Arsip:

Berita

Mempersiapkan Diri untuk PKM-PSH Bersama SRCC

Yogyakarta, 12 Februari 2021—Masih dalam rangka mempersiapkan Program Kreativitas Mahasiswa atau PKM yang semakin dekat,  Student Research and Creative Corner (SRCC) kembali mengadakan Bedah PKM dan Sharing Pemenang PIMNAS. Namun, kali ini secara spesifik PKM yang dibahas adalah PKM Humaniora atau biasa dikenal dengan PKM-PSH.

Dengan konsep bincang santai antara peserta dan narasumber, acara yang dilaksanakan melalui platform Google Meet ini menghadirkan Maulida Afifatu Tsalitsi, Nurul Qomariyah, dan M. Riza Nur Pratama, untuk berbagi seputar pengalaman yang mereka jalani selama proses PKM hingga PIMNAS.

Maulida—biasa dipanggil Ifa—membagikan pengalamannya secara detail mulai dari awal penyusunan proposal dan laporan, monitoring dan evaluasi, pengumpulan laporan, hingga persiapan dan pelaksanaan PIMNAS. Ifa menceritakan kendala-kendala yang dialaminya selama keseluruhan proses tadi, mulai dari pengumpulan berkas yang mepet, mengalami banyak revisi dalam penyusunan proposal dan laporan, hingga konflik dengan anggota timnya. read more

Launching Fisipol Crisis Center: Upaya Mewujudkan Ruang Aman Bebas Kekerasan Seksual

Yogyakarta, 3 Februari 2020Fisipol Crisis Center (FCC), salah satu layanan dari FISIPOL UGM terkait penanganan dan pencegahan kekerasan seksual di kampus resmi dirilis Rabu (3/2) lalu. Unit tersebut dibentuk untuk mewujudkan lingkungan kampus yang aman dari berbagai bentuk kekerasan seksual. Acara launching FCC yang bertajuk Mewujudkan Ruang Aman Bebas Kekerasan Seksual di FISIPOL UGM menghadirkan Mustaghfiroh Rahayu, M.A selaku tim AdHoc FCC sekaligus dosen Departemen Sosiologi UGM, serta Budi Wulandari yang merupakan konselor psikologi di Women Crisis Center Rifka Annisa. Acara berlangsung melalui Zoom Meeting dan disiarkan melalui kanal YouTube FISIPOL UGM. read more

Mengulik Berbagai Sudut Pandang Industri Komunikasi pada Era Pandemi dalam Pre-Event Festival Ajisaka 2020+

Yogyakarta, 30 Januari 2021—Festival Ajisaka 2020+ kembali hadir dengan salah satu rangkaian acaranya, yaitu webinar kreatif bertajuk “Pada Pandemi: Industri Komunikasi di Tengah Wabah”. Menghadirkan empat pembicara dari ranah yang berbeda—pemerintahan; industri hiburan; kehumasan; serta periklanan, webinar ini berupaya melihat dinamika industri komunikasi di tengah pandemi.Webinar ini secara garis besar terbagi menjadi dua sesi, yaitu sesi umum—seluruh peserta mengikuti sesi ini, dan sesi minat—peserta mengikuti sesi sesuai dengan bidang atau ranah yang dipilih. Sebagai pembuka acara, sesi umum yang dipandu oleh  Anindya Ayu Krisherwina, Professional Public Speaker, menghadirkan Prof. Dr. Widodo Muktiyo selaku Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk membawakan materi dari sudut pandang pemerintah.Dengan materi bertajuk “Masa Pandemi: Industri Komunikasi di Tengah Wabah COVID-19”, Prof. Widodo banyak menjelaskan mengenai karakter-karakter era digital serta memasukkan konteks-konteks pandemi di Indonesia ke dalamnya. Contohnya, terkait dengan lima langkah percepatan transformasi digital sesuai dengan Arahan Presiden 3 Agustus 2020. Beliau juga mencontohkan berbagai bentuk transformasi digital dalam beragam aspek kehidupan yang terdapat di Indonesia, mulai dari ekonomi, transportasi, pendidikan, pertanian, kesehatan, kuliner, hiburan, hingga filantropi. read more

