Webinar CDC: How to Impress HR Person and Win a Recruitment Process

Yogyakarta, 25 Juni 2020—Career Development Center (CDC) Fisipol UGM menggelar webinar bertajuk How to Impress HR Person and Win a Recruitment Process pada hari Kamis (25/6). Dalam kesempatan ini, CDC bekerja sama dengan Nusa Talent, sebuah platform yang dapat mempertemukan pelamar dengan perusahaan yang membutuhkan. CDC menghadirkan Emmanuella Reika, Senior Partnership and Event Specialist Nusa Talent sebagai pembicara, dan dipandu oleh Alfira Nuarifa selaku Capacity Development Officer CDC Fisipol UGM. Digelar pukul 13.00-15.00 WIB, webinar yang menggunakan Google Meet sebagai platform ini diikuti 63 peserta.

Reika mengawali materinya dengan menjelaskan empat poin yang dimiliki seorang calon pelamar kerja. Poin pertama adalah value, yang mana tiap individu memiliki nilainya masing-masing yang dapat ditonjolkan dalam proses rekrutmen. Selanjutnya adalah need atau kebutuhan yang berbeda di setiap individu. Ketiga yaitu plan atau rencana apa yang  dimiliki dalam karier, serta yang terakhir adalah ekspektasi, yaitu apa yang diharapkan dari perusahaan yang dituju. Keempat poin tersebut menurut Reika, dapat disisipkan ke dalam Curriculum Vitae (CV), resume, juga cover letter. Reika kemudian menyampaikan tentang komponen apa saja yang harus tercantumd alam CV. Seperti kontak, informasi pribadi, riwayat pendidikan, riwayat kerja, dan sebagainya.

Selanjutnya, Reika memberitahukan bahwa tim HR yang mengurus rekrutmen akan memeriksa media sosial pelamar. Untuk itu, diperlukan personal branding di media sosial supaya HR mendapat kesan yang baik dari hasil pencariannya. Tips yang Reika berikan adalah membuat akun LinkedIn, memerhatikan postingan di media sosial, dan merepresentasikan diri secara profesional.

Sebagai orang yang berkecimpung di dunia rekrutmen pekerjaan, Reika membeberkan fakta dan kesalahan dalam proses rekrutmen. Salah satunya adalah kebanyakan pelamar menggunakan alamat surel yang tidak mencerminkan sikap profesional. Kesalahan tersebut dapat menjadi pertimbangan buruk bagi HR. Fakta lainnya adalah bahwa hanya 35% kandidat yang melamar pada posisi yang tepat, serta pelampiran foto pada CV yang kurang profesional. Terkait proses interview, Reika menitik beratkan pada bahasa tubuh pelamar yang harus diperhatikan. “Sesuaikan pakaian dengan image perusahaan yang dituju, juga gali informasi terkait perusahaan seperti ketika kita PDKT,” tutur Reika. Tips yang Reika berikan adalah dengan berlatih sebelum interview yang sesungguhnya. “Coba latih teknik-teknik interview, supaya memperkecil kemungkinan terbata-bata,” tegasnya.

Di penghujung webinar, peserta diajak untuk mensimulasikan proses interview. Beberapa peserta melakukan interview singkat dengan Reika, kemudian dikoreksi secara langsung dan diberikan tips tambahan. Peserta juga dipersilakan mengajukan pertanyaan terkait proses rekrutmen, kemudian dijawab secara langsung oleh Reika hingga sesi webinar selesai. (/tr)