Bank Indonesia memberikan kesempatan beasiswa kepada 40 orang mahasiswa UGM. Adapun persyaratan adalah sebagai berikut :
Bank Indonesia memberikan kesempatan beasiswa kepada 40 orang mahasiswa UGM. Adapun persyaratan adalah sebagai berikut :
Setelah kemarin berhasil mengadakan diskusi dengan tema “Jogja Sold Out (?)” kali ini SOREC UGM kembali mengadakan diskusi dengan topik yang hampir mirip. Dikatakan mirip lantaran tetap mengacu pada dua variabel yang terus dicari hubungan tarik-menariknya. Keduanya yakni antara pembangunan dengan permasalahan ekologi yang mungkin timbul akibat dari sebuah pembangunan yang terjadi.
Diskusi yang diselenggarakan pada Kamis (21/5) pagi ini mengambil judul “Menebus Ongkos Pembangunan: Gelombang Resistensi Menentang Bencana Ekologi”. Diskusi yang diselenggarakan di Hall Selasar Barat Fisipol ini menghadirkan dua dosen UGM dari Fisipol dan Fakultas Teknik serta dua mahasiswa sebagai narasumber. Adalah Didit Hadi Barianto, M.Si., D.Eng, merupakah dosen Teknik Geologi dan AB WIdiyanta, MA merupakan dosen Sosiologi. Di sisi mahasiswa diskusi mengundang dua mahasiswa yang juga aktif terutama dalam membantu mengurangi permasalahan lingkungan. Keduanya yakni, Karolina Yemima (DIvisi Pengabdian Masyarakat, KMS) dan Abdullah Faqih (Pemenang dari Youth4Asia Solution Search di Korea Selata).
Dalam relasi bertetangga, proses saling kenal dan memahami menjadi hal yang mutlak. Dalam hal ini proses saling kenal dan lebih jauh saling memahami menjadi faktor penentu bagaimana sebuah ‘hubungan’ itu terus berlanjut. Begitu juga halnya jika diterapkan dalam hubungan bilateral antara Indonesia dengan Australia sebagai sebagai sebuah bangsa yang bertetangga. Bukan saja karena letaknya yang saling berdekatan, tetapi karena punya ‘sejarah yang agak mirip’ hubungan mutual agaknya perlu terus dirajut demi kemaslahatan bersama. Oleh karena itu, sebagai tetangga, pertukaran nilai-nilai universal baik secara kultural dan sosial menjadi bagian penting dalam rangka saling kenal, memahami pun mengerti.
Selasa (19/5) siang, setelah diwisuda oleh Universitas Gadjah Mada, para wisudawan dan wisudawati dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) bertandang ke acara Pelepasan Wisuda Fakultas. Acara yang diselenggarakan di Hall Selasar Barat Fisipol ini selain mengundang mahasiswa yang telah diwisuda juga turut para wali/orang tua wisudawan/wisudawati. Dari pihak fakultas dan jurusan acara ini dihadiri oleh Dr. Nanang Pamuji Mugasejati (Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan), Drs. Suparjan, M.Si (Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Sumberdaya) serta masing-masing ketua program studi sarjana di Fisipol.
Hipwee membuka kesempatan magang bagi mahasiswa semua jurusan untuk menjadi bagian dari Tim Redaksional periode Juni – Agustus 2015.
Frankfurt Zoological Society Indonesia (FZS Indonesia) adalah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang konservasi satwa liar yaitu orangutan dan gajah. Kegiatannya berada di Lanskap Bukit Tigapuluh, Jambi. Saat ini FZS Indonesia melakukan program mitigasi Konflik Manusia – Gajah (KMG). Salah satu metode mitigasinya adalah menggunakan Early Warning System/Sistem Peringatan Dini yang ditujukan ke masyarakat (petani) agar bersiaga untuk menghalau gajah (yang dipantau dengan dipasang GPS Collar) agar tidak masuk kebun masyarakat tanpa menyakiti satwa tersebut.
Aksi koboi oleh anggota polisi berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) yang berdinas di Direktorat Perawatan Tahanan dan Barang Bukti Polda DIY mendapat kecaman dari Jogja Police Watch (JPW). JPW menuntut pemecatan terhadap anggota polisi berinisial TI itu dan kaussnya dibawa ke ranah hukum.
Kabiro Humas JPW, Baharuddin Kumba mengutarakan, pihaknya mengecam adanya oknum polisi yang dinilai arogan dan bersikap seperti koboi, setelah menembaki pengendara yang lewat di depan rumahnya, di Puluhdadi, Seturan, Caturtunggal, Depok, Sleman. Ulah oknum polisi tersebut jelas sudah meresahkan warga sekitar dan bukan kali pertama dilakukan,” ujarnya, Minggu (17/5).
Menghadapi polemik mengenai Sabdaraja dan Dawuh Raja serta penolakan dari para Rayi Dalem, GKR Mangkubumi memilih untuk diam. Saat ditemui di Kepatihan , Rabu (13/5), ibu dua anak ini menolak berkomentar.
“Sampun, sampun, mboten, aku arep bali (saya mau pulang),” ujarnya sambil masuk ke dalam mobilnya.
Sebelumnya, saat ditemui di nDalem Wironegaran dalam acara penjelasan mengenai Sabdaraja dan Dawuh Raja oleh Sultan Hamengku Buwono X , Jumat (8/5) , ia berharap para adik Sultan HB X bersedia memberikan arahan dan berbagi pengalaman.
Ditulis oleh Sumarsih
Alumni Fisipol UGM
Peneliti Arcon Solo
Belum reda gaung kasus prostitusi yang melingkupi kematian Dedeuh Syahrin atau yang dikenal di akun media sosial dengan Tata Chubby, kini terkuak pula kasus serupa yang melibatkan pekerja seks komersial (PSK) “papan atas”.
Peristiwa itu terungkap setelah Satuan Reserse Kriminal (Ssetreskrim) Polres Metro Jakarta Selatan berhasil melakukan penjebakan terhadap artis dan model yang juga nyambi sebagai PSK berinisial AA serta mucikarinya yang berinisial RA.
Wakil Ketua DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Arif Noor Hartanto mengatakan, Undang – Undang Keistimewaan (UUK) DIY merupakan implementasi paugeran Keraton Yogyakarta. Deangan demikian segala hal yang sudah ditetapkan di dalamnya, wajib dilaksanakan.
Termasuk juga mengenai gelar Gubernur DIY yang juga Raja Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X. ” Dahulu seluruh rakyat DIY menyetujui dan mengikhlaskan diri untuk diberlakukannya UUK, saat itu juga semuanya sudah mengacu pada paugeran (draf RUUK). Artinya paugeran jadi acuan utama, ” katanya, Senin (11/4) .