
Yogyakarta, 18 September 2025─Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM) resmi memulai perayaan Dies Natalis ke-70 dengan menggelar Media Gathering “SAPA FISIPOL (Silaturahmi dan Pemberitaan Aktual FISIPOL)” di Digital Library Lantai 2, Kamis (18/9). Mengusung tema “From Uncertainty to Opportunity: Communities Shaping a Shared Future,” FISIPOL menempatkan masyarakat—khususnya komunitas marginal—sebagai aktor utama dalam merespons tantangan ekonomi, budaya, dan lingkungan.
Milda Longgeita Br. Pinem., Ph.D, Dosen Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan selaku Ketua Dies Natalis ke-70, menyampaikan bahwa tema Dies Natalis tahun ini cukup berbeda. Pada tahun ini, fakultas melihat ada kebutuhan yang perlu digarisbawahi mengingat kondisi Indonesia saat ini yakni memberikan panggung bagi masyarakat, dalam hal ini komunitas marginal untuk bersuara. FISIPOL UGM mencoba mengangkat diskursus perihal bagaimana strategi dan peluang yang dihadapi komunitas masyarakat dalam menghadapi kehidupan mereka.
“Ada realitas yang dialami secara langsung oleh masyarakat yang melekat dalam keseharian mereka. Ada tantangan ekonomi, isu-isu yang bersifat kultural hingga isu-isu lingkungan. Siapa yang paling terdampak? Sudah pasti itu masyarakat. Tapi selama ini, ketika kita mencoba merespons isu-isu tersebut, yang hadir mungkin kelompok elit dengan kebijakannya, atau kelompok eksternal yang bahkan mungkin tidak terkait langsung dengan masyarakat. Bukannya itu tidak penting, namun ada hal lain yang perlu kita munculkan, yaitu masyarakat itu sendiri. Sudah saatnya kita mendengarkan perspektif mereka,” papar Milda secara lebih jelasnya.
Sebagai wujud komitmen membangun dialog global, FISIPOL UGM turut menyelenggarakan tiga konferensi internasional sebagai rangkaian Dies pada 30 September–3 Oktober 2025 mendatang, yaitu:
- Global Humanities Alliance (GHA) Annual Meeting 2025
- GO SOUTH Conference 2025
- 75th Indonesia–China Relations Seminar bertema “From Afro-Asia Solidarity to Global South Cooperation: Navigating Indonesia–China Relations in a Changing Global Order”
Direktur Institute of International Studies (IIS) Dr. Luqman-nul Hakim menegaskan, “Konferensi ini menjadi arena penting untuk berbagi pengetahuan dan memperluas jejaring, sekaligus memperkuat posisi FISIPOL sebagai pusat kajian Global South. Kami berharap inisiatif ini berkelanjutan dan menjadi modal penting bagi generasi mendatang.”
Menambahkan hal tersebut, Shabrina Fadhilah Warastri dari tim penyelenggara GHA Annual Meeting 2025 menyampaikan bahwa forum internasional ini akan mempertemukan delapan universitas pendiri GHA dari Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Australia untuk mendorong kolaborasi riset dan pengajaran lintas budaya.
Global Humanities Alliance sendiri merupakan konsorsium internasional yang mempromosikan pendekatan humaniora yang inklusif, reflektif, dan lintas budaya. FISIPOL UGM menjadi salah satu institusi pendiri aliansi tersebut.
Sejalan dengan semangat tema “From Uncertainty to Opportunity: Communities Shaping a Shared Future,” FISIPOL UGM menegaskan bahwa perayaan Dies Natalis ke-70 bukan sekadar seremoni. Perayaan ini dirancang sebagai momentum refleksi dan aksi: mendengarkan aspirasi masyarakat, mengolahnya menjadi kebijakan berbasis bukti, dan menyiapkan generasi penerus dengan pemahaman mendalam mengenai dinamika sosial, politik, dan budaya, baik di tingkat lokal maupun global.
Dengan berbagai kegiatan—mulai dari pidato pembukaan, pekan kesenian dan olahraga, konferensi internasional, hingga research week—FISIPOL UGM berharap Dies Natalis ke-70 menjadi langkah nyata untuk menata masa depan bersama, meneguhkan peran universitas sebagai pusat dialog masyarakat dan mitra strategis dalam menjawab tantangan dunia yang penuh ketidakpastian.