
Yogyakarta, 25 Februari 2025─Dalam upaya mendorong transisi energi yang berkeadilan, DPP Fisipol UGM gelar seminar yang bertajuk “The Politics of Energy Transition: Coal Phase-Out and the Future of Renewable Energy Financing”. Seminar tersebut melihat tantangan dan strategi energi baru terbarukan secara holistik dari aspek ekonomi hingga perencanaan pembangunan infrastrukturnya. Diskusi ini diperkaya dari berbagai perspektif yakni Nanang Indra Kurniawan (Dosen DPP UGM), Rezki Syahrir (Co-Founder Lembaga Non-Pemerintah Indonesian Initiative for Sustainable Mining/IISM), dan dimoderatori oleh Primi Suharmadhi Putri (Kandidat PhD Oulu University).
Untuk Indonesia, transisi energi merupakan langkah yang penting untuk memitigasi dampak krisis iklim. Seminar ini dibuka dengan paparan tentang upaya-upaya mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, khususnya batubara, yang masih menjadi sumber energi listrik terbsesar di Indonesia. Transisi energi berdampak besar pada ekspor batubara Indonesia sehingga pensiun dini PLTU batubara menjadi salah satu pilihan yang dilakukan meskipun membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
“Untuk mempesiunkan PLTU Batubara, PLN membutuhkan 30-50 triliun. Sementara, Indonesia itu termasuk pengekspor batubara terbesar di dunia. Merefleksikan pensiun dini dari negara-negara maju, hal yang terjadi secara lokal di sana adalah konflik sosial sehingga penting menentukan kebijakan energi yang tidak membebani masyarakat,” ujar Rezki dalam pemaparannya.
Kuliah umum ini menekankan pentingnya tata kelola sumber daya alam yang berkeadilan serta langkah-langkah strategis dalam mewujudkan transisi energi. Langkah pertama yang paling krusial dalam mewujudkan energi baru terbarukan adalah investasi atau strategi pembiayaan. Pendanaan yang berkelanjutan dianggap sebagai elemen kunci dalam memastikan penghentian bertahap PLTU batubara, sekaligus mendukung investasi di sektor energi bersih. Penguatan investasi dalam teknologi energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan hidro akan menjadi langkah fundamental dalam memastikan keberlanjutan pasokan energi di masa depan.
Dengan demikian, seminar ini merupakan langkah konkret dalam mendorong kolaborasi lintas sektor untuk memastikan transisi energi yang inklusif, berkeadilan, serta berkelanjutan. Hal menegaskan komitmen Fisipol UGM dalam mendukung pencapaian SDGs 7 untuk energi bersih dan terjangkau.