Pelaksanaan Soprema 2019 Tegaskan UGM Sebagai Kampus Sociopreneur

Yogyakarta, 12 November 2019—Mulai Selasa siang, perhelatan Soprema resmi dibuka. Ruang luas yang terdapat di Selasar Barat Fisipol UGM dipenuhi booth, kursi-kursi, backdrop, hingga panggung. Semua hal terlihat dipersiapkan dengan baik untuk mendukung berlangsungnya acara. Soprema sendiri merupakan singkatan dari Sociopreneur Muda Indonesia. Tahun ini, acara tersebut berlangsung dari hasil kerja sama antara Youth Study Center (YouSure) Fisipol UGM dan PT. Visitama Tujuh Belas. Beberapa kegiatan yang terdapat di Soprema meliputi kompetisi bagi para sociopreneur, seminar, coaching clinic, hingga workshop.

Secara konseptual, Soprema merupakan program kompetisi yang melibatkan partisipasi pemuda pada rentang usia 16 – 30 tahun sebagai target utamanya. Mengusung tema Express Your Creative Passions, pelaksanaan Soprema merupakan pengejawantahan UGM sebagai kampus sociopreneur untuk memberi wadah bagi kreativitas generasi muda Indonesia dalam bidang industri. Pada pelaksanaan tahun 2019 ini, Soprema telah memasuki penyelenggaraannya yang keempat.

“Pelaksanaan Soprema adalah tindak lanjut Fisipol UGM untuk memajukan dan mengembangkan potensi sociopreneur di Indonesia,” kata Wawan Mas’udi, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fisipol UGM. Bersama perwakilan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Bank Rakyat Indonesia, Wawan membuka perhelatan Soprema secara simbolis lewat pemukulan gong di Selasar Barat Fisipol UGM pada Selasa siang.

Selain diselenggarakan sebagai wadah kreativitas generasi muda, Soprema juga bertujuan untuk menggugah kontribusi mereka dalam memecahkan permasalahan sosial. Melalui kegiatan wirausaha sosial, Soprema berniat membuka kesempatan besar dan mendorong pemuda seluruh Indonesia untuk bertukar pengalaman dalam usaha menggiatkan ekonomi masyarakat. Hal ini juga dilakukan lewat usaha yang memberdayakan masyarakat.

Animo generasi muda terhadap industri memang sedang dalam kondisi baik. Pada pelaksanaannya yang keempat ini, panitia Soprema telah menerima pendaftar sebanyak 436 tim sociopreneur dari 31 provinsi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, hanya terpilih 30 tim sebagai finalis dari 13 provinsi yang kemudian berkesempatan mengikuti rangkaian kegiatan inkubasi. Kegiatan inkubasi dilaksanakan dengan social mentoring, sharing session, inspiring session dan workshop bersama para finalis di Desa Wisata Pentingsari, Sleman.

Kegiatan inkubasi merupakan salah satu rangkaian kompetisi yang diselenggarakan dalam Soprema. Setelah melewati tahap inkubasi, para finalis akan mempresentasikan produk mereka di hadapan para juri pada Rabu, 13 November. Adapun malam penghargaan akan dilaksanakan pada hari Kamis, 14 November di Fisipol UGM.

Selain kompetisi sebagai kegiatan utama, pelaksanaan Soprema tahun ini juga dimeriahkan oleh 12 booth dari para sociopreneur muda dan beberapa pertunjukan seni. Kedua hal tersebut dibungkus dalam kegiatan expo yang dilaksanakan di Selasar Barat Fisipol UGM.

Alhasil, pelaksanaan Soprema tak hanya bernuansakan persaingan. Di dalamnya, terdapat kegembiraan komunal yang patut dirayakan oleh civitas akademika Fisipol UGM secara umum. Hanya saja, segala komponen pelaksanaan Soprema tak boleh alpa dari intensi utama diselenggarakannya acara ini: membina jiwa sociopreneurship pemuda di Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan bagi Indonesia. (/Snr)