Pos oleh :

fisipol

Pembukaan Festival 8×3: Gerak Bising dalam Ruang Hening

Yogyakarta, 8 Maret 2021Dalam rangka menyoroti tantangan dan strategi subjek kreatif dalam menghadapi pandemi COVID-19, Youth Studies Center atau YouSure FISIPOL UGM mengadakan penelitian kolaboratif antara akademisi dengan pekerja kreatif. Hasil dari penelitian yang bekerja sama dengan Faculty of Arts, University of Melbourne ini dituangkan dalam sebuah festival seni daring bertajuk “Festival 8×3: Gerak Bising dalam Ruang Hening”. Melalui platform Zoom Meeting dan ditayangkan langsung di kanal Youtube FISIPOL UGM, pembukaan dari festival seni daring ini diselenggarakan dengan mengundang langsung Dr. Oki Rahadianto Sutopo, Gregorius ragil Wibawanto M.A., dan Dr. Novi Kurnia selaku peneliti dari YouSure FISIPOL UGM. Turut bergabung juga secara daring peneliti dari University of Melbourne, Dr. Annisa R. Beta dan Dr. Ariane Utomo. 

Sebelum menyaksikan video luaran penelitian, pembawa acara mengajak para peneliti untuk berbagi terlebih dahulu mengenai dorongan awal lahirnya penelitian ini. Tidak lupa, pembawa acara juga menanyakan harapan para peneliti atas adanya penelitian kolaboratif semacam ini. Novi mengungkapkan bahwa ide untuk menyelenggarakan penelitian kolaboratif ini tercetus atas kesadaran bahwa seluruh pekerjaan terkena dampak dari pandemi. Dari situlah, lahir rasa solidaritas dan empati untuk berkolaborasi menciptakan sebuah penelitian bersama yang menyoroti strategi para pekerja kreatif di Yogyakarta dalam menghadapi tantangan masa pandemi COVID-19. Oki, selaku salah satu peneliti yang terlibat, berharap bahwa inisiasi kolaboratif tanpa batas antara akademisi dan pekerja kreatif semacam ini dapat dilanjutkan pada masa yang akan datang dengan bentuk kerja sama yang lebih produktif untuk menghadapi pandemi COVID-19. read more

Digitalk #46 CfDS: Catch Me Up! Memudahkan Konsumsi Berita sekaligus Meningkatkan Literasi

Yogyakarta, 5 Maret 2021—Center for Digital Society (CfDS) UGM menyelenggarakan 90◦ Digitalk #46 bersama Haifa Inayah, CEO Catch Me Up!, selaku pembicara (05/03). Catch Me Up! merupakan platform news curator pertama di Indonesia yang merangkum berita dan mengirimkannya secara personal melalui surel (e-mail) para pelanggan (subscriber).

“Aku menyadari kalau tidak semua orang punya waktu untuk mencari berita. Banyak anak muda dan milenial yang penasaran dengan peristiwa terbaru tetapi terlalu sibuk untuk mengecek berbagai sumber yang bisa diakses,” kata Haifa. Catch Me Up! membantu para pelanggannya untuk mendapatkan informasi dari sumber-sumber terpercaya secara cepat dan lebih mudah, yaitu cukup dengan mengecek surel. read more

Sharing Beasiswa: Menembus Studi Lanjut di Belanda

=&0=&Career Development Center (CDC) Fisipol UGM kembali menyelenggarakan diskusi sharing beasiswa dengan tema, Menembus Studi Lanjut di Belanda (Studeren in Nederland). Pada kesempatan kali ini, Latifah Helmy Masyhur Awardee Studeren in Nederland dari Universitas Twente hadir sebagai narasumber. Acara ini diselenggarakan secara daring pada tanggal 5 Maret 2021.Mengawali sesi sharing, Narasumber menceritakan beberapa pengalaman studi di Belanda. Sebelumnya, Ia sendiri memang sudah memiliki rencana untuk melanjutkan studi Master di Belanda. Menurut Latifah, Belanda memiliki lingkungan edukasi maupun budaya yang menarik. Di Belanda, sudah terdapat banyak program studi internasional yang dapat di apply bagi para pelajar atau mahasiswa. Selain itu, mayoritas program master di Belanda juga sudah menggunakan Bahasa Inggris, sehingga dapat diikuti dengan mudah bagi pelajar internasional. Sedangkan dari sisi lingkungan budaya, Belanda menempati posisi pertama dari English Proficiency Index. Dengan angka 95 persen, mayoritas warga negara Belanda mampu berbahasa inggris dengan lancar, sehingga keseharian di Belanda juga tidak akan sulit bagi mahasiswa internasional.

