Yogyakarta, 8 April 2022─Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol), Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar diskusi dan bedah buku “In Search of New Social Democracy”. Profesor Olle Tornquist dari Universitas Oslo, penulis buku tersebut, mendiskusikan hasil karyanya bersama dengan dua pembahas, yakni Amalinda Savirani (dosen Departemen Politik dan Pemerintahan/DPP atau PolGov) dan Muhammad Najib Azea (dosen Departemen Sosiologi atau SOREC), serta beberapa audiens yang merupakan mahasiswa program doktoral Fisipol UGM di Digital Library Fisipol UGM.
Pada 14-18 Desember 2020, Zainuddin (selanjutnya disebut Zam) bersama dengan Aghnia Adzkia, Senior Visual & Data Journalist BBC East Asia, memberikan pelatihan cek fakta kepada para akademisi di Fisipol UGM. Dalam lokakarya ini, Zam dan Aghnia mengenalkan alat-alat (tools) yang digunakan dalam praktik cek fakta. Selain itu, ada setidaknya enam materi yang disampaikan. Pertama, memahami misinformasi dan disinformasi di Indonesia. Kedua, memantau media sosial, blog, dan situs web. Ketiga, menganalisis sumber konten dan akun media sosial. Keempat, memverifikasi foto, video, lokasi, dan waktu. Kelima, memahami etika pengecekan fakta. Terakhir, memahami keamanan dan keselamatan digital. Aghnia mengatakan bahwa saat ini jurnalis semakin ketat dalam memverifikasi informasi dan menyajikan fakta.
“Pastinya sangat bersyukur, masih diberikan kesempatan dan peluang di tengah gempuran mahasiswa akhir. Ini mungkin yang terakhir yang bisa saya persembahkan untuk teman-teman UKM Tenis Meja dan UGM, karena memang targetnya tahun ini mau lulus,” ucap Emma, mahasiswa angkatan 2018 itu.
Lebih lanjut, Emma mempersiapkan pertandingan tersebut dengan sangat matang. Meskipun hanya memiliki waktu berlatih kurang dari seminggu, Emma mengaku cukup ngoyo dalam berlatih setiap harinya dengan berkunjung dari klub ke klub untuk bermain tenis meja.
Yogyakarta, 27 Maret 2022─Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM menorehkan prestasi dalam kompetisi “Pupuk Indonesia Fertinnovation Challenge 2021” yang diselenggarakan oleh PT Pupuk Indonesia berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada 20 Agustus hingga 20 Desember 2021. Saffanatul Afifah, mahasiswa Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik angkatan 2018, meraih juara tiga dalam kategori lomba Innovation in Agricultural Value Chain.
“Sebagai anak soshum (sosial dan humaniora) yang nggak ngerti apa-apa tentang pertanian dan hanya berbekal kegelisahan terhadap isu yang ada di sekitar kita, bisa sampai menang itu pencapaian yang menurut saya hebat banget dengan keterbatasan yang ada, dan saya bersyukur diberikan kesempatan untuk terus belajar dengan segala insights (wawasan) yang saya dapat,” ucap Saffana.
Yogyakarta, 25 Maret 2022─Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar pertemuan antara Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dengan seluruh pimpinan fakultas dan sekolah vokasi di UGM guna membahas persiapan pelaksanaan “Magang Kerja Sama dengan Apindo”. Belasan orang yang terdiri dari dekan, wakil dekan, dan perwakilan dari Apindo mengikuti pertemuan yang dilaksanakan di Auditorium Fisipol ini.
Direktur Eksekutif Apindo, Danang Girindrawardana, menjelaskan bahwa serapan lulusan perguruan tinggi di dunia kerja masih sangat rendah, hanya berkisar 11 persen. Oleh karena itu, perlu perubahan drastis bagi pola serapan tenaga kerja lulusan S1 agar tidak terjadi lonjakan pengangguran terdidik. Danang menyebutkan, salah satu perhatian dunia usaha ialah mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbud RI. Dalam hal ini, Apindo menginginkan proses pemagangan yang lebih formal dan sistematis.
Kelas kecerdasan digital akan membahas beberapa hal diantaranya terkait materi berpikir kritis, design thinking, privasi dan perlindungan data, cara berkomunikasi digital, etika digital, hingga tata kelola digital.
Memandu jalannya acara, Anisa Pratita selaku moderator memberikan beberapa pertanyaan pematik diskusi. Dimulai dari Kominfo, Anisa mencoba mengulik terobosan apa saja yang sudah dilakukan oleh kominfo, dan kira-kira pekerjaan rumah apa yang perlu dikerjakan bersama.
