Afif Daffa Lana Utta, founder D’Milk Juara, menyebutkan prosentase minum susu Indonesia terbilang rendah. “Kita tertinggal jauh dari Belanda, Inggris, bahkan Malaysia. Padahal susu memiliki efek yang sangat baik dan cocok untuk program diet,” ujarnya. Terkait dengan diet, susu D’Milk sendiri memiliki kandungan gula sebesar 5 gram, masih terbilang jauh di bawah ambang batas maksimal yang diperbolehkan. Hal ini yang kemudian menjadi peluang bisnis sosial D’Milk Juara.
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh D’Milk Juara ada pada tahap pendekatan terhadap peternak. “Ketika terjun ke lapangan, prosesnya tidak mudah. Harus dengan obrolan yang santai agar bisa diterima dan mau dipraktekkan oleh peternak,” papar Daffa saat ditemui seusai acara di Ruang Seminar Perpustakaan Pusat UGM.
Pengembangan jaringan dan koneksi juga merupakan hal yang esensial untuk pegiat sociopreneur. Untuk D’Milk Juara, beragam perlombaan sociopreneur merupakan kunci untuk berjejaring. “Perlombaan tidak hanya digunakan untuk mencari modal saja, namun juga penting untuk dipakai mencari jejaring. Jadi jangan ragu untuk mengikuti kompetisi yang ada,” ujar Daffa.
Lebih lanjut mengenai modal, Daffa mengungkapkan bahwa di awal perkembangannya D’Milk Juara memulai dari nol. Setelah mencoba mengikuti berbagai kompetisi, D’Milk mendapatkan pemasukan yang kemudian digunakan untuk membeli alat.
Menjadi juara dalam beberapa kontes sociopreneur, Daffa memberikan beberapa strategi dan tips. “Pertama, sebelum melakukan presentasi sempatkan untuk meminta restu dari orang tua dengan menelepon mereka. Kedua, kita harus paham bagaimana karakteristik lomba yang diikuti. Misalnya orientasinya lebih pada profit atau kegaitan sosialnya atau bahkan manajemennya,” ungkap Daffa. Dengan mengetahui orientasi lomba, persiapan akan jauh lebih terarah.
D’Milk Juara sendiri memiliki harapan dalam peningkatan produksi kedepannya. “Dalam 10 hingga 20 tahun ke depan, semoga kami bisa meningkatkan produksi hingga 100 liter tiap harinya,” kata Daffa. Ia juga menyebutkan keinginan untuk ekspansi pasar hingga Jawa Tengah. “Kami juga ingin membuka kedai susu,” lanjutnya.
YouSure sebagai inisiator acara menyasar Birema #5 sebagai agenda yang dapat menginspirasi dan menumbuhkan semangat bagi kaum muda yang tertarik dengan isu kewirausahaan sosial, utamanya dalam permasalahan pangan.
D’Milk Juara merupakan jawara Soprema tahun 2017 sekaligus peserta inkubasi Soprema 2018. Berdiri sejak tahun 2016, D’Milk telah memberikan dampak sosial positif nyata pada lingkungan sekitarnya. Misalnya dengan menciptakan lapangan kerja baru, membeli susu dari peternak rakyat dengan harga yang lebih tinggi dari standar Industri Pengolah Susu (IPS), serta membantu edukasi peternak terkait manajemen sapi perah yang baik agar kualitas susu yang dihasilkan meningkat. Melalui hal-hal tersebut, D’Milk Juara berupaya agar dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan peternak dan mampu mengembangkan peternakannya dengan lebih baik.
Dampak sosial yang diberikan tidak hanya pada petani, namun juga pada masyarakat luas. D’Milk Juara aktif dalam melakukan edukasi pada masyarakat terkait urgensi susu sebagai kebutuhan gizi tubuh, misalnya dengan menyasar sekolah-sekolah. Selain itu, mereka turut menyisihkan sebagian keuntungan untuk berbagai kegiatan sosial masyarakat.
Dalam sesi penutup, Daffa memberikan pesan untuk para pegiat sociopreneur lainnya, khususnya yang memiliki latar belakang mahasiswa. “Sebagai mahasiswa, kita harus kritis dan pintar dalam mencari masalah beserta pemecahannya,” tutur Daffa. Lebih lanjut, menurutnya dalam menggiatkan sociopreneur, etika bekerja tidak hanya mengedepankan profesionalistas namun juga harus disisipi rasa kekeluargaan. “Terakhir, yang terpenting adalah bukan seberapa banyak yang kita dapatkan, namun seberapa banyak yang dapat kita berikan,” pungkas Daffa. (/fkm)