Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan merupakan keniscayaan, apabila Indonesia ingin menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang kompetitif. MBKM dimaksudkan untuk memberikan ruang yang lebih luas bagi para mahasiswa mempelajari ilmu pengetahuan dan keahlian lintas program studi, lintas universitas, dan menggunakan cara-cara yang lebih mendukung teraktualisasikannya potensi para mahasiswa. MBKM karenanya diharapkan akan mampu menciptakan para talenta yang memiliki pengetahuan dan keahlian yang relevan dengan kebutuhan Abad 21 saat ini. Namun, keberhasilan pelaksanaan MBKM tentu sangat tergantung dari dukungan seluruh stakeholders terkait: dosen, mahasiswa, dan para mitra. Buku Panduan singkat yang disusun oleh Tim Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (FISIPOL-UGM) ini dimaksudkan untuk menyamakan pemahaman seluruh stakeholders terkait dengan MBKM. Adanya panduan ini, diharapkan implementasi MBKM akan berjalan dengan sukses.
Dengan konsep bincang santai antara peserta dan narasumber, acara yang dilaksanakan melalui platform Google Meet ini menghadirkan Maulida Afifatu Tsalitsi, Nurul Qomariyah, dan M. Riza Nur Pratama, untuk berbagi seputar pengalaman yang mereka jalani selama proses PKM hingga PIMNAS.
Maulida—biasa dipanggil Ifa—membagikan pengalamannya secara detail mulai dari awal penyusunan proposal dan laporan, monitoring dan evaluasi, pengumpulan laporan, hingga persiapan dan pelaksanaan PIMNAS. Ifa menceritakan kendala-kendala yang dialaminya selama keseluruhan proses tadi, mulai dari pengumpulan berkas yang mepet, mengalami banyak revisi dalam penyusunan proposal dan laporan, hingga konflik dengan anggota timnya.
Yogyakarta, 3 Februari 2020—Fisipol Crisis Center (FCC), salah satu layanan dari FISIPOL UGM terkait penanganan dan pencegahan kekerasan seksual di kampus resmi dirilis Rabu (3/2) lalu. Unit tersebut dibentuk untuk mewujudkan lingkungan kampus yang aman dari berbagai bentuk kekerasan seksual. Acara launching FCC yang bertajuk Mewujudkan Ruang Aman Bebas Kekerasan Seksual di FISIPOL UGM menghadirkan Mustaghfiroh Rahayu, M.A selaku tim AdHoc FCC sekaligus dosen Departemen Sosiologi UGM, serta Budi Wulandari yang merupakan konselor psikologi di Women Crisis Center Rifka Annisa. Acara berlangsung melalui Zoom Meeting dan disiarkan melalui kanal YouTube FISIPOL UGM.
Yogyakarta, 30 Januari 2021—Festival Ajisaka 2020+ kembali hadir dengan salah satu rangkaian acaranya, yaitu webinar kreatif bertajuk “Pada Pandemi: Industri Komunikasi di Tengah Wabah”. Menghadirkan empat pembicara dari ranah yang berbeda—pemerintahan; industri hiburan; kehumasan; serta periklanan, webinar ini berupaya melihat dinamika industri komunikasi di tengah pandemi.Webinar ini secara garis besar terbagi menjadi dua sesi, yaitu sesi umum—seluruh peserta mengikuti sesi ini, dan sesi minat—peserta mengikuti sesi sesuai dengan bidang atau ranah yang dipilih. Sebagai pembuka acara, sesi umum yang dipandu oleh Anindya Ayu Krisherwina, Professional Public Speaker, menghadirkan Prof. Dr. Widodo Muktiyo selaku Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk membawakan materi dari sudut pandang pemerintah.Dengan materi bertajuk “Masa Pandemi: Industri Komunikasi di Tengah Wabah COVID-19”, Prof. Widodo banyak menjelaskan mengenai karakter-karakter era digital serta memasukkan konteks-konteks pandemi di Indonesia ke dalamnya. Contohnya, terkait dengan lima langkah percepatan transformasi digital sesuai dengan Arahan Presiden 3 Agustus 2020. Beliau juga mencontohkan berbagai bentuk transformasi digital dalam beragam aspek kehidupan yang terdapat di Indonesia, mulai dari ekonomi, transportasi, pendidikan, pertanian, kesehatan, kuliner, hiburan, hingga filantropi.
