Program Kartu Prakerja yang digagas Presiden Joko Widodo sebagai respons terhadap lonjakan angka pengangguran saat pandemi, kini menghadapi ketidakpastian sejak awal 2025. Padahal, data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa pengangguran terbuka masih tinggi, mencapai 7,28 juta orang per awal 2025, dengan angka PHK mencapai 26.455 kasus.
Sejak diluncurkan pada 2020 hingga 2024, program ini telah membantu 18,9 juta penerima, termasuk 1,4 juta angkatan kerja di tahun 2024. Program ini memberikan pelatihan berbasis digital dan insentif finansial senilai total Rp4.200.000 per peserta, yang bertujuan mendorong keterampilan dan produktivitas pencari kerja.