Pertemuan Koordinator Negara NACT dan Konferensi Tahunan 2023

Belt and Road Initiative (BRI) dan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) merupakan kawasan yang saling terhubung dengan potensi signifikan untuk perdagangan, pembangunan infrastruktur, dan pertumbuhan ekonomi. Tiongkok memperkenalkan BRI pada tahun 2013 untuk menghubungkan Asia dengan Eropa dan Afrika melalui proyek-proyek infrastruktur, rute perdagangan, dan pertukaran budaya. Implementasinya memicu beragam diskusi, sehingga mendorong perlunya penilaian yang berbeda terhadap dampak BRI di panggung global.

Untuk menghasilkan langkah yang lebih luas dalam isu ini. Pada tanggal 10-11 Oktober 2023, NACT China yang diwakili oleh China Foreign Affairs University dan NACT Indonesia yang diwakili oleh Pusat Studi ASEAN Universitas Gadjah Mada, menyelenggarakan Network of ASEAN-China Think Tanks (NACT) Country Coordinators Meeting and Annual Conference 2023 di Yogyakarta, Indonesia. NACT tahun ini mengangkat tema “Kerja Sama BRI dan AOIP yang Berkualitas Tinggi”.

Pada hari pertama, pertemuan diawali dengan Pertemuan Koordinator Negara NACT  yang dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama adalah Pernyataan Retrospektif 2023 yang disampaikan oleh Prof. Yang Yue (NACT China) dan Dr. Dafri Agussalim (NACT Indonesia). Sementara itu, sesi kedua, yaitu Pernyataan Pengantar Menuju 2024, disampaikan oleh Ibu Vithaya Xayavong, NACT Laos (Co-chair NACT 2024) dan juga Prof. Yang Yue. Pertemuan Koordinator Negara  NACT kemudian dilanjutkan dengan diskusi mengenai pertemuan Kelompok Kerja NACT 2024 dan kolaborasi antara Track I dan II, yang kemudian diakhiri dengan foto bersama CCM.

Fina Itriyati, Wakil Dekan Bidang Kerja Sama, Alumni, dan Riset FISIPOL UGM. Gao Fei, Wakil Presiden China Foreign Affairs University, dan dilanjutkan dengan pembicara utama dari H.E. Hou Yanqi, Duta Besar China untuk ASEAN; H.E. Derry Aman, Wakil Tetap RI untuk ASEAN; dan H.E. Ekkaphab Phanthavong (pra-rekaman), Deputi Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Komunitas Sosial-Budaya ASEAN untuk periode 2021-2024.

H.E. Hou Yanqi mengatakan bahwa ASEAN Indo-Pacific Outlook merupakan inisiatif independen ASEAN, yang mencakup prinsip-prinsip penting, seperti mempertahankan status sentral ASEAN, menjunjung tinggi keterbukaan dan inklusivitas, serta fokus pada pembangunan dan kerja sama. Sementara itu, H.E. Derry Aman mengatakan bahwa Pernyataan Bersama ASEAN-Tiongkok mengenai Kerja Sama yang Saling Menguntungkan dalam AOIP, yang diadopsi pada KTT ASEAN-Tiongkok ke-26 di Jakarta, menandakan dukungan Tiongkok terhadap upaya ASEAN untuk mengarusutamakan dan mengimplementasikan AOIP.

Sebelum sesi diskusi panel dimulai, foto bersama Konferensi Tahunan juga dilakukan. Konferensi Tahunan NACT 2023 memiliki tiga sesi diskusi panel dan mengangkat topik “Mempromosikan Kerjasama yang Saling Menguntungkan antara BRI dan AOIP”. Sesi pertama dimoderatori oleh Bapak Tunggul Wicaksono, Manajer Riset Pusat Studi ASEAN Universitas Gadjah Mada. Sesi panel pertama dimulai dengan presentasi dari Ibu Ousa Cheng (NACT Kamboja), yang menyampaikan presentasi berjudul “Menggerakkan Keberlanjutan Bersama Mengeksplorasi Kemitraan ASEAN-Tiongkok dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan dan Pandangan ASEAN terhadap Indo-Pasifik”. Han Zhaoying (NACT China) tentang “Persaingan Kekuatan Besar antara Amerika Serikat dan Tiongkok dan implikasinya terhadap stabilitas Asia Tenggara”, dan Dr. Nur Rachmat Yuliantoro (NACT Indonesia) tentang “Menyatukan BRI dan AOIP: Pandangan dari Indonesia”.

Sesi kedua dimoderatori oleh Prof. Yang Yue dari Dalian University of Technology (NACT China), dengan panelis pertama yaitu Bpk. Bounphieng Pheuaphetlangsy (NACT Laos), dilanjutkan oleh Bpk. Calvin Cheng (NACT Malaysia), yang mempresentasikan pemikirannya tentang “Jalan untuk kerjasama antara BRI dan AOIP”, dan Dr. Khin Ma Ma Myo (NACT Myanmar) sebagai panelis berikutnya menjelaskan penelitiannya tentang Myanmar, “Pembangunan Infrastruktur BRI di Myanmar: Kasus Koridor Ekonomi China-Myanmar dalam Konektivitas Regional”.

Terakhir, Ibu Yulida Nuraini Santoso, MSc, Managing Director Pusat Studi ASEAN Universitas Gadjah Mada, menjadi moderator dalam diskusi panel terakhir. Panelis pertama dalam sesi ini, Bapak Jovito Jose P. Katigbak (NACT Filipina), mempresentasikan pemikirannya tentang “Harmonisasi BRI dan AIOP: Perspektif Filipina”. Dilanjutkan oleh Dr. Kong Tuan Yuen (NACT Singapura) tentang “Dari RCEP ke DEPA: Perspektif Singapura tentang Kerjasama Digital ASEAN-Tiongkok”, Assoc. Prof. Dr. Dulyapak Preecharush (NACT Thailand) dengan topik “Thailand antara BRI dan AOIP: Sebuah Analisis Geopolitik dan Solusi”, dan Bapak Tu Anh Tuan (NACT Vietnam) sebagai panelis terakhir yang memaparkan hasil penelitiannya mengenai “Mempromosikan Sinergi AOIP dan BRI dalam Dunia yang Terus Berubah”.

Sesi panel diskusi Konferensi Tahunan NACT juga dihadiri oleh beberapa dosen, mahasiswa, dan perwakilan dari jurusan Hubungan Internasional dan Pusat Studi ASEAN di Yogyakarta. Selama tiga panel diskusi berlangsung, sesi diskusi di Konferensi Tahunan NACT berlangsung aktif dan banyak wawasan yang didapatkan dari sesi ini.

Hari pertama NACT 2023 diakhiri dengan Welcoming Dinner dan penampilan dari Unit Kesenian Jawa Gaya Surakarta (UKJGS). Sementara itu, di hari kedua NACT 2023, para peserta melakukan field trip selama satu hari penuh di Yogyakarta. Dimulai dengan mengunjungi Keraton Yogyakarta, kemudian dilanjutkan dengan makan siang di Bale Raos. Setelah itu, melakukan Batik Workshop di Omah Budoyo, dan diakhiri dengan Closing Dinner di Candhari Heaven Restaurant.