Oposit#1 CfDS: Berbincang Tentang Tantangan dan Keuntungan Bekerja dari Rumah

Yogyakarta, 30 April 2020 – Center for Digital Society (CfDS) UGM memulai program baru pada tanggal 29 April, yaitu Obrolan dan Opini Seputar Dunia Digital (Oposit). Penyelenggaraan pertama program Oposit dilaksanakan melalui fitur live di Instagram dengan konsep interaktif. Topik yang diangkat membahas tentang tantangan dan keuntungan bekerja dari rumah selama pandemi Covid-19.

Raka, selaku pemandu obrolan, memulai dengan menceritakan pengalamannya selama bekerja dari rumah. Selain merasa bosan, Raka menyebutkan bahwa bekerja dari rumah agak menyiksa karena tidak bisa berinteraksi secara fisik dengan orang lain. Beberapa partisipan juga berkomentar bahwa bekerja dari rumah menyebabkan kerjaan semakin menumpuk. Belum lagi apabila akses sulit dan sinyal terbatas, bekerja dari rumah menjadi semakin tidak efektif.

Salah seorang partisipan, yaitu Janitra (@jeharyanto), mengaku lebih menyukai bekerja di kantor. Ia mudah bekerja dengan banyak orang, terlebih dengan suasana kantornya yang santai. Untuk itu, Janitra menyiapkan ruang bekerja yang nyaman di rumah dengan meja, kursi, dan laptop . Akan tetapi, Ia juga berpendapat bahwa produktivitas bekerja di rumah setiap orang berbeda-beda. Ada orang-orang yang justru nyaman bekerja di rumah, misalnya para introvert. Selain itu, para pekerja kantor dengan sistem yang ketat biasanya juga lebih tenang ketika bekerja dari rumah karena lebih fleksibel.

Partisipan lainnya yang berbagi cerita adalah Trevi (@trvputri) dengan pekerjaan dosen. Menurut Trevi, pelaksanaan pembelajaran dari rumah yang mendadak ini menyebabkan sistem yang agak gagap. Trevi sependapat dengan artikel National Geographic yang menyebutkan bahwa terlalu sering melakukan konferensi secara daring dapat menyebabkan kelelahan. Selain itu, Trevi mengeluh mahasiswa tidak bisa fokus dan mengikuti kelas dengan baik. Bahkan, Ia pernah menjumpai beberapa mahasiswa tertidur sampai lupa mengakhiri kelas (hang up) saat menggunakan Microsoft Teams.

Terakhir, salah seorang partisipan yang masih menetap di Yogyakarta, yaitu Noel, mengaku bahwa sistem bekerja di rumah ini membuat jam tidur dan kerjanya berubah. Ide untuk bekerja baru muncul di atas jam sebelas malam dan justru mengantuk di siang hari. Oleh karena itu, Noel menyarankan untuk segera mandi dan ganti baju ketika harus bekerja di pagi atau siang hari. Hal ini dilakukan agar badan tetap segar dan meningkatkan mood bekerja. Selain itu, olahraga juga bisa menjadi solusi agar badan tetap fit.

Di sisi lain, Raka juga menyinggung hasil penelitian oleh Nicolas Bloom yang menunjukkan bahwa bekerja dari rumah justru bisa meningkatkan produktivitas sebanyak tiga belas persen. Menurut komentar beberapa partisipan, hal tersebut bisa jadi karena tidak ada batasan jam kerja selama bekerja dari rumah. Selain itu, bekerja dari rumah juga lebih fleksibel. Ketika merasa capek, badan bisa langsung beristirahat. Raka menambahkan bahwa bekerja di rumah sebenarnya bisa diakali dengan menyiapkan suasana bekerja yang nyaman. Kesehatan serta pola istirahat juga tetap harus diperhatikan. Harapannya, produktivitas tetap terjaga selama bekerja dari rumah di tengah pandemi Covid-19 ini. (/Raf)