IWPCD (International Workshop on Power, Conflict, and Democracy) 2018 diisi dengan sesi workshop internasional dengan materi seperti, electoral governance, civil society, local politics, citizenship and walfare, dan berbagai materi lain. Penyelenggaraan acara ini didukung oleh CIRIS (Centre for Indonesia Risk Studies), WASKITA, ABIPRAYA, AirNav Indonesia, Angkasa Pura Airports, dan GBK (Gelora Bung Karno).
IWPCD dihadiri oleh 17 peserta dari berbagai daerah di Indonesia yang sudah terpilih dan telah mengirimkan naskah kepada pihak penyelenggara. Acara ini juga dihadiri oleh beberapa pemateri baik dari dalam maupun luar negeri seperti, Prof. Gerry Van Klinken (The Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies), Prof. Olle Törnquist (University of Oslo), Prof. Meredith L. Weiss (University at Albany, State University of New York), Prof. Purwo Santoso (Universitas Gadjah Mada), Dr. Max Lane (The Institute of Southeast Asian Studies), Prof. Cornelis Lay (Universitas Gadjah Mada), Najib Azca, Ph.D (Universitas Gadjah Mada), Aris Arif Mundayat (Universitas Pertahanan), Prof. Stale Agen Rye (Norwegian University of Science and Technology), Dr. Nicolaas Warouw (University of New South Weles), dan Dr. Amalinda Savirani (Universitas Gadjah Mada). Tidak hanya itu, hadir juga beberapa reviewer seperti, Dr. Wawan Mas’udi (Universitas Gadjah Mada), Dr. Nanang Indra Kurniawan (Universitas Gadjah Mada), Dr.rer.pol. Mada Sukmajati (Universitas Gadjah Mada), dan Prof. Kristian Stokke (University of Oslo).
Dr. Nanang Indra Kurniawan selaku ketua penyelenggara IWPCD 2018 mengungkapkan tujuan diadakannya workshop internasional ini adalah untuk mendiskusikan kembali masalah dan capaian demokratisasi Indonesia dalam 20 tahun pascareformasi. Hal ini kemudian diupayakan dengan cara mengumpulkan naskah-naskah berkualitas yang dapat berkontribusi dalam pemahaman isu ini. Nantinya naskah-naskah tersebut akan diterbitkan dalam Power, Conflict and Democracy (PCD) Journal. (rilis DPP/IWPCD)