Puluhan orang duduk mendengarkan pemaparan hasil survey yang dilakukan oleh Jurusan Politik dan Pemerintahan pada Selasa (21/10) kemarin. Nampak peserta seminar bukan mahasiswa S1 melainkan dari kalangan praktisi yang meliputi staff Pemda Kota Yogyakarta dan Pemda Kabupaten Magelang. Beberapa orang bahkan mengenakan almamater partai politik. Turut hadir pula dari kalangan LSM dan berbagai media massa serta beberapa mahasiswa S2 Jurusan Politik dan Pemerintahan.
Survei yang bertajuk “Survey Perilaku Politik dan Political Linkage: Kota Yogyakarta dan Kabupaten Magelang pada Pemilu Legislatif Tahun 2014” ini merupakan kerjasama dari Research Center for Politics and Government (PolGov), JPP dengan The Asia Foundation. Terdapat tiga orang pemateri yakni Nur Azizah yakni staff pengajar dan peneliti di Jurusan Politik dan Pemerintahan, Kuskrido Ambardi yakni staff pengajar Jurusan Ilmu Komunikasi dan Joni Yulianto yakni ketua Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas political tracking bagi pemilih perempuan, kelompok marginal dan difabel sebagai instrumen audit sosial. Ketiga kelompok ini seringkali diabaikan dalam proses politik.
Hasil survey menunjukkan perilaku politik responden di kedua wilayah semakin rasional, meski dalam kadar yang berbeda. Akantetapi keadaan ini belum mampu direspon partai politik dan para politisi. Keduanya cenderung jalan ditempat dan mengasumsikan kemampuan masyarakat masih rendah. “Diseminasi hasil survey ini memang lebih diperuntukkan bagi politik praktis, sehingga tidak heran jika kita banyak melihat anggota parpol dan mahasiswa S2 hadir,” ungkap Diaz Prasongko, Kepala Kajian Riset Balairung.