Yogyakarta, 22 Agustus 2025—Fisipol Creative Hub menggelar webinar yang bertajuk “Tech for Shaping Sustainable Enterprises for The Future”. Webinar ini sekaligus menjadi pembuka dari rangkaian acara Program Talent Pitching batch #9. Diskusi dalam webinar ini memberikan edukasi mengenai inovasi dalam menciptakan kewirausahaan yang berkelanjutan di masa yang akan datang. Dalam webinar ini mengundang dua narasumber, yaitu Bogar Baskoro (Partnership Lead, Jejakin) dan Ahmad Zaini Pratama (Program Specialist, Ecoxyztem).
SDGs 17: Partnership for the Goals

Capture sustainability and climate change through a Humanities and Social Sciences lens!
Join the GHA Sustainability & Climate Change Photography Challenge and showcase your perspective on how climate change and sustainability affect landscapes, ecosystems, biodiversity, and human communities.
🗓️ Deadline: 12 September 2025, 23:59 (GMT-4)
🏆 Selected entries will be exhibited at the GHA Annual Meeting at Universitas Gadjah Mada (30 Sept – 2 Oct 2025), featured on GHA’s social media, and awarded eco-friendly prizes. All participants will receive a certificate.
21 Agustus 2025─Kehadiran Generative AI (GenAI) memiliki implikasi terhadap banyak aspek kehidupan, seperti demokrasi. Isu ini menjadi sorotan dalam salah satu panel Information Resilience and Integrity Symposium (IRIS) 2025 yang diselenggarakan oleh Center for Digital Society (CfDS) Fisipol UGM dengan Safer Internet Lab (SAIL) pada Kamis (21/8) di Kampus Fisipol UGM. Panel tersebut bertemakan “The Role of Information in Democratic Resilience”.
Menurut Abdul Gaffar Karim, dosen dan Kepala Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) UGM, persoalan demokrasi saat ini adalah mengenai kepercayaan, kebenaran, dan integritas dari informasi. Dalam masa-masa elektoral pada 2024 lalu, Abdul Gaffar menyampaikan bahwa terdapat banyak fenomena penggunaan AI yang terlihat dalam konten-konten deepfake hingga disinformasi.
Yogyakarta, 21 Agustus 2025─Center for Digital Society (CfDS) Fisipol UGM menyelenggarakan International Resiliency and Integrity Symposium (IRIS) 2025 pada Kamis (21/8) di Auditorium Mandiri Fisipol UGM. Bekerja sama dengan Safer Internet LAB (SAIL), sebuah inisiatif dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Google Indonesia, forum ini bertujuan untuk membahas dan merespons semakin maraknya penggunaan Generative Artificial Intelligence (GenAI), terutama di kawasan Asia Pasifik. “Generative AI and Information Resilience in the Asia-Pacific: Actions and Adaptations”.
Yogyakarta, 21 Agustus 2025 – CfDS FISIPOL UGM menjadi tuan rumah Information Resilience and Integrity Symposium (IRIS) 2025, sebuah forum akademik dan kebijakan internasional yang membahas tantangan Generative Artificial Intelligence (GenAI).
Acara ini terselenggara berkat kerja sama Safer Internet Lab (SAIL) – inisiatif dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) bersama Google Indonesia – dengan Center for Digital Society (CfDS) FISIPOL UGM. IRIS 2025 hadir sebagai ruang dialog lintas sektor untuk merespons dampak GenAI terhadap demokrasi, keamanan digital, hingga kehidupan sosial di kawasan Asia-Pasifik.
Yogyakarta, 19 Agustus 2025─Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada kembali menggelar Sansiro Fair 2025, sebuah momen perayaan sekaligus ruang promosi bagi berbagai lembaga mahasiswa di Fisipol. Bertempat di Selasar Barat Fisipol, acara ini berlangsung meriah selama dua hari dengan mengusung tema ala-ala arcade-80s yang menghadirkan suasana segar dan penuh nostalgia.

Dewaku Sahaja, Project Manager Sansiro Fair 2025, menjelaskan bahwa acara ini bukan sekadar pameran lembaga, tetapi juga ruang kebersamaan untuk menyambut mahasiswa baru. “Sansiro Fair adalah momen kebahagiaan dan perayaan untuk seluruh lembaga Fisipol karena mereka bisa memperkenalkan dan mempromosikan lembaga mereka kepada mahasiswa Fisipol khususnya mahasiswa baru,” ujar Dewaku dalam wawancara.
Yogyakarta, 20 Agustus 2025—Perubahan iklim membawa disrupsi besar pada hampir seluruh sektor di dunia. Setiap negara berlomba-lomba menyusun kebijakan terbaik untuk menjaga keberlangsungan kehidupan masyarakat saat ini dan di masa depan. Diskursus ini hadir dalam Bulaksumur Roundtable Forum 2025 yang digelar dengan mengusung tema demokrasi dan lingkungan. Menghadirkan sejumlah pembicara dari kalangan pakar, pemerintah, dan akademisi, forum bertema “Promoting Environmental Democracy to Counter the Climate Crisis” dilaksanakan pada Rabu (20/8).
Yogyakarta, 20 Agustus 2025 – Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) Universitas Gadjah Mada bersama Westminster Foundation for Democracy (WFD) dan Southeast Asia Parliamentarians against Corruption (SEAPAC) menyelenggarakan Bulaksumur Roundtable Forum (BRF) 2025 bertajuk “Promoting Environmental Democracy to Counter the Climate Crisis”. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Gelanggang Inovasi & Kreativitas UGM dan juga disiarkan secara daring melalui kanal YouTube DPP UGM serta Pares.id.
Yogyakarta, 19 Agustus 2025 – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM) menggelar Sansiro Fair 2025 yang berlangsung selama dua hari (19-20 Agustus) di Taman Sansiro. Kegiatan ini menghadirkan seluruh organisasi kemahasiswaan dan unit kegiatan yang ada di FISIPOL untuk memperkenalkan diri kepada mahasiswa baru tahun ajaran 2025/2026.
Dalam pameran ini, mahasiswa baru dapat mengenal beragam wadah pengembangan diri, mulai dari organisasi mahasiswa di tiap departemen, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di bidang seni, kerohanian, riset dan pengetahuan, hingga unit layanan khusus seperti kesehatan mental dan pengembangan karir.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Gadjah Mada kembali mencatatkan kiprah akademiknya di kancah internasional. Salah satu dosennya, Dr. Novi Kurnia dari Departemen Ilmu Komunikasi, menjadi salah satu kontributor dalam perumusan online course bertajuk “Navigating Climate Information with Media and Information Literacy” yang diinisiasi UNESCO bersama Mahatma Gandhi Institute of Education for Peace and Sustainable Development (MGIEP).
Program ini lahir dari keprihatinan terhadap maraknya misinformasi dan disinformasi terkait perubahan iklim — sebuah fenomena yang menghambat upaya global dalam menghadapi salah satu ancaman terbesar dunia. Perubahan iklim kerap disebut sebagai crisis multiplier karena dampaknya yang meluas dan kompleks. Melalui program ini, masyarakat dunia dibekali keterampilan kritis untuk memilah, memahami, dan memanfaatkan informasi iklim secara tepat.