Digital Discussion #20: Tips Mudah Mengatur Itinerary dari Handphone

Yogyakarta, 14 Mei 2020 – Center for Digital Society atau CfDS Fisipol UGM menyelenggarakan program Digital Discussion #20 pada Kamis (14/5). Diskusi daring melalui platform Whatsapp Group ini mengangkat judul “Liburan Setelah Pandemi! Tips Mudah Mengatur Itinerary dari Handphone” dengan menghadirkan Ruth Tarullyna S selaku Event and SocMed Staff CfDS sebagai pemantik. Acara dimulai pukul 15.00 WIB dan dimoderatori oleh Made Bayu Agus Sudharma, Event Assistant CfDS.

Sebelum memulai diskusi, moderator terlebih dahulu memperkenalkan diri dan pemantik serta menyampaikan aturan grup selama diskusi. Sebagai pengantar, Bayu menanyakan kepada audiens mengenai apa saja perlu dipersiapkan dalam menyusun itinerary. Peserta diskusi menyampaikan poin-poin penting sebelum traveling, seperti target destinasi, budget, jadwal kedatangan dan keberangkatan. Tidak jarang seseorang yang lebih tertarik mengikuti itinerary agen travel, padahal kita dapat lebih efektif jika membuat rencana sendiri ketika traveling. Ruth menerangkan kelebihan yang paling utama dari membuat travel itinerary sendiri adalah kita bisa lebih leluasa dalam menentukan destinasi wisata yang ingin dikunjungi. Sedangkan, jika berpergian bersama dengan travel agent akan lebih banyak pertimbangan karena keinginan yang berbeda-beda dari peserta dan sebagainya. Biasanya menggunakan travel agent juga memerlukan biaya lebih, karena kita harus membayar jasa dari travel agent selaku perancang perjalanan.

Ruth mnjelaskan salah satu cara yang paling mudah dalam menentukan destinasi mana yang akan dituju adalah dengan mengelompokan destinasi berdasarkan (1) budget, (2) lokasi daerah wisata/negara, ataupun (3) jenis hiburan/pariwisata yang digemari. “Cara ini bisa kalian lakukan dengan membandingkan, budget traveling teman-teman pada nilai total pengeluaran dasar, kalian bisa menjumlahkan pengeluaran utama yaitu: biaya transportasi (PP), biaya akomodasi (hotel), dan biaya makan,” ungkapnya.

Setelah menentukan suatu daerah/negara tertentu sebagai tujuan wisata, Ruth memberikan beberapa tips agar bisa mendapatkan tiket yang lebih murah, yaitu:

–  Membandingkan harga tiket ke lokasi tersebut di berbagai platform penyedia tiket online (seperti Expedia, tiket.com, traveloka, kiwi.com, skyscanner). Pastikan juga memeriksa harga layanan tiket di Google Flights. Hal ini penting, soalnya setiap platform tidak saling bekerjasama, jadi punya perhitungan algoritmanya sendiri-sendiri.

– Berdasar analisis data dari skycanner pada tahun 2019, biasanya maskapai menurunkan harganya di hari Senin malam. Jadi hari Selasa pagi bisa jadi waktu yang tepat untuk membeli tiket.

Selain ditentukan berdasarkan budget, kita juga dapat menentukan destinasi wisata berdasarkan hobi/kegemaran. “Beberapa dari teman-teman mungkin ada yang sangat tertarik dengan wisata bahari (wisata laut) untuk melakukan diving ataupun snorkeling, atau teman-teman tertarik dengan wisata sejarah di kawasan cagar budaya, atau bahkan ada dari antara kalian yang mengaku adrenaline junky? Ada beberapa wisata yang bisa masuk check list kalian, misalnya: bungee jumping, skydiving, ataupun ekspedisi artik di kutub,” ujar Ruth.

Untuk membantu menyusun itinerary yang efektif dan menarik, Ruth juga merekomendasikan beberapa aplikasi di Handpond yang dapat digunakan untuk merancang itinerary seru, seperti TripAdvisor, Visit a City, CityMaps2Go, Rome2rio, TripIt, Culture Trip, ataupun TripScout. Secara umum, aplikasi tersebut akan membantu menentukan titik atraksi menarik di destinasi kota yang kita pilih, beserta peta, rute dan transportasi apa yang bisa kita pilih berdasarkan pilihan-pilihan atraksi tersebut. “Kalau berdasarkan pengalaman pribadi, aku lebih sering membuat itinerary sendiri dengan memanfaatkan google itinerary, karena langsung nyambung dengan reminder dan calendar di Hpku,” ucap Ruth.

Ruth mengaku menggunakan google itinerary relatif gampang karena bisa membuat itinerary dengan memanfaatkan fitur peta (map) di google maps, kemudian bisa langsung menentukan lokasi mana saja yang menarik. “Menurutku nilai plus dari Google yang paling bermanfaat adalah ada saran/suggestion mengenai berbagai lokasi penting seperti atm terdekat, restoran/hotel terdekat, SPBU, dll,” tambahnya.

Sebenarnya dengan kita menggunakan google itinerary, cara ini hampir sama seperti jika kita membuat check list destinasi wisata di buku/kertas. Bedanya, dengan menggunakan google itinerary ini dapat dimudahkan karena sudah langsung terhubung dengan GPS dan layanan aplikasi pengingat. Selain itu juga, semuanya sudah langsung tersedia di Handphone.

Setelah menyelesaikan pemaparan materi, moderator membuka sesi tanya-jawab. Beberapa audiens bertanya mengenai pengalaman pembicara sendiri sebagai traveler enthusiast, sementara Ruth menjawab dengan runtut dan jelas. Diskusi berakhir pada pukul 17.00 WIB. (/Wfr)