Menembus studi di Belanda memang bukanlah sesuatu yang mudah. Oleh karena itu, Narasumber memberikan beberapa tips dan langkah-langkah penting bagi para pemburu beasiswa. Tips yang pertama adalah StudyFinder. Pada sesi ini, kita perlu melihat program apa saja yang ada di Belanda, dan kampus mana saja yang memiliki program tersebut. Untuk memperoleh informasi tersebut, kita dapat mencarinya melalui situs studyfinder yaitu www.studyfinder.nl . Langkah kedua, kita perlu mencari informasi terkait persyaratan dan cara untuk apply application di university website. Selanjutnya, kita perlu melengkapi dokumen, dan jika sudah lengkap segera submit application agar memperoleh LOA dari universitas tujuan. Biasanya, proses penerimaan untuk memperoleh LOA sendiri memerlukan waktu sekitar 4-6 bulan, LOA ini juga menjadi syarat utama untuk selanjutnya melamar beasiswa. read more

Beragam Survei Sebut Penolakan dan Keraguan Masyarakat Terhadap Vaksin COVID-19

Yogyakarta, 4 Maret 2021—Institute of Policy Development bekerja sama dengan GAMAPI FISIPOL UGM melaksanakan webinar bertajuk “Progres dan Tantangan Vaksinasi COVID-19 di Indonesia”, pada Kamis (4-03). Webinar menghadirkan tiga pembicara yaitu: dr. R. Yuli Kristyanto, MSc, SpA., dokter RSUD Sleman serta Pengamat Gerakan Anti-Vaksin; Rizki Ardinanta, junior researcher Institute of Policy Development; dan Dr. AG. Suharsono, M.Si., MA., dosen Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik FISIPOL UGM. Webinar yang diselenggarakan melalui Zoom Meeting ini dihadiri lebih dari 90 peserta.Rizki memaparkan beragam survei mengenai vaksinasi COVID-19 di Indonesia. Survei yang dilakukan sebelum pandemi oleh Indikator Politik Indonesia (IDI) mendapati hanya 45 persen penduduk kelompok usia 22—25 tahun yang mau divaksin. Survei yang dilakukan oleh CSIS juga menemukan 63 persen proporsi anak muda di DKI Jakarta dan 55 persen anak muda di Yogyakarta usia 17—22 tahun yang kurang percaya atau tidak percaya pada vaksin. Berbeda dengan survey IDI dan CSIS, survei yang dilakukan oleh WHO bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Nasional dan UNICEF menemukan bahwa 64 persen warga bersedia divaksin. “Ada anomali mengapa anak muda menolak divaksin”, terang Rizki.

Dari hasil survei tersebut, Rizki menemukan ada lima alasan paling tinggi penolakan dan keraguan terhadap vaksin. Alasan tersebut antara lain takut dengan keamanan vaksin, ragu dengan efektivitas vaksin, takut pada efek samping yang ditimbulkan, serta ketidakpercayaan terhadap vaksin yang banyak ditemui pada kalangan anti vaksin. Selain itu hoaks mengenai vaksin haram dan tidak sesuai dengan kaidah agama turut berkontribusi dalam hal ini.

