Yogyakarta, 16 Mei 2024—Puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pejabat setara ASN bergabung dalam pelatihan yang dihelat oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM bersama Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia. Pelatihan kepemimpinan atau leadership bertajuk “Benchmarking Kebijakan PKN Tingkat I: Anticipatory Leadership Training Fisipol UGM” ini dilaksanakan pada 15-16 Mei 2024. Melalui acara ini, ASN mendapatkan materi pelatihan mengenai tantangan nasional yang akan dihadapi di masa depan.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I ditetapkan oleh Lembaga Administrasi Negara sebagai pelatihan struktural kepemimpinan madya yang diikuti pejabat pimpinan tinggi atau non-Pegawai ASN yang setara dengan jabatan pimpinan tinggi, dan memenuhi persyaratan untuk mengikuti PKN Tingkat I. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi ASN sesuai dengan isu kebijakan nasional yang perlu diselesaikan sebagai aparatur negara. Fisipol UGM sebagai salah satu institusi pendidikan yang turut berkontribusi terhadap penyelesaian masalah nasional, ditunjuk sebagai tuan rumah dalam pelatihan kali ini.
Dekan Fisipol UGM, Dr. Wawan Mas’udi, S.IP., MPA, Ph.D. menyatakan kekhawatirannya terhadap tantangan yang sedang dihadapi Indonesia. “Kita dihadapkan pada perubahan luar biasa yang mungkin tidak pernah kita bayangkan. Kami di universitas juga berusaha memahami, perubahan yang kita alami ini tentang apa. Lalu apa implikasinya, bukan hanya pada pendidikan, tapi juga masyarakat,” paparnya. Fisipol UGM secara khusus memfokuskan diskursus ini ke dalam tiga hal, yakni perubahan iklim, transformasi digital, dan inklusi sosial. Ketiga tantangan ini menjadi prioritas utama dalam menyusun strategi pengembangan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Sejalan dengan hal tersebut, Plt. Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Muhammad Taufiq, DEA juga menyampaikan visi yang sama. “Kita bersama-sama menghadapi perubahan. Negara ini menghadapi tantangan yang berat, maka perlu orang-orang hebat juga untuk menghadapinya. Kami di LAN memiliki keyakinan bahwa leadership itu dibangun. Kompetensi kita ini harus diubah, termasuk dalam kepemimpinan kita,” ujarnya. Kerja sama LAN dengan Fisipol UGM dianggap sebagai awal baik untuk menyatukan berbagai sektor dalam menghadapi isu nasional.
PKN Tingkat I yang dihelat selama dua hari ini dibuka dengan Gala Dinner di Balairung UGM pada Rabu (15/5) malam. Besoknya, peserta menjalani serangkaian pelatihan dalam dua sesi dengan narasumber dosen dan peneliti UGM. Sesi pertama bertema “Technology and Future Needs” yang diisi oleh Dr. Nurhadi Susanto, S.H., M.Hum., Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan Sumberdaya Manusia Fisipol UGM, dan Widyawan, S.T., M.Sc., Ph.D., Dosen Teknik Elektro UGM. Sedangkan untuk sesi kedua berjudul “Geopolitik dan Kebijakan Publik” dibawakan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fisipol UGM, Prof. Dr. Poppy Sulistyaning Winanti, S.IP., M.PP., serta Doddy Aditya Iskandar, S.T., MCP, Ph.D dari Fakultas Teknik UGM.
Substansi dalam materi pelatihan disusun secara khusus untuk mengelaborasi gambaran perkembangan teknologi dan perubahan iklim yang sedang dihadapi saat ini. Kesiapan pemerintah menghadapi kedua hal tersebut menjadi kunci utama untuk mempertahankan stabilitas nasional, utamanya di bidang ekonomi, pangan, dan sosial. Kompetensi future skills, seperti penguasaan akan teknologi dan kondisi politik internasional, tidak hanya harus dipahami, namun juga mampu diimplementasikan dalam kebijakan strategis pemerintah.
Berdasarkan tujuan tersebut, Fisipol UGM dalam PKN Tingkat I ini berperan penting dalam menyampaikan urgensi dan solusi terbaik bagi pemerintah sebagai rekomendasi. Selain untuk memperkuat kerja sama nasional, kegiatan ini juga memenuhi pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) ke-13 (Penanganan Perubahan Iklim) dan 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). (/tsy)