Platform FOCUS sebagai Upaya Meningkatan Kualitas Pembelajaran Online

Yogyakarta, 26 April 2022─Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada menggelar acara “Sarasehan dan Buka Puasa Bersama” selama enam hari dimulai pada 18 April dan berakhir pada 26 April 2022. Acara yang diselenggarakan di Auditorium Gedung Mandiri Fisipol UGM yang menghadirkan jajaran dekanat dan dosen-dosen setiap departemen yang terjadwal per harinya. Sebelum memasuki acara inti, buka bersama, salah satu bahasan dalam sarasehan yakni mengenai platform pembelajaran baru bernama FOCUS.

Fisipol Online Courses (FOCUS) merupakan media belajar daring yang dibentuk dengan tujuan memberikan akses perkuliahan bagi mahasiswa dengan output penilaian selama mengikuti perkuliahan. Mahasiswa dapat langsung memilih pilihan mata kuliah dan mengikuti rangkaian materi dari awal hingga akhir pertemuan. Pada Semester Genap 2022 ini, beberapa mata kuliah dan aktivitas lainnya yang diselenggarakan oleh departemen maupun unit di Fisipol UGM sudah diujicobakan pada platform FOCUS.

“Mahasiswa kemudian bisa secara individu meng-custom kapan mereka bisa mengakses bacaan, kapan mereka bisa membaca, dan kapan mereka akan mengulang lagi materi yang telah disampaikan oleh dosen, tidak hanya tergantung pada situasi dalam kelas,” ucap Poppy Sulistyaning Winanti, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fisipol UGM.

Namun, penerapan platform ini juga memunculkan kekhawatiran mengenai kualitas pembelajaran yang tidak akan sebagus tatap muka, learning loss, dan hilangnya interaksi sosial. Menanggapi hal tersebut, Dekan Fisipol UGM, Wawan Mas’udi, mengatakan bahwa quality assurance akan tetap terjamin meskipun menggunakan platform FOCUS untuk media pembelajaran. Beberapa minggu pertama perkuliahan juga akan diwajibkan pertemuan tatap muka sebelum kemudian berganti skema online.

“Jadi, kita mengelola kampus dengan logika online tanpa menghilangkan unsur-unsur interaksi sosial dan sebagainya, yang tujuan akhirnya untuk menguatkan kualitas akademik dengan berbagai macam cara tadi termasuk memberikan waktu yang lebih longgar kepada dosen untuk melakukan aktivitas diluar mengajar,” tuturnya.

Lebih lanjut, di samping memfasilitasi proses pembelajaran online menjadi lebih baik, platform FOCUS pada saat bersamaan juga merespon keluhan para dosen yang selama ini justru terlalu banyak beban mengajar akibat situasi pandemi. Sehingga platform ini kemudian dapat menjadi solusi yang akan meningkatkan kesejahteraan dosen dengan tidak menambah bebannya. Penambahan kuota mahasiswa juga dimungkinkan apabila penerapan FOCUS dapat dilakukan.

“Jika situasi sudah normal, kampus justru harus menjadi arena interaksi akademik yang kuat antara mahasiswa dan dosennya, tetapi tidak semua interaksi itu kemudian harus dilakukan dalam kelas sebagaimana sebelum pandemi, mahasiswa tetap bisa belajar, berkelompok, dan berdiskusi menggunakan FOCUS,” ungkap Wawan Mas’udi. (/WP)