Senada dengan Rizki, Yuli Kristyanto mengakui bahwa meskipun pemerintah sudah melakukan kampanye secara masif, para penolak vaksin COVID-19 masih banyak. Menggunakan riset WHO, Yuli memaparkan ada 58 juta orang pengikut gerakan anti vaksin yang bergerak secara masif di internet. “Angka ini meningkat setiap tahunnya, bahkan satu tahun terakhir jumlah ini meningkat 19 persen”, tutur Yuli. read more

Bincang Sehat Menjaga Kesehatan Diri dan Lingkungan Kerja Selama Pandemi

Yogyakarta, 27 Februari 2021—Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM bekerja sama dengan Health Promoting University (HPU) mengadakan Bincang Sehat dalam Virtual Webinar Series #1 yang bertajuk “Pandemi COVID-19: Antisipasi & Penanganannya di Lingkungan Kerja & Komunintas”. Webinar yang diselenggarakan Jumat (26-2) ini menghadirkan dr. R.A. Adaninggar, SpPD., edukator dan praktisi kesehatan sebagai pembicara. Webinar  yang diselenggarakan melalui Zoom dimoderatori oleh Alfiansyah dan dihadiri oleh lebih dari 100 peserta. Pada akhir acara panitia membagikan doorprize kepada enam orang peserta secara acak dan satu penanya terbaik.Adaninggar menjelaskan masih banyak terjadi stigma dan misinformasi mengenai COVID-19 di lingkungan kerja. Menurutnya, ini menyebabkan banyak orang yang takut untuk melakuka tes, tidak kooperatif saat melakukan pelacakan, tidak melakukan protokol kesehatan dengan benar, tidak jujur dan cenderung menutupi kasus. “Hal ini muncul dari informasi dan edukasi yang kurang tepat”, tuturnya.

Setidaknya ada beberapa masalah COVID-19 di lingkungan kerja yang dirangkum oleh Adaninggar, diantaranya adalah lemahnya protokol kesehatan, ini juga terkait dengan pemahaman mengenai ventilasi yang kurang, jarak antar orang, serta jumlah pegawai dalam suatu ruangan. Adaninggar menambahkan bahwa terdapat beberapa titik lemah mengenai tes COVID-19 yang digunakan untuk kegiatan beresiko. Selain itu, ia juga menyebutkan masih banyak pemahaman mengenai masa isolasi dan karantina yang kurang tepat, serta pemahaman mengenai sembuh dan belum sembuh yang masih lemah. read more

Membincang Media Internasional dan Disrupsi Digital bersama para Jurnalis di DiskusHI #6

Yogyakarta, 20 Februari 2021—Berkarier sebagai jurnalis merupakan pilihan yang dapat diambil oleh lulusan dari berbagai jurusan, termasuk dari jurusan Hubungan Internasional. Apalagi, profesi ini memberi perspektif berbeda dalam memahami sebuah peristiwa, sama seperti cara berpikir yang diajarkan dalam studi hubungan internasional. Untuk melihat keterkaitan antara studi hubungan internasional dengan bidang jurnalistik, Keluarga Alumni Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada mengadakan DiskusHI #6 bertajuk “Catatan para Jurnalis, Media Internasional, dan Disrupsi Digital”. Menghadirkan alumni Hubungan Internasional yang pernah berkarier di media internasional, diskusi yang diselenggarakan melalui platform Zoom Meeting ini juga mengulik pengaruh disrupsi digital terhadap bidang profesi jurnalisme saat ini.Dipandu oleh Ainur Rohmah, seorang kontributor media internasional, diskusi dimulai dengan membahas awal ketertarikan para narasumber pada bidang jurnalistik. Anton Alifandi, Associate Director at IHS Markit sekaligus mantan jurnalis BBC World Service dan The Jakarta Post, bercerita bahwa ia memiliki ketertarikan di bidang jurnalistik dari kecil, dari kebiasaannya membaca koran yang dilanggan oleh keluarganya. Begitu pula dengan kisah yang diungkap Yusuf “Dalipin” Arifin, Chief Storyteller Kumparan sekaligus mantan jurnalis BBC World Service dan ABC. Namun, berbeda dari Anton, Dalipin pada awalnya lebih tertarik untuk menjadi penulis ketimbang jurnalis. Pada masa kuliah lah ia baru ‘tertarik’ dan mulai berjalan di bidang jurnalistik.