1.800 Peserta Menuntaskan Seri Kuliah Kecerdasan Digital di Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta, 29 Januari 2021—Dalam rangka mendukung kemajuan talenta digital di Indonesia, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM bersama Center for Digital Society (CfDS) dan Forbil Institute dengan bangga melangsungkan rangkaian seri Kuliah Kecerdasan Digital 2020/2021 untuk 1.800 peserta didik. Program ini ditujukan kepada seluruh mahasiswa dan masyarakat umum yang memiliki ketertarikan untuk berkarya dan menciptakan inovasi di era disrupsi. Seri Kuliah ini hadir sebagai inisiasi dari Menteri Sektretaris Negara, Prof Pratikno; Dekan FISIPOL UGM, Prof. Erwan Agus Purwanto; dan Dr. Dedy Permadi selaku Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Dengan dukungan penuh dari Kementerian Sektretariat Negara, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Kementerian Badan Usaha Milik Negara, mata kuliah ini dirancang untuk memberikan pemahaman digital bagi para peserta kelas, terutama untuk mendorong kemampuan kritis dalam penyelesaian masalah sosial. read more

Mengenal Aplikasi Kubuku dalam DIGILIB FISIPOL

Yogyakarta, 28 Januari 2021—Pada Selasa (26/Jan) Perpustakaan Fisipol UGM secara resmi meluncurkan aplikasi Kubuku dalam Digital Library (DIGILIB) Fisipol UGM. Peluncuran aplikasi secara daring ini dilakukan bersamaan dengan diskusi dan bedah buku UNI EROPA Institusi, Politik, dan Kebijakan yang bekerja sama dengan Komunitas Indonesia untuk Kajian Eropa (KIKE). Media Fisipol berkesempatan mewawancarai Yuli Hesti Wahyuningsih. S.IP. selaku Koordinator Perpustakaan Fisipol mengenai aplikasi yang tersedia di DIGILIB. read more

Diskusi dan Bedah Buku UNI EROPA Institusi, Politik, dan Kebijakan

Yogyakarta, 26 Januari 2021—Perpustakaan Fisipol UGM mengadakan diskusi dan bedah buku berjudul UNI EROPA Institusi, Politik, dan Kebijakan pada Selasa (26/Jan). Acara ini sekaligus sebagai peluncuran aplikasi Kubuku dalam Digital Library (DIGILIB) Fisipol UGM. Diskusi dan bedah buku menghadirkan tiga pembedah yaitu Hafid Adim Pradana, M.A., dari Universitas Muhammadiyah Malang; Paramitaningrum, Ph.D., Universitas Bina Nusantara; dan Ningrum Ambarsari, S. Sos., MBA., Universitas Prof. Dr. Moestopo. Diskusi juga menghadirkan Muhadi Sugiono, M.A., editor buku sebagai pembicara, dan Firstyarinda Valentina Indrawati, S. Sos., M.Si., dari Universitas Brawijaya sebagai moderator. Acara ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom dan panitia membagikan sepuluh buku kepada hadirin yang datang diakhir acara.Diskusi dibuka dengan sambutan dari Dr. Poppy Sulistyaning Winanti, M.P.P, M.Sc., selaku Wakil Dekan Bidang Kerjasama, Alumni, dan Penelitian, Fisipol UGM. Dalam sambutannya, Poppy menuturkan bahwa DIGILIB Fisipol merupakan salah satu wujud komitmen Fisipol untuk mengembangkan pendidikan dengan pemanfaatan teknologi. Salah satunya yaitu diskusi daring yang diikuti oleh banyak audiens dari berbagai daerah. “Kegiatan pagi ini juga salah satu upaya DIGILIB Fisipol bukan hanya menyediakan informasi tetapi juga menjadi forum diskusi secara virtual,” tutur dosen Ilmu Hubungan Internasional tersebut.Muhadi sebagai editor buku menceritakan proses panjang yang dilalui hingga buku ini terbit. Mulanya ia menuturkan, gagasan awal buku ini adalah buku teks yang diperkenalkan bagi mahasiswa Indonesia yang tertarik pada Uni Eropa. Ia melanjutkan dorongan menerbitkan buku ini semakin kuat lantaran Uni Eropa mengalami berbagai krisis. “Berbagai krisis ini ditambah lagi keluarnya Inggris (Brexit), menjadikan banyak orang melihat Eropa dengan sangat skeptis, atau melihat Eropa sebagai kegagalan,” ungkap Muhadi.

