dalam rangka Dies Natalis Fisipol UGM ke-61, para alumni yang tergabung dalam Keluarga Alumni Fisipol Universitas Gadjah Mada (Kafisipolgama) menggelar acara rutin yakni KAFISPOLGAMA ‘ngangkring’. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ngangkring kali ini akan diiringi dengan sebuah konser musik yang menghadirkan punggawa-punggawa musik tanah air seperti Yockie Suryo Prayogo dan Eros Djarot. Konser yang berjudul Badai Pasti Berlalu Plus (BPB+) ini diselenggarakan di Grand Pacific Hall, Yogyakarta pada 6 November 2016 mendatang.
Yogyakarta- Senin (19/9) rangkaian acara Dies Natalis ke-61 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM resmi dibuka. Acara Pembukaan Dies Natalis ke-61 digelar di Selasar Barat Kampus Fisipol, Bulaksumur. Pembukaan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Himne Gadjah Mada bersama-sama oleh hadirin. Dies Natalis kali ini mengangkat tema “Dari Fisipol untuk Perdamaian Dunia”. Ketua Panitia Dies Natalis ke-61 Fisipol UGM, Dr. Dafri Agus Salim, mengungkapkan dalam sambutannya, bahwa tema ini dipilih karena sudah saatnya Fisipol berkiprah di ranah yang lebih luas, tidak hanya di level UGM ataupun nasional tapi hingga level dunia.
Dua unit di Fisipol UGM, yakni Sospol’s Alumni and Engagement Office (SPACE) dan Center for Digital Studies (CfDS) menggelar kerjasama untuk menyelenggarakan Inspiring Social Entrepreneurship Talk Series (INSERT) pada Jumat, 16 September 2016 di Ruang Seminar Timur Fisipol UGM. Ketua Panitia, Chalida Hikmarani, SIP, M.Si. mengungkapkan bahwa INSERT merupakan salah satu wujud acara dari program Fisipol Global Sociopreneur Initiative. “Tujuan acara ini adalah untuk menyiapkan kelulusan Fisipol agar siap menghadapi tantangan global, salah satunya adalah dengan social entrepreneursip, karena tidak terkendala oleh apakah ada lowongan atau tidak, dll. Jadi kedepannya memang fakultas ingin agar lulusannya bisa menumbuhkan jiwa kewirausahaan dimanapun berada apalagi kalau mereka sendiri bisa menjadi wirausahawan sosial,” tuturnya.
Kompetisi SOPREMA 2016 mengumumkan para jawaranya Rabu malam (7/9) di Grha Sabha Pramana. Awarding Night dikemas dalam acara Jamuan Makan Malam yang dihadiri seluruh peserta SOPREMA, dewan juri, dan para tamu undangan. Nama-nama yang keluar sebagai jawara SOPREMA, antara lain Ferry Verawati (Jawa Tengah), Indotani Makmur (Jawa Tengah), Jambi Youth Movement (Jambi), Najah (Kalimantan Barat), Sosis Cilukba (Jawa Timur), Nilam Socioenterprise (Yogyakarta) dan Nilam Socioenterprise (Riau). Masing-masing mendapatkan bantuan pengembangan usaha dari SOPREMA sebesar Rp 35 juta tim.
Smart City Symposium diselenggarakan di Gedung Lengkung Pascasarjana UGM pada tanggal 7-9 September 2016 oleh Center for Digital Society (CfDS) Fisipol UGM sekaligus menjadi momen grand launching organisasi yang telah berdiri sejak tahu lalu ini. Dr.Erwan Agus Purwanto selaku Dekan Fisipol UGM mengatakan bahwa dibentuknya CfDS merupakan wujud komitmen Fisipol UGM dalam merespons Revolusi Gelombang Keempat, yaitu pergeseran dari masyarakat industri ke masyarakat digital, sekaligus mendukung pemerintah mewujudkan smart city di Indonesia. Acara symposium yang dibuka oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Tjahjo Kumolo, juga dalam rangka menandatangani perjanjian kerjasama antara CfDS) Fisipol UGM dengan Kementerian Dalam Negeri, dan Microsoft Indonesia untuk membangun tata kelola pemerintahan yang baik, dengan berbagai terobosan berbasis informasi yang diwujudkan dalam bentuk smart city.