Baik Anton maupun Dalipin pun memiliki pandangan yang sama mengenai keterkaitan ilmu hubungan internasional dengan karier di bidang jurnalistik: kesempatan untuk mengenal dunia secara lebih formal, seperti mempelajari suatu isu berdasarkan metode-metode yang ditetapkan. Selain itu, jurusan Hubungan Internasional juga memberikan kesempatan untuk mempelajari isu-isu yang kerap diangkat oleh pemberitaan, seperti current affairs dan politik-ekonomi internasional.

Berbicara mengenai disrupsi digital, Dalipin melihat bahwa sejatinya disrupsi berguna bagi kemajuan masyarakat, khususnya di bidang media. Perubahan paradigma—yang kemudian mengakibatkan disrupsi—melalui kehadiran teknologi baru selalu terjadi sejak pertama kali ada media massa. Namun, menurut Dalipin, disrupsi kadang terjadi tanpa adanya teknologi baru, dengan teknologi yang sama dapat pula tercipta disrupsi baru. Inilah yang disebut sebagai disrupsi melalui pola pikir, di samping memang terdapat pula disrupsi digital. read more

1st Intake IUP Admission Test Result 2021

1st Intake IUP Admission Test Result 2021:

1st Intake Admission Test Result International Relations 2021

1st Intake IUP Admission Test Result Public Policy Management 2021

1st Intake Admission Test Result Communication Science 2021

Applicants that passed the written test on 20 February 2021 are invited for an essay test and interview on 20 February 2020, start from 7 am.

Essay test will take place at 7.00 am
Interview will take place at 9.00 am

Please pay attention to the exam schedule. Good luck!

Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan merupakan keniscayaan, apabila Indonesia ingin menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang kompetitif. MBKM dimaksudkan untuk memberikan ruang yang lebih luas bagi para mahasiswa mempelajari ilmu pengetahuan dan keahlian lintas program studi, lintas universitas, dan menggunakan cara-cara yang lebih mendukung teraktualisasikannya potensi para mahasiswa. MBKM karenanya diharapkan akan mampu menciptakan para talenta yang memiliki pengetahuan dan keahlian yang relevan dengan kebutuhan Abad 21 saat ini. Namun, keberhasilan pelaksanaan MBKM tentu sangat tergantung dari dukungan seluruh stakeholders terkait: dosen, mahasiswa, dan para mitra. Buku Panduan singkat yang disusun oleh Tim Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (FISIPOL-UGM) ini dimaksudkan untuk menyamakan pemahaman seluruh stakeholders terkait dengan MBKM. Adanya panduan ini, diharapkan implementasi MBKM akan berjalan dengan sukses. read more

Mempersiapkan Diri untuk PKM-PSH Bersama SRCC

Yogyakarta, 12 Februari 2021—Masih dalam rangka mempersiapkan Program Kreativitas Mahasiswa atau PKM yang semakin dekat,  Student Research and Creative Corner (SRCC) kembali mengadakan Bedah PKM dan Sharing Pemenang PIMNAS. Namun, kali ini secara spesifik PKM yang dibahas adalah PKM Humaniora atau biasa dikenal dengan PKM-PSH.

Dengan konsep bincang santai antara peserta dan narasumber, acara yang dilaksanakan melalui platform Google Meet ini menghadirkan Maulida Afifatu Tsalitsi, Nurul Qomariyah, dan M. Riza Nur Pratama, untuk berbagi seputar pengalaman yang mereka jalani selama proses PKM hingga PIMNAS.

Maulida—biasa dipanggil Ifa—membagikan pengalamannya secara detail mulai dari awal penyusunan proposal dan laporan, monitoring dan evaluasi, pengumpulan laporan, hingga persiapan dan pelaksanaan PIMNAS. Ifa menceritakan kendala-kendala yang dialaminya selama keseluruhan proses tadi, mulai dari pengumpulan berkas yang mepet, mengalami banyak revisi dalam penyusunan proposal dan laporan, hingga konflik dengan anggota timnya. read more