Diskusi kemudian dilanjutkan oleh ketiga pembicara lain yang mengomentari bagian-bagian berbeda dari buku yang terdiri dari empat belas bab ini. Hafid memberi komentar mengenai bab pertama yaitu sejarah perkembangan Uni Eropa dan bab kedua mengenai institusi-institusi dalam Uni Eropa. Berbeda dengan Hafid, Ningrum membahas mengenai politik dan proses politik di Uni Eropa. Ada empat poin yang dibahas oleh Ningrum yaitu koordinasi dan koheransi, Eropanisasi, demokrasi dan representasi, serta kelompok kepentingan dan lobi politik di Uni Eropa. read more

Merayakan Pemberlakuan Treaty on the Prohibition of Nuclear Weapon bersama Webinar Institute of International Studies

Yogyakarta, 22 Januari 2021—Treaty on the Prohibition of Nuclear Weapons atau Traktat Pelarangan Senjata Nuklir resmi diberlakukan. Traktat ini menjadi sebuah norma global dalam usaha pencegahan penggunaan senjata nuklir. Sayangnya, Indonesia sendiri hingga saat ini belum meratifikasi traktat yang biasa disebut TPNW ini. Padahal posisi politik dari TPNW diharapkan dapat menguat apabila mendapatkan ratifikasi dari Indonesia. Isu inilah yang kemudian diangkat dalam Webinar Institute of International Studies UGM bertajuk “Traktat Pelarangan Senjata Nuklir Resmi Berlaku: Apa Yang Indonesia Perlu Perhatikan?”. Melalui ketiga pembicara yang dihadirkan, webinar ini mengulik dampak dari berlakunya TPNW terhadap dinamika politik internasional serta cara dan kondisi Indonesia untuk dapat menyelaraskan kebijakan luar negerinya dengan adanya traktat tersebut. read more

Merefleksikan Educated dengan Kehidupan Sebagai Mahasiswa

Yogyakarta, 21 Januari 2021—Manajemen Kebijakan Publik (MKP) Book Club bekerjasama dengan GAMAPI Fisipol UGM kembali mengadakan “Pojok Buku MKP” pada Kamis (21-01). Pojok Buku MKP kali ini mendiskusikan buku berjudul Educated (2018) yang dikarang oleh Tara Westover. Pembahas diskusi buku adalah Indri Dwi Apriliyanti, MBA., Ph.D., doesn Departemen MKP dan Annisa Rahmania Jernih, mahasiswa MKP. Diskusi dibuka oleh sambutan dari salah satu dosen MKP yaitu Ario Wicaksono. Dalam sambutannya Ario berharap kedepannya akan ada kolaborasi dan diskusi bacaan-bacaan menarik lain seperti ini. read more

Sarasehan Pengelolaan Pembelajaran Daring FISIPOL UGM

Yogyakarta, 19 Januari 2021—Sudah 10 bulan sejak pembelajaran luring beralih menjadi daring. Pandemi COVID-19 yang menyerang secara tiba-tiba membuat format pembelajaran daring diselenggarakan atas alasan urgensi. Namun, situasi yang tak kunjung membaik pun akhirnya menyebabkan perpanjangan pelaksanaan pembelajaran daring, yang kemudian dilaksanakan secara lebih terarah. Transisi dari pembelajaran luring menuju daring mendadak, dan kemudian diteruskan dengan daring terencana, pasti diiringi dengan berbagai kisah, baik dari kacamata mahasiswa maupun dosen. Hal inilah yang berusaha dibagikan oleh keenam narasumber dari seluruh departemen di FISIPOL dalam Sarasehan Pengalaman Mengelola Pembelajaran Daring.Acara berbentuk gelar wicara sederhana yang diselenggarakan Unit Inovasi Akademik FISIPOL ini berusaha mengulik pengalaman pengelolaan pembelajaran daring dari tiap-tiap departemen melalui para narasumbernya. Terutama, dalam melihat pengalaman yang tadinya gagap dan kaget dengan format daring, kemudian beralih menjadi perencanaan matang dan persiapan berbagai rupa dalam pelaksanaan pembelajaran daring. Para pembicara menyampaikan bahwa kegagapan dalam menghadapi perkuliahan daring tidak hanya dihadapi mahasiswa, tetapi juga dosen. Hal ini pun menjadi tantangan tersendiri. Seperti yang disampaikan oleh Wahyu Kustiningsih, dosen Departemen Sosiologi.