Menanggapi hal tersebut, Dedy menyampaikan bahwa kelas kecerdasan digital sudah dilaksanakan sejak tahun 2020 dan bekerjasama dengan 120 lembaga komunitas dan institusi di Indonesia. Mengingat kelas ini memerlukan kerjasama dari berbagai pihak, maka bersama-sama dengan public figure, pembuat konten, pegiat isu-isu perempuan, isu anak, dan lain-lain Kemenkominfo berupaya melaksanakan literasi digital yang inklusif dan kolaboratif. Pada dasarnya pekerjaan rumahnya masih banyak, tapi intinya setiap individu harus bisa bertanggung jawab dalam menggunakan perkembangan digital yang ada. Dalam hal ini, anak muda harus selalu positif, kreatif, dan produktif.
Yogyakarta, 17 Maret 2022─Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM), Keluarga Alumni Fisipol UGM (Kafispolgama), dan Institute of International Studies (IIS) Departemen Hubungan Internasional (HI) Fisipol UGM menyelenggarakan seminar “Recover Together, Recover Stronger: G20 dan Agenda Strategis Indonesia” di Balai Senat UGM.
Seminar pembuka rangkaian acara bertajuk “Presidensi Indonesia G20: Kepemimpinan untuk Tata Dunia yang Berkeadilan dan Berkelanjutan” ini dibuka secara resmi oleh Rektor UGM, Profesor Panut Mulyono. Dalam sambutannya, Prof. Panut berharap rangkaian kegiatan, yang diselenggarakan pada 10 Maret hingga 19 September 2022, ini dapat memberikan ruang untuk kajian dan diskusi yang komprehensif tentang kepemimpinan Indonesia pada G20 tahun 2022. Dekan Fisipol UGM Wawan Mas’udi dan Wakil Ketua Umum Bidang Kemitraan Kafispolgama Danang Girindrawardana juga memberikan sambutan di acara yang dilaksanakan secara bauran ini. Wawan menuturkan, keluaran dari rangkaian acara ini terdiri dari policy paper, policy brief, serta satu buku kompilasi utuh terkait presidensi G20 Indonesia.
Dalam sambutannya, Wawan Mas’udi selaku Dekan Fisipol UGM menyatakan pentingnya kontribusi Indonesia di era disrupsi. Menurut Wawan, terdapat banyak isu yang dapat dikelola bukan hanya dalam kerangka negara bangsa, tetapi juga secara akadems. “Dari sisi akademik, hal ini akan menjadi aspek pembelajaran penting yang dapat dikaji, tentang bagaimana kita mendesakkan agenda domestik menjadi agenda global,” terang Wawan.
Selain rangkaian seminar Recover Together, Recover Stronger: G20 dan Agenda Strategis Indonesia yang akan diselenggarakan pada 17 Maret, Wawan juga menyampaikan tentang rencana Fisipol UGM dalam G20. BErdasarkan keterangan Wawan, akan ada rangkaian forum yang lebih spesifik dan tematik seperti policy brief untuk merumuskan ide bagi pemerintah. Selain itu, Fisipol UGM juga berencana merilis buku pada bulan Agustus 2022 nanti.
Mengawali sesi diskusi, pertanyaan pematik dipandu oleh Marwa, Dosen Departemen Hubungan Internasional Fisipol UGM. Selaras dengan tema hari perempuan internasional tahun ini ‘break the bias’ pertanyaan yang disampaikan mengulik seputar dinamika kedua narasumber dalam bekerja.
“Dunia pria memang berbeda dengan bisnis mainstream wanita, mereka punya rule of the game, dan mau tidak mau kita harus bisa mengikuti itu” tutur Amalia.
Sebagai perempuan yang bekerja di bidang ekspor, Amalia mengamini bahwa seringkali perempuan hanya dipandang atas kecantikannya atau penampilannya, ketimbang dari kapasitasnya. Menurutnya, penting bagi perempuan berpegang pada prinsip menunjukkan kekuatan daripada meminta ruang. Baginya, lebih penting mempersenjatai diri dengan kemampuan yang setara, daripada meminta ruang atas dasar kewanitaan-nya.
Yogyakarta, 10 Maret 2022─Profesor Ana Nadhya Abrar, profesor dari Departemen Ilmu Komunikasi (Dikom), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol), Universitas Gadjah Mada (UGM) dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Jurnalisme di Balai Senat UGM.
Dalam acara pengukuhan, yang diselenggarakan secara luring terbatas dan daring itu, Prof. Abrar menyampaikan pidato berjudul “Menarik Garis Batas Jurnalisme dalam Penulisan Biografi”. Prof. Abrar menjelaskan empat batas yang menjadi dasar teknis jurnalisme dalam menulis biografi. Pertama, batas kanan jurnalisme merupakan pengutamaan nilai kemanusiaan. Kedua, batas kiri jurnalisme ialah membentuk selera narasi. Ketiga, batas atas jurnalisme adalah meningkatkan intelektualitas khalayak. Terakhir, batas bawah, yakni memanfaatkan jurnalisme investigasi.