UGM Talks 2019, Prof Erwan, “Perguruan tinggi tidak boleh kaku!”

Yogyakarta, 30 November 2019—Mengangkat topik “Tranformasi Menuju Digital Faculty”, Prof. Dr. Erwan Agus Purwanto, M. Si, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Poltik (Fisipol) UGM menjadi salah satu pembicara dalam UGMtalks, bertema Innovating Education, Strengthening Our Nation. UGMtalks diselenggarakan oleh Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA), UGM, di Ruang Auditorium, Gedung Pascasarjana Lantai 5, UGM Sabtu lalu.

Acara ini menghadirkan dengan total delapan pembicara yang berasal dari berbagai fakultas di Universitas Gadjah Mada dengan expertise-nya masing-masing. Dengan mengangkat topik Transformasi Menuju Digital Faculty, Prof. Dr. Erwan menjelaskan mengenai bagaimana implikasi revolusi 4.0 terkait berbagai bidang dan aspek konvensional, salah satunya dalam bidang pendidikan.

“Banyak hal-hal konvensional yang hilang dan terpengaruh akibat adanya digital disruption, tentu saja sektor pendidikan, banyak mengalami disrupsi teknologi ini,” ungkapnya. Melalui akses pendidikan yang mudah, murah untuk dapat diakses melalui internet, banyak courses daring yang sekarang sudah terbuka lebar dan secara gratis untuk dapat diakses.

“Cepat atau lambat teknologi dapat mengganti relevansi dari perguruan tinggi, nanti bisa jadi, lulusan-lulusan perguran tinggi, profesinya sudah tidak ada karena input pekerjaan yang dibutuhkan membutuhkan kemampuan yang khusus untuk beradaptasi dengan perubahan yang signfikan” ujar Prof. Erwan.

Dengan mengenalkan konsep digital faculty, Prof. Erwan menekankan pentingnya menganalisis kerja di bidang-bidang baru yang bermunculan, dengan mengenali karakteristik pendidikan masa depan, lulusan yang relevan, dan pekerjaan yang mampu mengombinasikan manusia dan teknologi mesin. “Harus secara aktif untuk melakukan kooperasi dan kolaborasi, dimana pekerjaan saat ini bisanya berbasis pada project dengan tujuan yang jelas,” ungkap Prof. Erwan.

Salah satu implementasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM dalam memberikan inovasi terhadap transformasi digital adalah dengan implementasi One Single Service (OSS), perpustakaan digital dan laboratorium, dan laboratorium big data. Selain itu berbagai program untuk mendukung inovasi juga diluncurkan, salah satunya adalah Fisipol Creative Hub. Singkatnya disebut C-Hub didirikan untuk mendukung ekosistem pembelajaran bagi mahasiswa secara transdisipliner dalam menyelesaikan permasalahan sosial.

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik pada akhirnya membawa konsep transformasi digital untuk dapat memenuhi Tri Dharma perguruan tinggi yaitu, pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, dan pengabdian kepadamasyarakat. “Lembaga di perguran tinggi tidak boleh kaku, dan harus mampu melakukan transformasi untuk mampu beradaptasi pada perubahan-perubahan yang muncul,” ujar Prof. Erwan. (/fdr)