Smartphone Photography Class CDC Fisipol UGM : Abadikan Momen Secara Praktis

Career Development Center (CDC) Fisipol UGM  kembali mengadakan acara Soft Skill Mastering Smartphone Photography Class pada Jumat  (24/8) yang bekerjasama dengan DECODE (Digital Media And Communication Research Centre) Fisipol UGM di gedung BA 203 yang dihadiri sekitar 20 peserta. Pelatihan kali ini dipandu oleh Gunawan Eko Prasetyo, S.Sos selaku staff lab fotografi DECODE Fisipol UGM yang akrab dipanggil Mas Gun. Kelas Soft Skill Mastering dibuka oleh Mas Gun dengan melontarkan pertanyaan medasar pada peserta mengenai perbedaan fotografi melalui smartphone dengan kamera digital. Beliau menuturkan bahwa smartphone juga tidak kalah dengan kamera digital dalam mengabadikan momen dan sangat praktis digunakan, salah satunya mendokumentasikan suatu kegiatan.

Salah satu jenis fotografi populer adalah fotografi dokumentasi yang dilakukan untuk berbagai keperluan seperti mendokumentasikan event maupun untuk publikasi media. “Fotografi dokumentasi adalah soal menangkap momen,” ujar Mas Gun.

Berbeda dari fotografi konvensional, Mas Gun menjabarkan delapan prinsip utama dalam melakukan fotografi dokumentasi. Prinsip yang pertama adalah kuasai venue dengan mengecek dan mensurvei lokasi acara dan datang lebih awal untuk mendapat posisi yang nyaman dan strategis. Prinsip kedua adalah berkoordinasi dengan pihak penyelenggara mengenai susunan acara. Hal ini dimaksudkan agar persiapan dalam memotret momen penting di suatu acara tidak terlewatkan. Persaingan dalam mendapatkan hasil jepretan terbaik dengan fotografer lainnya menjadi pertimbangan, “Posisi menentukan prestasi”, tutur Mas Gun. Namun yang perlu diingat adalah momen merupakan hal terpenting dalam fotografi dokumentasi, ”Momen dulu baru teknis,” ujar Mas Gun.

Prinsip yang ketiga yakni foto harus menggambarkan suasana secara menyeluruh melalui wide angle, agar suasana kegiatan telihat secara luas. Selanjutnya prinsip yang keempat yakni jangan lupakan detil foto yang bisa menjadi trademark seperti ekspresi tokoh ternama yang sedang berinteraksi seperti bersalaman atau berpelukan. Hal ini aku menciptakan berbagai cerita dan menambah nilai dari suatu foto. Prinsip yang kelima yakni jangan lupa untuk memfoto sosok penting seperti pejabat, pemateri maupun tokoh penting lainnya. Prinsip keenam yakni, ambil beberapa gambar pada satu momen dan dari beberpa angle, dan variasikan shoot, hal ini dimaksudkan agar foto yang diambil dapat memiliki beberapa perspektif. Prinsip ketujuh yaitu jangan lupa untuk mengambil ekspresi, dalam hal ini interaksi fotografer dengan objek manusia diperlukan agar beragam ekspresi dapat tercipta dan diabadikan dengan baik. Terakhir, prinsip kedelapan khususnya di smartphone, mainkan teknik teknik fotografi kreatif, seperti siluet, strobis, dan lain-lain.

Setelah materi prentasi mengenai prinsip fotografi dikumentasi selesai, kelas dibagi menjadi lima kelompok untuk mepraktikkan langsung smartphone photography di lapangan. Pembagian praktik memotret dibagi ke empat lokasi di Fisipol yaitu di Selasar barat, Taman Sansiro, area Fisipmart, serta Drop Point di kawasan pohon beringin. Peserta diminta untuk mengambil foto melalui smartphone berdasarkan empat kriteria. Kriteria pertama adalah  pengambilan foto secara  wide angle yakni suasana acara, lokasi maupun kegiatan. Kriteria kedua secara medium yakni kerumunan orang, peserta, dan interaksi kelompok. Kriteria  ketiga secara close up yakni sosok sentral, bintang tamu, pembawa acara, dan ekspresi wajah yang spesfik. Terakhir, kriteria secara detail/stock shot yatu mengambil foto dengan teknik doff atau blur area, serta objek makanan, aktivitas manusia dan sebagainya.

Setelah para peserta kelas Soft Skill Mastering mengambil foto di lokasi masing-masing selama 15 menit, para peserta diminta untuk mempresentasikan hasil karya fotonya dan menceritakan proses pengambilan gambar. Mas Gun sebagai pemateri memberi pendapat dan masukan dari hasil foto para peserta yang diikuti masukan dari peserta lain.

Di penghujung kelas Soft Skill Mastering, Mas Gun berharap keterampilan peserta dalam menggunakan smartphone untuk fotografi semakin baik dan bermanfaat. Acara pun ditutup dengan sesi foto bersama.(/Afn)