Yogyakarta, 23 Agustus 2025—Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), lembaga think tank internasional berbasis di Jakarta, menyelenggarakan workshop internasional bertajuk “Asian Regional Approaches Towards Digital Trade Governance” pada Sabtu (23/8).
Workshop ini mempertemukan peneliti, akademisi, dan praktisi dari delapan negara, yakni Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Australia, Selandia Baru, Indonesia, Vietnam, dan Filipina. Kegiatan diselenggarakan secara hybrid di Gedung BB, FISIPOL UGM.
Acara dibuka dengan keynote speech dari Prof. Inkyo Cheong, mantan Menteri Perdagangan Korea Selatan, serta dihadiri oleh Prof. Fukunari Kimura, Presiden IDE-JETRO Jepang. Dari pihak FISIPOL UGM, sambutan disampaikan oleh Dr. Fina Itriyati, Wakil Dekan Bidang Riset, Publikasi, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, serta turut mendampingi Prof. Poppy S. Winanti, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan.
Workshop ini membahas mengenai pesatnya digitalisasi yang membawa peluang besar bagi perkembangan ekonomi Asia serta pemanfaatan solusi digital dalam bisnis internasional mampu menurunkan hambatan pasar, mengurangi biaya transaksi dan distribusi, serta memperluas akses perusahaan ke pasar global.
Dalam sesi diskusi, para narasumber membahas beragam isu penting terkait tata kelola perdagangan digital, mulai dari perlindungan data pribadi, kebijakan kecerdasan buatan (AI), hingga fasilitasi perdagangan lintas negara. Lebih jauh, forum ini juga mengangkat pertanyaan kebijakan strategis, antara lain bagaimana mendorong industrialisasi digital, memperkuat inklusi UMKM, mempercepat transfer teknologi, memperkecil kesenjangan pembangunan, serta mengatasi jurang digital dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di kawasan.
Melalui workshop ini, FISIPOL UGM bersama ERIA berupaya menghadirkan ruang kolaborasi internasional yang dapat memperkaya perspektif sekaligus memperkuat kerja sama regional dalam membangun tata kelola perdagangan digital yang inklusif, adil, dan berkelanjutan di Asia.