Yogyakarta, 10 April 2021 – Wellness Center FISIPOL UGM bekerja sama dengan Health Promoting University UGM mengadakan Virtual Webinar Series #2 dengan tajuk “Kerja Cerdas dan Sehat di Era Pandemi” pada Jumat, 9 April 2021. Webinar tersebut menghadirkan tiga narasumber, yakni drh. Berty Murtiningsih, M.Kes (Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY), Dr. dr. Rustamadji, M.Kes (Dosen FKKMK UGM), dan Nurhadi Nurhadi, S.Sos., M.Si. Ph.D (Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Sumberdaya Manusia FISIPOL). Dipandu oleh Sri Purnamaningsih (Koordinator Wellness Center FISIPOL UGM), webinar ini membahas implementasi 3T, 5M, dan vaksinasi di era new normal.
The project, funded by The British Academy, consists of online activities, ongoing support and a final Indonesian and Thai wrap-up workshop. Activities run May 2021 to March 2022:
- A series of online sessions on grant writing; publication and career development;
- Planning and preparation for writing journal papers;
- Online mentoring and support for individual participants with established researchers to guide them through writing and submission;
- Subject to international health guidelines, each participant attends a 2-day workshop in their home country (Bangkok or Yogyakarta) to enhance networks and capacity building for the wider Southeast Asia region with further attendees drawn nationally and across South Asia.
Do you meet the following criteria?
- Early Career Researcher, within first five years of starting an academic career (PhD award or appointment to academic post) accounting for career breaks (e.g. maternity/paternity leave).
- Level of writing English that meets the submission criteria of partner journals. For information on author guidelines see Asia Pacific Journal of Social Work and Development; Journal of Comparative and International Social Policy; Social Policy & Society
- Ambition to be published in academic journals or to submit a successful funding application.
We strongly encourage expressions of interest from women, disabled, minorities and candidates that are geographically dispersed (i.e. outside Bangkok and Yogyakarta). Foreign South-East Asian nationals who are members of a University/Research Organisation in Indonesia and Thailand are also welcome to apply.
Membangun citra personal branding tentu sangat penting, terutama dalam hal karir. Karena ketika kita memiliki personal branding yang kuat, kita akan lebih dilirik oleh perusahaan atau instansi tempat kita apply kerja. Personal branding dapat membangun kepercayaan, kredibilitas, memperluas jaringan, meningkatkan kepercayaan diri, dan membantu kita untuk stand out. Menurut Florensia, personal branding yang kuat dibentuk sesuai tujuan kita, bukan karena ingin seperti orang lain karena setiap orang memiliki keunikan yang berbeda. Florensia menambahkan, personal branding harus fokus pada satu titik, karena ketika seseorang memiliki persepsi/image yang beragam, maka sulit untuk terlihat stand out.
Tidak dapat dimungkiri bahwa pandemi COVID-19 banyak memberikan dampak buruk bagi berbagai sektor, termasuk sektor perekonomian. Kebijakan penanganan COVID-19 yang membatasi kegiatan masyarakat secara langsung turut mematikan aktivitas yang biasa dilakukan, sehingga perekonomian negara pun turut menurun. Ditambah lagi, pembatasan kegiatan perekonomian antar negara yang memperburuk kondisi perekonomian berbagai negara. Kondisi ini memaksa pemerintah untuk menerapkan berbagai kebijakan guna memulihkan sektor perekonomian, mulai dari kebijakan keuangan, ekonomi, hingga sosial.“Salah satu kebijakan pemerintah yang paling berpengaruh dan berguna baik bagi korporasi maupun masyarakat adalah restrukturisasi kredit,” ungkap Yendri menjawab pertanyaan dari Rizky Dwi Lestari, moderator pada acara PoldevTalks pertama. Dengan adanya restrukturisasi kredit, korporasi dan masyarakat dapat menunda pembayaran hutang ke bank pada masa krisis seperti ini. Dengan adanya restrukturisasi, masyarakat dan korporasi dapat lebih terbantu, risiko dapat lebih terminimalisir, di tengah hutang yang bertambah dan penghasilan terancam.
Riset dan Big Data
Perkembangan teknologi berdampak pada berbagai perubahan dalam kehidupan manusia, termasuk dalam bidang pendidikan dan penelitian. Dengan tawaran kemudahan dari keberadaanya, bidang riset turut mengikuti tren perkembangan dengan memanfaatkan teknologi untuk mempermudah berbagai kegiatan penelitian. Perubahan dunia yang serba digital sebagai akibat dari perkembangan teknologi, selanjutnya juga berdampak pada keterbukaan dan kemudahan akses data di masyarakat yang menghasilkan himpunan data yang sangat besar dan familiar disebut sebagai Big Data, keberadaan big data seringkali dimanfaatkan dalam kegiatan riset dengan metode Big Data Analysis.
