Adanya pagebluk Corona yang cukup lama mengakibatkan sejumlah industri kedatangan paceklik, tak terkecuali industri perfilman Indonesia. Imbas pandemi yang menyerang segenap sektor ini turut menghantam hebat jaringan bioskop sebagai layanan utama pemutaran film. Sejak 23 Maret 2020, Pemprov DKI Jakarta menonaktifkan operasional jaringan bioskop terbesar di Indonesia, Cinema XXI, untuk mendukung gerakan PSBB (Ardanareswari, 2020). Rencana awal penutupan sementara selama dua pekan berakhir diperpanjang sampai batas waktu yang tidak disebutkan seiring dengan situasi yang belum kondusif. Bahkan, hingga detik ini bioskop tak kunjung mendapat lampu hijau untuk membuka gerainya. Beberapa kali pembatalan izin pembukaan terpaksa dilakukan untuk mencegah penyebaran virus yang semakin meningkat. Akibatnya, penayangan dan promosi sejumlah film tanah air tertunda. Proses produksi pun banyak yang ditangguhkan tanpa kejelasan waktu kapan dilanjutkan.
Pojok Fisipol
Meluasnya Pandemi Covid-19 di Indonesia, memicu berbagai masalah dalam berbagai sektor. Dalam hal ini, berbagai kegiatan yang biasa dilakukan secara luring, kini harus beradaptasi dengan sistem daring. Bidang riset dan penelitian juga turut terganggu dengan merebaknya pandemi ini, berbagai riset lapangan yang sebelumnya dilakukan secara langsung, kini perlu meminimalisasi interaksi fisik antara peneliti dengan responden.
Situasi pandemi dan metode penelitian alternatif
Aspek kesehatan dan keselamatan saat pandemi menjadi prioritas setiap individu, tidak terkecuali mahasiswa. Terbatasnya ruang gerak, kesulitan keluar rumah, dan ketatnya berbagai aturan kesehatan menjadi pemicu kegalauan para mahasiswa semester akhir yang sedang mengerjakan skripsi. Secara umum, situasi pandemi telah menyebabkan kesulitan nagi mahasiswa dalam melakukan kegiatan penelitian lapangan atau riset kualitatif secara fisik seperti wawancara dan observasi. Padahal, jika melihat situasi saat ini rata-rata metode penlitian mahasiswa S1 khusunya departemen politik-pemerintahan adalah penelitian kualitatif lapangan dengan sumber data primer (Savirani, 2020).
Hingga saat ini (29/08), pandemi Covid-19 masih meradang di Indonesia. Menurut situs resmi World Health Organization (WHO), Covid-19 bisa menular melalui percikan (droplets) dari saluran pernapasan (hidung atau mulut) seseorang yang sudah terinfeksi. Oleh karena itu, masyarakat dituntut untuk membatasi interaksi secara fisik dengan orang lain serta menaati protokol kesehatan secara ketat, seperti menjaga jarak, menggunakan masker, dan menghindari kerumunan.
Tuntutan ini tentu memengaruhi berbagai bidang, termasuk perkuliahan dan kegiatan mahasiswa. Mahasiswa erat dengan kegiatan berkumpul yang melibatkan interaksi secara fisik, misalnya selama pembelajaran di kelas, kegiatan organisasi, atau sekadar menghabiskan waktu bersama teman. Kini, berbagai aktivitas yang rutin dilaksanakan terpaksa harus menyesuaikan protokol kesehatan atau ditiadakan demi keselamatan bersama.
Muda, peduli, dan penuh keinginan untuk berkontribusi terhadap para pembelajar adalah kata yang tepat untuk menggambarkan sosok inisiator atas berdirinya Forum Berkarya, Hani Aganta. Mahasiswi Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik (MKP), FISIPOL, UGM yang hendak menempuh semester lima ini mendirikan Forum Berkarya sebagai wujud keinginannya membantu para pembelajar atau generasi muda untuk dapat meraih mimpi dan cita-cita melalui Youth Empowerment Platform yang dibuatnya. Forum Berkarya yang dibentuk oleh Hani ini juga dibantu oleh keempat temannya yang juga merupakan Mahasiswa/i MKP yang terdiri atas Ilham Dawi Gumilang (Divisi Acara), Dinda Whitney (Divisi Internal), Lusiana Ganura (Sekretaris), dan Alia Raihana Nugroho (Bendahara dan Divisi Media). Uniknya lagi, mimpi untuk mendirikan Forum Berkarya ini sebenarnya sudah dirancang Hani sejak duduk di bangku SMA. Hingga akhirnya, baru terealisasikan, tepatnya di akhir bulan Juni pada tahun 2020 ini. Dengan membawa nilai-nilai positif, Forum Berkarya yang didesain khusus untuk anak muda ini, memiliki berbagai program edukatif dan informatif.
