Dosen Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM), Desintha Dwi Asriani, baru saja mempublikasikan artikel ilmiah terbaru berjudul “A Bodily Capital: The Practice of Body Modification and Gender Performativity Among Asian Young Women and Men” dalam Journal of Applied Youth Studies, terbitan Springer Nature.
Studi ini mengupas secara mendalam praktik modifikasi tubuh—seperti tato, tindik, dan bedah kosmetik—di kalangan pemuda Korea Selatan dan Indonesia, serta keterkaitannya dengan gender performativity dan mobilitas sosial. Melalui pendekatan kualitatif dengan wawancara dan observasi, artikel ini memberikan analisis komparatif yang menggambarkan bagaimana tubuh dimaknai sebagai modal simbolik dan ekonomi di tengah budaya konsumen Asia yang berkembang pesat.
Berdasarkan temuan penelitian, modifikasi tubuh di kalangan pemuda Korea dipandang sebagai bentuk investasi tubuh yang mencerminkan aspirasi terhadap gaya hidup modern. Tubuh menjadi komoditas, simbol status, dan alat untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan budaya visual yang terus berkembang.
Sementara itu, di Indonesia, praktik serupa digunakan untuk mempertahankan mobilitas kelas sosial. Lebih dari sekadar gaya hidup, modifikasi tubuh di sini terkait erat dengan diskursus moral dan budaya, serta memunculkan tafsir baru atas identitas gender, kelas sosial, dan fluiditas norma maskulinitas dan femininitas.
Artikel ini juga menyoroti bagaimana praktik-praktik ini dapat menjadi ruang bagi pemuda untuk menantang batas-batas kultural tradisional dalam hal gender dan ekspresi diri—serta membuka kemungkinan terjadinya pertukaran lintas budaya dalam ranah estetika tubuh.
Artikel jurnal selengkapnya dapat dibaca di sini.