Yogyakarta– Kompetisi dan Expo Sociopreneur Muda Indonesia (SOPREMA) 2016 memasuki hari kedua pada (6/9). Ke-18 tim yang lolos ke babak final juga telah diumumkan tadi malam (5/9) oleh Dr.Hempri Suyatna (Direktur Pelaksana SOPREMA) dan Sugeng Handoko (Founder Pokdarwis Nglanggeran) sebagai juri di bidang ekologi. Selanjutnya, para finalis pun mengikuti coaching clinic sebagai salah satu bekal untuk menghadapi presentasi di babak final.
Dania Setiabudi dan Hendri Harjanto dipercaya menjadi trainer karena dinilai memiliki kapasitas dalam pelatihan-pelatihan start-up. “Para trainer ini akan mentransfer ilmu, wawasan, serta memberikan motivasi untuk para peserta demi menghadapi babak final,” papar Dr. Hempri Suyatna. Coaching clinic di Ruang Seminar Timur Fisipol UGM tersebut diikuti oleh 18 tim finalis SOPREMA 2016. Sesi ini dibuka dengan materi entrepreneur mindset yang membahas tentang pola pikir yang harus dimiliki para wirausahawan. Selanjutnya, secara persuasif coach Hendri Harjanto mengajak para finalis menentukan tujuan mereka dalam berwirausaha.
Kemajuan teknologi telah memberikan berbagai pengaruh dalam kehidupan kita. Banyak kemudahan yang kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dampak positif yang muncul ternyata juga dibarengi dengan dampak negatif. Cybercrime merupakan dampak negatif yang cukup mengkhawatirkan. Hal inilah yang menjadi alasan Magister Administrasi Publik (MAP) UGM mengadakan seminar bertajuk ”Cybersecurity, Trusted Technology, and Indonesia’s Future”. Seminar diadakan pada tanggal 6 September 2016 di ruang seminar MAP gedung Sekip FISIPOL UGM. Seminar ini mengundang Dr. Astrid Tuminez. Tuminez adalah seorang professor di Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore. Tuminez pernah bekerja untuk Microsoft dan sering menangani berbagai kasus cybercrime untuk Microsoft.
Kompetisi & Expo Sociopreneur Muda Indonesia (SOPREMA) 2016 telah resmi diadakan pada tanggal 5 September 2016. SOPREMA sebagai kompetisi sociopreneurship berskala Nasional. SOPREMA yang akan diadakan dari tanggal 5-7 September 2016 ini diikuti oleh 219 orang yang berasal dari 22 provinsi di Indonesia. 219 peserta ini kemudian akan bersaing dengan satu sama lain dan akan dipilih enam orang terbaik sebagai pemenang SOPREMA 2016
Rangkaian acara SOPREMA dimulai dengan seminar yang berjudul “Inspiring Sociopreneur”. Seminar ini mengundang Hari Siaga Amiarso dari BRI, Inisiator asuransi sampah dan founder homemedika yaitu Dr. Gamal Albinsaid, CEO dari Tenun Lawe yaitu Adinindyah, dan Staff Ahli Menpora bidang ekonomi Kreatif yaitu Dr Jonni Mardizal, M.M. yang bertindak sebagai Keynote speaker dalam seminar ini.
(26/8) Banyaknya mahasiswa baru yang dihadapkan dengan kehidupan perkuliahan yang padat menjadi alasan utama diadakannya kelas Psikoedukasi dengan judul Exploring A Brand New World “Get Ready to Rise and Shine”. Dalam kelas Psikoedukasi kali ini Dina Wahida M. Psi., memberikan materi tentang strategi adaptasi, goal setting, manajemen waktu, dan manajemen emosi. Harapannya dengan memberikan materi diatas peserta kelas bisa mengelola waktu dan emosi mereka sehingga bisa mengatasi masalah yang ada dalam kehidupan perkuliahan.