Kuliah Kerja Nyata Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM Periode 2 tahun 2020 sudah memasuki minggu terakhir. Berbeda dari sebelumnya, KKN kali ini dilaksanakan secara daring karena pandemi COVID-19. Selama tujuh minggu terhitung sejak 29 Juni hingga 18 Agustus 2020, mahasiswa setidaknya harus melakukan kegiatan pengabdian dengan jumlah jam kerja efektif paling sedikit 288 jam. Hal ini diatur dalam Keputusan Rektor Nomor 96/UN1.0/KPT/HUKOR/2020 Tentang Penyelenggaraan KKN-PPM UGM 2020.
Yogyakarta, 17 Agustus 2020‒Fisipol UGM meluncurkan buku “New Normal: Perubahan Sosial Ekonomi dan Politik Pasca COVID-19”. Dekan Fisipol UGM, Erwan Agus Purwanto, memberi sambutan di acara peluncuran buku ini. Fisipol UGM juga mengundang Deputy Executive Director of CSIS, Medelina Hendytio; Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan Perdesaan Bappenas, Velix Wanggai; dan Deputi Kantor Staf Presiden, Jaleswari Pramodhawardhani sebagai penanggap. Dosen Fisipol UGM, Treviliana Eka Putri, memoderatori acara yang diselenggarakan melalui platform Zoom dan disiarkan di kanal Youtube Fisipol UGM ini.
Seorang pemikir dan pejuang telah pergi meninggalkan kita semua. Rabu 5 Agustus 2020, Cornelis Lay pulang menghadap Sang Pencipta. Kepergian Mas Cony, begitu panggilan akrab beliau, menyisakan duka bagi keluarga, rekan-rekan, dan murid-murid beliau. Semua kenangan tentang kebaikan dan pelajaran yang diberikan oleh Mas Cony mewujud dalam berbagai tulisan obituary yang tersebar luas baik di media massa maupun media sosial. Tulisan ini akan mencoba melengkapi tulisan obituari Mas Cony lainnya dengan mengambil sudut pandang hal-hal yang bisa ditiru oleh para pembaca (terutama mahasiswa FISIPOL UGM) dari Mas Cony baik sebagai intelektual maupun sebagai manusia.
Berdasarkan penuturan Ferry, Desa Wisata Kakilangit merupakan salah satu destinasi rujukan yang ada di Jogja. “Kami menganalisis bagaimana Kakilangit bisa menjadi destinasi rujukan dan berkembang pesat,” tutur Ferry. Menurut hasil penelitian mereka, Desa Wisata Kakilangit masih sangat mendorong pelestarian budaya lokal, mulai dari kesenian, kuliner, hingga konsep pariwisata yang ditawarkan. Selain itu lokasi yang terletak di perbukitan Dlingo, Bantul serta berada dekat dengan ODTW daerah Bantul menjadikan desa wisata tersebut berpotensi cukup baik.
Mendapat kesempatan belajar di luar negeri merupakan dambaan banyak pelajar dan mahasiswa, tak terkecuali Maria Yohanna Widianti Satriyo. Mahasiswa Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSdK), Fisipol UGM angkatan 2017 ini berkesempatan mengikuti program exchange atau pertukaran pelajar di Australia selama satu semester.
Memutuskan cuti selama satu semester di PSdK, Maria terbang ke negeri kangguru pada Februari 2020. Di Australia sendiri, Maria merasakan kuliah luring selama tiga minggu dan sekitar dua bulan kuliah secara daring karena pandemi. Media Fisipol berkesempatan mewawancara Maria melalui telepon. Saat tulisan ini rilis, Maria berada di Indonesia dan sedang menunggu hasil studinya.
Hadirnya pandemi COVID-19 secara tiba-tiba telah membawa kita pada kondisi yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Kuliah online yang awalnya terpikir hanya akan berlangsung selama dua pekan, ternyata hingga kini sudah terhitung lebih dari tiga bulan. Semua aktivitas terhambat, tak ada yang berani mengambil risiko jika perkuliahan tetap berlangsung secara normal. Meskipun banyak keluhan akibat adanya peralihan metode pembelajaran, sepertinya memang inilah yang terbaik demi keselamatan. Sejak dikeluarkannya Surat Edaran Dekan Nomor 1916/J01.SP/ADM-5/III/2020 pada tanggal 14 Maret 2020, Fisipol terpaksa mengosongkan gedungnya.