Pada hari Sabtu, yakni tanggal 27 Maret 2021, Sintesa Diskusi Berat atau yang familiar disebut Sindikat kembali digelar oleh Lembaga Pers dan Penerbitan Mahasiswa (LPPM) Sintesa Fisipol dengan mengangkat isu seputar Maskulinitas Beracun (Toxic Masculinity). Tiga pemateri yang terdiri atas Anindya Restuviani (Program Director Lintas Feminis Jakarta dan Co-Founder Hollaback Jakarta), Nur Hasyim, M.A. (Dosen Fisip UIN Walisongo Semarang dan Co-Founder Aliansi Laki-laki Baru), serta Ulya Niami Efrina J. (Akademisi Fisipol UGM). Sesi diskusi yang berjalan dengan menghabiskan waktu kurang lebih sekitar dua jam ini banyak membedah serba-serbi maskulinitas beracun dengan beberapa catatan komprehensif dari pemateri, yang diantaranya sebagai berikut:
Dalam sambutan umumnya, Krisdyatmiko menyebutkan peluncuran jurnal JSDS ini merupakan bentuk pengawalan gagasan para pendiri Departemen untuk selalu berpihak pada masyarakat yang marjinal. Krisdyatmiko mengakui peluncuran jurnal ini merupakan salah satu cita-cita Departemen yang diharapkan tidak hanya memberi kajian tetapi juga praktek-praktek dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui agenda-agenda pembangunan sosial. Pada akhir sambutannya Krisdyatmiko mengajak para hadirin untuk mengirim artikel pada JSDS. “Mari meramaikan jurnal ini dengan mengirim berbagai artikel yang nanti akan diseleksi dan dipublikasikan untuk terbit di JSDS”, imbuhnya.
Yogyakarta, 18 Maret 2021—Social Development Talks (SoDeT) mengadakan diskusi bertajuk “Peta Jalan Transformasi dan Inklusi Digital Indonesia”, pada Kamis (18/03). SoDeT yang merupakan bagian dari Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSdK) FISIPOL ini, melaksanakan diskusi daring melalui Zoom. Diskusi menghadirkan Dr. Dedy Permadi, dosen Hubungan Internasional FISIPOL UGM dan Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bidang Digital dan Sumber Daya Manusia sebagai pembicara. Moderator dalam diskusi kali ini adalah Zita Wahyu Larasati, S.Sos., M.A., dosen PSdK FISIPOL UGM.
Tidak hanya itu, Julia juga membicarakan tentang bagaimana pandemi COVID-19 memperparah kondisi perempuan di Indonesia dalam diskusi yang bertajuk “Women’s Struggle in Misogynistic Society” ini. Segala permasalahan yang dihadapi perempuan kemudian dinaikkan dan disuarakan dalam tuntutan peringatan Hari Perempuan Internasional. Sejak awal Hari Perempuan Internasional diperingati, hingga saat ini, tuntutan yang dibawakan selalu membawa satu suara yang sama, yaitu mewujudkan kesetaraan di berbagai aspek. Meski begitu, tuntutan-tuntutan ini juga selalu disesuaikan lagi dengan konteks tempat dan waktu peringatan Hari Perempuan Internasional.
Yogyakarta, 13 Maret 2021—Keluarga Alumni FISIPOL Universitas Gadjah Mada Angkatan ’88 (KAFGAMA 88) mengadakan webinar pada Sabtu (13-03). Webinar kali ini bertajuk “Reshaping Employee, Menjawab Tantangan Lapangan Pekerjaan”. Webinar dibuka oleh sambutan Prof. Dr. Erwan A. Purwanto, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM. Webinar kemudian dilanjutkan oleh Anwar Sanusi, Ph.D, Sekjen Kementerian Tenaga Kerja RI serta Wakil Ketua Umum II PP Kagama sebagai keynote speech. Webinar juga menghadirkan dua narasumber yaitu Drs. Anung Anindita, MA., SVP Human Resources PT. Pegadaian dan Drs. Sudarsono, MM., mantan Pemimpin Redaksi Koran Tempo. Moderator dalam webinar ini adalah Surria Dwi Wahyu, S.Sos., pemilik Quantum Inspirasi Personal Development Center.