Siang kemarin (01/08), setelah menghadiri acara penerimaan orang tua mahasiswa baru UGM di Grha Sabha Pramana, para orang tua mahasiswa baru Fisipol UGM berkumpul di Selasar Barat Fisipol UGM untuk menghadiri penerimaan orang tua mahasiswa baru yang dibuka langsung oleh Dr. Erwan Agus Purwanto, M.Si, selaku Dekan Fisipol UGM. Dalam sambutannya beliau mengucapkan selamat kepada orang tua mahasiswa baru karena anak-anaknya dapat diterima masuk ke UGM khususnya ke Fisipol ini, fakultas kebanggaan kita semua. Menjadi kebanggaan salah satunya adalah karena beberapa alumni dari fakultas ini sendiri pernah menduduki jabatan sebagai menteri ataupun saat ini sedang menduduki jabatan sebagai menteri di kabinet kerja Joko Widodo. Selain menyampaikan hal tersebut ia pun sedikit menjelaskan mengenai seluk beluk Fisipol UGM.
Berita
Pagi hari di 1 Agustus 2016 menjadi awal dari 8.745 mahasiswa baru UGM memulai kegiatannya di kampus kerakyatan ini. Sebanyak 6.551 mahasiswa Program Sarjana dan 2.194 mahasiswa dari Program Diploma berkumpul di Lapangan Grha Sabha Pramana untuk mengikuti upacara penerimaan mahasiswa baru UGM sebagai rangkaian awal dari kegiatan PPSMB 2016. Pekan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB) yang telah menjadi agenda tahunan di UGM ini merupakan kegiatan yang mempersiapkan mahasiswa baru agar mampu secara cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan mengembangkan kompetensi serta karakter dalam mengikuti proses belajar mengajar di UGM. Dalam PPSMB ini selain diisi dengan kegiatan ceramah, para mahasiswa baru juga diminta untuk berdiskusi, presentasi, simulasi modeling, testimoni, praktik lapangan sampai dengan melakukan kunjungan. PPSMB ini sendiri sangat jauh dari kata kekerasan ataupun perplocoan. Dalam PPSMB ini mahasiswa baru diajarkan untuk menjadi pembelajar sukses dan meningkatkan pengembangan kemampuan emosional, spiritual dan kepedulian sosial mereka. Dipimpin langsung oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc, Ph.D, upacara penerimaan mahasiswa baru ini ditandai dengan penyematan jaket almamater oleh rektor kepada beberapa perwakilan mahasiswa.
SIARAN BERITA
Enam tahun sejak berlakunya konvensi bom tandan yang melarang semua penggunaan, pembuatan, pemindahan, dan penimbunan bom tandan, Indonesia sebagai penanda tangan konvensi masih belum melakukan ratifikasi.
1 Agustus 2016
YOGYAKARTA- Pada tanggal 1 Agustus 2010 Konvensi Bom Tandan (Convention on Cluster Munitions) berlaku secara hukum, setelah sebelumnya diadopsi pada 30 Mei 2008 dan ditandatangani pada 3-4 Desember 2008.
Konvensi ini mengatur mengenai pelarangan penggunaan, pembuatan, pemindahan, dan penimbunan bom tandan. Selain itu, konvensi ini juga mengatur mengenai bantuan dan pendampingan terhadap korban, termasuk juga mekanisme penghancuran persediaan senjata.
Meritrokrasi Jabatan dan Parpol
Sebentar lagi jabatan Kepala Kepolisian Negara RI Jendral (Pol) Badrodin Haiti akan berakhir karena yang bersangkutan memasuki usia pensiun. Presiden pasti akan mengajukan calon penggantinya ke DPR. Barangkali tidak terlalu lama lagi kabinet presidensial akan dirombak dan presiden akan mengangkat calon-calon menteri baru untuk menggantikan menteri yang dinilai kinerjanya tidak efektif.
Kalangan partai politik sibuk menyelenggarakan musyawarah nasional luar biasa mengganti pimpinan partai yang bisa membantu kabinet atau yang munas biasa untuk mempersiapkan program untuk mengajukan calon-calon partainya menjadi menteri. Sementara di kalangan birokrasi terjadi pengangkatan dan pemberhentian pejabat. Pengangkatan jabatan menurut tata hukum administrasi negara merupakan kekuasaan pejabat pimpinan yang berhak mengangkatnya.
