Raungan Kolaborasi Musik Masa Kini dan Gamelan pada Puncak Acara Dies Natalis Fisipol ke 64 Tahun

Yogyakarta, 30 November 2019—Lapangan Pancasila Grha Saba Pramana mulai dipadati pengunjung sejak pukul 18.30 WIB. Rintik-rintik hujan malam itu rupanya tidak menyurutkan antusias mereka untuk menghadiri salah satu acara terbesar di UGM.

Acara yang bertajuk “Rhapsody of the Archipelago Gamelan 4.0” ini merupakan puncak Dies Natalis Fisipol ke 64 tahun dan Lustrum UGM ke 14 yang dikemas dalam format pagelaran kolosal gamelan. Beberapa tokoh penting seperti Ganjar Pranowo dan Praktikno juga turut hadir dalam acara ini. Pukul 19.00 WIB, alunan musik gamelan mulai terdengar, tanda acara akan segera dimulai. Seolah merasa terpanggil, kerumunan pengunjung mulai mendekat ke depan panggung utama untuk menikmati penampilan yang disajikan.

Acara ini mendatangkan Olga Lidya, Alit Jabang Bayi, dan Gundhi sebagai host. Acara dibuka secara resmi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Gadjah Mada, yang dilanjutkan dengan penampilan tari pembuka dan sambutan dari Ketua Majelis Wali Amanah, Pratikno, Dekan Fisipol UGM, Erwan Agus Purwanto, dan Dekan FIB UGM, Wening Udasmoro. Mantra Vutura kemudian menjadi artis pembuka acara malam itu. Lantunan musik gamelan yang dipadukan dengan dentuman musik elektronik menghasilkan kolaborasi apik bernuansa magis dan modern.

Tidak hanya Mantra Vutura, beberapa band lain seperti Tashoora, Letto, dan FSTVLST juga turut meramaikan acara tersebut. Selain itu, grup dangdut Om New Palapa ft. Brodin juga turut diundang sebagai penutup acara. Acara ini sendiri sejatinya sudah menjadi angan-angan Fisipol sejak dua tahun lalu. Erwan Agus Purwanto merupakan orang yang mencetuskan ide pembuatan pagelaran kolosal gamelan ini. Ide tentang acara ini berangkat dari kegelisahannya terhadap branding UGM sebagai Universitas Kebudayaan yang dirasa masih kurang.

“Jangan sampai gamelan jadi sesuatu yang terlalu disakralkan, sehingga anak muda justru tidak berani memainkannya. Oleh karena itu, acara ini dibuat dengan memadukan musik modern dan gamelan supaya dapat menjaring audiens yang sebagian besar merupakan anak muda. Harapannya, acara ini dapat menjadi pemantik bagi anak-anak muda untuk dapat mencintai, melestarikan, dan mengembangkan musik-musik nusantara, khususnya gamelan,” jelasnya.

Dalam pelaksaannya, Fisipol berkolaborasi dengan FIB sebagai fakultas yang memang memiliki ilmu tentang gamelan. Hal tersebut dilakukan supaya apa yang ditampilkan di atas panggung juga memiliki basis ilmu yang jelas. Fisipol sendiri juga memiliki komunitas karawitan—Sospolaras—yang turut tampil dalam acara tersebut. Terbentuknya komunitas ini sejak tiga atau empat tahun terakhir rupanya juga menjadi salah satu hal yang memicu realisasi acara tersebut.

Selain Sospolaras, terdapat kelompok gamelan lain yang juga turut tampil. Beberapa kelompok gamelan tersebut adalah Canda Nada, Gayam16, Prawiratama Indonesia, dan Gamasutra. Acara ini juga menampilkan tari-tarian nusantara yang ditampilkan oleh Pulung Dance Studio. (/Jkln)