Kewirausahaan Sosial UGM x Narasi : Sharing Langsung Jarak Jauh, Sarana Bincang Asyik Sambil Berdonasi

Yogyakarta, 2 Mei 2020- Sharing Langsung Jarak Jauh (SLJJ) yang diselenggarakan oleh Kewirausahaaan Sosial UGM serta Narasi TV bertemakan ‘Think Beyond Pandemic: Social, Business, Entrepreneurship’, berlangsung secara meriah melaui rangkaian talkshow yang diselenggarakan secara live melalui kanal Instagram dan Youtube Narasi.Dibuka dengan talkshow ”Seni Peduli dalam Pandemi”, Bayu Dardias Kurniadi, pengampu mata kuliah Kewirausahaan UGM bersama pembicara Ayu Kartika Dewi selaku co-founder SabangMerauke serta Vikra Ijas selaku co-founder Kitabisa .com, kedua pembicara saling bercerita arti berbagi di kala pandemi.

Menurut Ayu, menghadapi pandemi memerlukan solidaritas yang kuat. “Solidaritas gak bisa terwujud tanpa empati dan pengetahuan, cari tahu common ground dari suatu kejadian karena akan selalu ada lensa kemanusiaan yang bisa dipakai, sehingga kita berbagi tanpa melihat latar  belakang,” ujar Ayu.

Hal tersebut pun disetujui oleh Vikra, “ Energi kebaikan sangat nyata dan jelas di masa pandemi  Covid-19. Di Kitabisa semakin bayak gerakan dan inisiatif dari berbagai pihak mulai dari  lembaga sosial sampai influencer, semua gotong rotong untuk menyalurkan energi sosial melawan wabah bersama,” ujar Vikra.

Sejauh ini, platform Kitabisa.com telah mengumpulkan 200 Miliar rupiah dari 276.ooo orang di Indonesia yang berdonasi.  “Prisipnya no one is left behind, saling bantu satu sama lain,” ujar Vikra.

Talkshow kedua, ”Keep Healthy dan Happy di Masa Pandemi” yang dibawakan oleh Cici Priskila dari Swaragama FM, membicarakan tips kesehatan bersama dr. Danar Wicaksono, seorang Health Influencer. Bagi Danar, kunci dari sehat fisik dan mental adalah mengIkuti apa yang tubuh rasakan,terutama ketika aktivitas WFH yang membutuhkan penyusuaian bagi banyak orang seperti pola istirahat serta makan sehat.

Selain memberikan tips kesehatan, Danar yang saat ini bertugas di RSUP Dr. Sardjito juga memberikan keterangan bahwa meskipun di RSUP Dr. Sardjito kasus Covid-19 masih meningkat, banyak juga pasien yang telah sembuh. Ahli Mikrobiologi dari FKKMK UGM pun telah mengembangkan teknologi yang mampu mendiagsosis secara pasti virus Covid-19.

Selanjutnya Fathia Izzati, Bagus Widnyana, Kevin Hendrawan yang dikennal sebagai content creator, hadir dalam Narasi Classroom bertajuk “Berkreasi di Tengah Pandemi” bersama moderator Ivan Prasetya. Fathia Izzati yang akrap dipanggil Chia, mengaku ada tantangan tertentu ketika bekerja dari rumah. “Di masa pandemi kretivitas kita diuji, harus pas bagi waktu. Mungkin karena dirumah gampang terlena dan gak ada jadwal yang  pasti,“ ujar Chia.

Lain halnya dengan Kevin Hendrawan yang lebih menyukai bekerja dirumah “Lebih produktif karena lewat online jadi lebih efisien waktunya.  Tapi yang susah itu batas personal dan pekerjaan jadi tipis banget. Mungkin namanya juga adaptasi,” ujar Kevin.

Produktivitas pun menjadi kendala bagi sebagian orang, tak terkecuali para content creator yang membutuhkan banyak inspirasi. “Setiap orang pasti punya standar produktivitas masing-masing, meskipun produktif juga bisa menular ke orang lain, “ ujar Chia. Baginya, menjadi kreatif sekaligus melakukan physical distancing tetap memungkinkan untuk menghasilkan konten, salah satunya Weekly Leaks yang menggunakan konsep video jarak jauh.

“Produktif bagi gue adalah melakukan pekerjaan sebaik mungkin pada waktunya, bukan gila-gilaan kerja  terus. Produktif itu bisa membagi waktu kalau kerja ya kerja,” ujar Kevin. Ide tersebut juga disepakati oleh Bagus “Dulu kita suka mikir orang yang sibuk itu produktif, padahal orang sibuk dengan produktif itu beda. Sibuk bisa kerja seharian tapi belum tentu menghasilkan sesuatu, tapi kalau produktif belum tentu kerja seharian tapi menghasilkan sesuatu,” ujar Bagus.

Di talkshow keempat, Fadlan Muzaki selaku Koordinator PPI Dunia membawakan diskusi bertajuk ”Celah Bisnis di Masa Pandemi”,  bersama William Tanuwidjaja selaku CEO Tokopedia bersama Fita Arisanti selaku Vice President Micro Bussiness BRI. Menurut Fita, Dampak covid-19 sangat berpengaruh pade sektor UMKM mulai dari mengganggu rantai pasokan bahan buku karena adanya pembatasan. Dikhawatirkan ketika modal usaha dana tabungan telah habis, pegiat UMKM akan butuh bantuan eksternal untuk survive.

Melalui hal tersebut, BRI mengajak para UMKM untuk segera menggunakan penjualan produk via digital. Hal ini pun dilakukan karena baru 8 juta UMKM yang menggunakan e-commerce sedangkan ada 64 juta UMKM di Indonesia. Menurut William, adanya Covid-19 menjadikan permintaan produk menghilang secara mendadak. Muncul sisi negatif dan positif dari para entrepreneur, salah satunya ada yang menjual alat medis seperti masker dengan harga tinggi. Tokopedia pun bertindak dengan menutup toko secara permanen.

Namun, hal positif juga terjadi karena banyaknya entrepreneur yang beradaptasi dengan cepat sehingga opportunity tidak hilang. Tokopedia sendiri mengajak para konsumen untuk  berbelanja sambil berdonasi yang disambut dengan animo tinggi.

Rangkaian acara SLJJ dengan konsep “Talks Music and Charity” turut dimeriahkan oleh penampilan dari Bondan Prakoso,  Andmesh, Aviwkila serta Saykoji yang diakses lebih dari 700 penonton. Selain mendapatkan pengetahuan dari berbagai narasumber, peserta bisa sekaligus berdonasi yang terhitung hingga 2 Mei jumlah donasi yang telah terkumpul mencapai 487 juta yang nantinya akan disalurkan ke sejumlah rumah sakit di DIY untuk peralatan medis. (/Afn)