Rabu, 27 Juli lalu, setelah diwisuda oleh Universitas Gadjah Mada bertempat di Lantai 2 Gedung Grha Sabha Pramana para wisudawan/wisudawati pascasarjana Fisipol UGM memenuhi Selasar Barat Fisipol UGM untuk menghadiri pelepasan wisuda fakultas. 78 wisudawan dan wisudawati pascasarjana Fisipol UGM resmi menyelesaikan masa studinya dari kampus kerakyatan ini, 2 wisudawan diantaranya mendapat predikat Cumlaude, 41 wisudawan dengan predikat sangat memuaskan, 33 wisudawan dengan predikat memuaskan dan 2 warga negara asing. Diantaranya adalah 11 mahasiswa dari Departemen Ilmu Administrasi Publik, 23 mahasiswa dari Departemen Ilmu Hubungan Internasional, 12 mahasiswa dari Departemen Ilmu Komunikasi, 6 mahasiswa dari Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik, 7 dari Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, 11 dari Departemen Politik dan Pemerintahan dan 8 dari departemen Sosiologi.
Kalender Sultan Agungan
Humans always define themselves through time. Therefore, every great civilization always has its own timing count. The time is divided according to two main principles: the moon rotation and the sun’s rotation. From that count, a calendar was created.
The national calendar we use today, for example, is the Gregorian Calendar that Pope Gregory XII introduced in 1582 after correcting the Julian calendar. The calendar by the moon found its traces first found in graffiti caves in Lascaux, France which was made about 15,000 years ago. Moon count is traditionally used in most Asian countries including China, India, Japan, Korea, Thailand and others.
Sabtu, 23 Juli lalu bukan menjadi hari yang biasa untuk warga Fisipol UGM. Memaafkan lebih baik, sebuah tema syawalan yang diangkat oleh Fisipol UGM menjadi sebuah momentum untuk setiap karyawan aktif, dosen, mahasiswa, ataupun karyawan yang sudah purna tugas beserta keluarga untuk saling memaafkan. Bertempat di Selasar Barat Fisipol UGM, acara ini dihadiri lebih dari 400 peserta.
Suasana yang terjalin sangat hangat. Bahkan sebelum acara dimulai, setiap warga Fisipol yang hadir saling sapa-menyapa dan mengobrol bersama, termasuk didalamnya Menteri Sekertaris Negara, Pak Pratikno yang turut hadir dalam acara ini. Tidak terlihat adanya perbedaan kelas baik antara karyawan, mahasiswa ataupun menteri sekalipun. Semua saling berbaur, mengobrol dan saling bermaafan. Silahturahmi sekaligus ajang reuni tahunan ini diawali dengan pembacaan kalam illahi oleh dua mahasiswa Fisipol UGM dan dilanjutkan dengan sambutan dari ketua panitia. Tak ketinggalan, Pak Erwan, selaku Dekan Fisipol pun turut memberikan sambutannya.
Cara mengontrol perusahaan Otobus (PO) agar tidak seenaknya menaikkan tarif bus non ekonomi, salah satunya dengan pemesanan dan pembelian tiket secara online. Sebab sistem online mempunyai kemungkinan dapat menghilangkan calo, dan mencegah kenaikan tarif secara tak wajar.
Selain itu, sistem online dapat memberi kepastian harga kepada penumpang. Dengan catatan, sistem tersebut diawasi secara ketat, dan betul-betul memberi hukuman kepada PO. Diharapkan setelah menerapkan cara itu, angka permasalahan tarif dapat ditekan.
[Opini] Kabinet Presidensial
The term cabinet comes from the French, “cabinet” which means a group of experts who work as advisers who help for the benefit of the king.
The first time a country that used this term was France around the 17th century, to call its working group a cabinet. Later in the day, in the modern state system, called ministers. After France then followed the British around the 18th century. At that time France and Britain were led by an absolute monarchy. The king as head of state and head of the royal government held unlimited power.
Pada 24 Juni 2016 lalu, Departemen Sosiologi FISIPOL UGM bekerja sama dengan Grinnell College menyelenggarakan sebuah diskusi publik dengan judul “The Mosque as a ‘School of Democracy’: Civic Skill Opportunity and Houses of Worship in Yogyakarta” bertempat di Ruang Sidang Dekanat FISIPOL. Diskusi publik ini menghadirkan Danielle Lussier, P.hD dari Grinnell College USA sebagai pembicara dan Hakimul Ikhwan, P.hD dari Departemen Sosiologi sebagai moderator.
Diskusi ini dihadiri oleh para mahasiswa, dosen dan pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini. Danielle memulai diskusi dengan presentasi mengenai penelitiannya yang saat ini masih berjalan dan dibantu oleh tiga asisten. Dalam presentasinya, Danielle menjelaskan bahwa banyak dari rumah-rumah ibadah di luar Indonesia yang menjadi sekolah demokrasi karena menjadi tempat berkumpulnya komunitas. Ia kemudian mempertanyakan apakah hal tersebut terjadi juga di Indonesia, khususnya Yogyakarta?