Dukung Pembangunan Berkelanjutan, LAN RI dan FISIPOL UGM Langsungkan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat 1

Yogyakarta, 2 Juli 2024─Pelatihan kepemimpinan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi esensial dalam mengantisipasi dan menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks. Di tengah pergeseran isu dunia dan pertumbuhan demografi yang cepat, ASN harus dilengkapi dengan keterampilan analisis kepemimpinan yang kuat untuk memahami dan merespons permasalahan yang muncul secara efektif. Menanggapi hal itu, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) UGM bersama dengan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) selenggarakan Anticipatory Leadership Training pada Selasa (2/7) di Ruang BA 201 FISIPOL UGM. Pelatihan ini merupakan bagian dari Benchmarking Pelatihan Kepemimpinan Nasional ASN Tingkat I Angkatan 60.

Mengangkat tema “Pengelolaan Transformasi Tata Kelola Kebijakan Investasi yang Mendukung Pembangunan Berkelanjutan”, pelatihan ini menjadi bekal para ASN dalam menjawab tantangan zaman dengan pendekatan yang praktis dan solutif. ASN perlu memiliki literasi teknologi yang memadai untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik, terutama seiring percepatan transformasi digital yang terus berkembang.

Pelatihan dibagi dalam 2 sesi, yakni sesi pertama bertajuk “Tata Kelola Kebijakan Investasi, Livelihoods, dan Kesejahteraan Masyarakat Lokal” yang menghadirkan Prof. Ir. Tumiran, M.Eng., Ph.D. dan Prof. Dr. Setiadi, M.Si., serta sesi kedua bertajuk “Geopolitik dan Investasi Berkelanjutan” yang menghadirkan Dr. Anggito Abimanyu, M.Sc., GRCP dan Dr. Maharani Hapsari, MA sebagai narasumber.

Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas ASN dalam melihat tantangan masa depan. Khususnya, dalam hal Tata Kelola Investasi Sumber Daya Alam Terbarukan, Ekosistem Investasi di Perdesaan, Tata Kelola Investasi dalam Peningkatan Kesempatan Kerja, dan Optimalisasi Penegakan Hukum Investasi, secara khusus pada ranah perkebunan sawit.

Adanya pelatihan ini diharapkan dapat mendorong ASN untuk beradaptasi dengan cepat dan merumuskan kebijakan di masa depan yang responsif dan antisipatoris. Terutama dalam menghadapi dinamika global seperti isu-isu perubahan iklim dan pemerataan.