Sosiologi sendiri awalnya menyerahkan proses pembelajaran daring ke tim pengajar, sementara prodi tidak memberikan kontrol sama sekali karena belum memiliki kesiapan dan pengalaman dalam mengelola pembelajaran daring. Namun, begitu memasuki semester berikutnya, dengan perencanaan yang lebih matang, program studi S1 Sosiologi memfasilitasi banyak hal: mulai dari SOP, hearing, dan evaluasi lanjutan. Hal yang serupa juga disampaikan oleh perwakilan departemen lainnya. Namun, yang membedakan antara satu prodi dengan prodi lainnya adalah karakter pendekatannya. read more

Membincang Publikasi Terbaru ASC: ASC Monograph 2020

Yogyakarta, 19 Januari 2021—ASEAN Studies Center baru saja merilis publikasi terbarunya, yaitu ASC Monograph 2020 “Small States, Strong Societies: Essays On COVID-19 Responses In Southeast Asia”. Publikasi ini lahir setelah melihat respons negara-negara ASEAN terhadap pandemi COVID-19 di tingkat nasional menunjukkan disparitas yang besar antar negara. Disparitas ini dapat terlihat dari tingkat kematian, jumlah infeksi harian, juga pendekatan kebijakan dalam menanggapi pandemi COVID-19 di semua negara anggota ASEAN. Beberapa negara telah mengambil langkah-langkah kebijakan yang proaktif dan ketat untuk meratakan kurva—dengan mengikuti pertimbangan epidemiologi yang tepat, tetapi pada saat yang sama beberapa negara lain justru menyangkal ancaman virus karena takut akan dampak ekonomi yang merugikan. Melalui tujuh esai yang terdapat di dalamnya, pertanyaan mengenai “apa yang menjelaskan pendekatan dan hasil berbeda dalam tanggapan COVID-19 di negara-negara anggota ASEAN, dan apa yang telah dilakukan oleh ASEAN dan negara anggotanya untuk mengatasi masalah pandemi global ini secara efektif?” berusaha diungkap oleh ASC Monograph 2020, dan dibahas lebih mendalam melalui Bincang ASEAN pertama di 2021. Bertajuk sama seperti monograf, yaitu “Small States, Strong Societies: Essays On COVID-19 Responses In Southeast Asia”, Bincang Asean menghadirkan para kontributor dan editor dari ASC Monograph 2020, Bincang ASEAN berupaya untuk mengulik isu-isu yang dibahas dalam monograf tersebut secara lebih mendalam.

Masing-masing bab atau esai dalam monograf ini diwakilkan oleh satu kontributor, secara berurutan: Ahmad Rizky M. Umar, Fauzia Gustarina Cempaka Timur, Filasafia Marsya Ma’rifat, Novriest Umbu Walangara Nau, Saidatul Nadia Abd Aziz, Andhini Citra Pertiwi, dan Tunggul Wicaksono. Pada awal acara, tiap kontributor yang hadir diberikan kesempatan oleh sang moderator—yang juga adalah perwakilan kontributor untuk esai ketujuh, Tunggul Wicaksono—untuk menceritakan secara singkat tetapi tetap mendalam mengenai esai yang mereka tulis, baik dari latar belakang penulisan esai tersebut, hingga metode dan temuan yang dihasilkan. read more