Yogyakarta, 3 April 2020—“Koordinasi sangat penting karena kita memasuki fase krisis yang luar biasa. Dalam situasi normal, risiko paling tinggi dari ketiadaan koordinasi adalah inefisiensi atau korupsi. Tapi risiko di situasi krisis saat ini, kita mempertaruhkan nyawa saudara, keluarga dan kemanusiaan,” ujar Cornelis Lay dalam Serial Dikusi Fisipol UGM yang dilaksanakan pada Jumat (3/4) silam.
Menghadirkan dua guru besar dari Departemen Politik dan Pemerintahan, Purwo Santoso dan Cornelis Lay mengangkat isu mengenai krisis koordinasi negara terhadap COVID-19 dalam Serial Diskusi Penanganan Krisis COVID-19 yang diselenggarakan secara daring melalui Zoom dan Youtube Live. Menurut Cornelis Lay – yang akrab disapa Conny– koordinasi membutuhkan suatu arah komunikasi yang jelas. “Kita tidak memiliki kesejajaran informasi, tidak punya arah komunikasi satu sama lain, hasilnya terdapat kebingungan luar biasa di tingkat publik, membuat publik bertanya-tanya apa yang sebenarnya pemerintah kerjakan, muncul ketidakpercayaan juga dari masyarakat,” ujar Conny.