
Dalam episode ke-90 Podcast Hubungan Internasional yang dikelola oleh Departemen Ilmu Hubungan Internasional FISIPOL UGM, perbincangan hangat menggali lebih dalam isi buku Transformasi Digital dan Daya Saing: Seleksi Kasus, sebuah kompilasi yang disusun oleh almarhum Dr. Riza Noer Arfani dan Dr. Kuskridho Ambardi. Episode ini menghadirkan narasumber utama Prof. Poppy S. Winanti dan Dr. Dodi Ambardi, pengajar di konsentrasi Digital Transformation and Competitiveness (DTC) pada Program Magister Ilmu Hubungan Internasional UGM, serta dipandu oleh mahasiswa DTC, Muwaliha Syahdani.
Buku ini merupakan bagian dari mandat akademik konsentrasi DTC—sebuah inovasi kurikulum yang menjawab perkembangan global akibat transformasi digital. Menurut Prof. Poppy, transformasi digital tidak sekadar fenomena teknologis, melainkan juga menciptakan konfigurasi ulang relasi kekuasaan, aktor global, serta munculnya isu-isu kontemporer seperti keamanan siber, kedaulatan digital, proteksi data, dan ekonomi digital. Dalam konteks ini, buku ini hadir sebagai jembatan antara perspektif realis yang menekankan dominasi negara, dan pandangan liberal yang memberi ruang bagi aktor non-negara seperti komunitas lokal, pelaku industri, hingga inisiatif akar rumput.
Dr. Dodi menambahkan bahwa buku ini tidak hanya memotret kompetisi dalam lanskap digital global, tetapi juga menyoroti aspek keadilan dan inklusivitas. Lewat konsep digital inequality loop, ia menjelaskan pentingnya mengatasi kesenjangan akses, meningkatkan literasi digital, dan mendistribusikan manfaat transformasi digital secara merata. Buku ini memuat studi-studi kasus dari Indonesia dan negara-negara Selatan lainnya, mulai dari digitalisasi sektor pertanian, kesehatan, pembayaran digital, hingga upaya komunitas membangun ruang publik virtual (digital town square) sebagai alat advokasi sosial.
Narasi yang diangkat dalam buku ini menguatkan urgensi untuk memastikan bahwa transformasi digital tidak hanya mempercepat kompetisi global, tetapi juga memperkuat pemberdayaan kelompok marginal dan meningkatkan partisipasi warga negara dalam tata kelola digital. Hal ini sejalan dengan SDG 9: Industry, Innovation, and Infrastructure, yang menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur digital yang inklusif dan berkelanjutan; SDG 10: Reduced Inequalities, karena transformasi digital yang tidak adil berisiko memperlebar ketimpangan; dan SDG 17: Partnerships for the Goals, melalui kolaborasi antara akademisi, komunitas, dan pembuat kebijakan dalam memajukan transformasi digital yang etis dan berkeadilan sosial.
Podcast ini tidak hanya menjadi sarana reflektif terhadap isi buku, tetapi juga menjadi panggilan bagi publik dan komunitas akademik untuk terus membangun narasi dari Global South. Dengan membuka ruang bagi pengalaman dan studi kasus dari negara-negara berkembang, seperti Indonesia, buku ini menjadi kontribusi penting dalam mendobrak dominasi pengetahuan yang selama ini terpusat di negara-negara Global North.
Simak video selengkapnya di sini.