Yogyakarta, 29 Januari 2021—Dalam rangka mendukung kemajuan talenta digital di Indonesia, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM bersama Center for Digital Society (CfDS) dan Forbil Institute dengan bangga melangsungkan rangkaian seri Kuliah Kecerdasan Digital 2020/2021 untuk 1.800 peserta didik. Program ini ditujukan kepada seluruh mahasiswa dan masyarakat umum yang memiliki ketertarikan untuk berkarya dan menciptakan inovasi di era disrupsi. Seri Kuliah ini hadir sebagai inisiasi dari Menteri Sektretaris Negara, Prof Pratikno; Dekan FISIPOL UGM, Prof. Erwan Agus Purwanto; dan Dr. Dedy Permadi selaku Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Dengan dukungan penuh dari Kementerian Sektretariat Negara, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Kementerian Badan Usaha Milik Negara, mata kuliah ini dirancang untuk memberikan pemahaman digital bagi para peserta kelas, terutama untuk mendorong kemampuan kritis dalam penyelesaian masalah sosial.
Yogyakarta, 29 Januari 2020—Pandemi COVID-19 menyebabkan berbagai fasilitas Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM mengalami penyesuaian. Tidak terkecuali layanan perpustakaan di Fisipol. Baik perpustakaan cetak yang terletak di gedung Perpustakaan Pusat UGM maupun perpustakaan digital atau yang kerap dikenal dengan Digital Library (DIGILIB) Fisipol. Pada Selasa (28-01) Media Fisipol mewawancara Yuli Hesti Wahyuningsih. S.IP., Koordinator Perpustakaan Fisipol untuk berbincang mengenai penyesuaian layanan Perpustakaan Fisipol.
Dengan mengusung tema “Preserve the liberty, advance the prosperity,” Andy mengambil topik yang cukup menjadi pokok bahasan utama mengenai council historical crisis yaitu afghan soviet war di tahun 1980. Ada beban sekaligus keuntungan yang Andy dapatkan dalam topik tersebut. Di satu sisi, topik yang ia ambil membuatnya menjadi pusat diskusi. Namun, di sisi lain, hal tersebut juga membuatnya bisa mendominasi. Selama proses perlombaan tersebut, Andy mengaku cukup asik karena bisa bertemu banyak orang. “Karna dari awal memang pengin fun aja debating and negotiating, jadi award adalah salah satu bonus buat aku personal,” pungkasnya.
Yogyakarta, 28 Januari 2021—Pada Selasa (26/Jan) Perpustakaan Fisipol UGM secara resmi meluncurkan aplikasi Kubuku dalam Digital Library (DIGILIB) Fisipol UGM. Peluncuran aplikasi secara daring ini dilakukan bersamaan dengan diskusi dan bedah buku UNI EROPA Institusi, Politik, dan Kebijakan yang bekerja sama dengan Komunitas Indonesia untuk Kajian Eropa (KIKE). Media Fisipol berkesempatan mewawancarai Yuli Hesti Wahyuningsih. S.IP. selaku Koordinator Perpustakaan Fisipol mengenai aplikasi yang tersedia di DIGILIB.
Diskusi kemudian dilanjutkan oleh ketiga pembicara lain yang mengomentari bagian-bagian berbeda dari buku yang terdiri dari empat belas bab ini. Hafid memberi komentar mengenai bab pertama yaitu sejarah perkembangan Uni Eropa dan bab kedua mengenai institusi-institusi dalam Uni Eropa. Berbeda dengan Hafid, Ningrum membahas mengenai politik dan proses politik di Uni Eropa. Ada empat poin yang dibahas oleh Ningrum yaitu koordinasi dan koheransi, Eropanisasi, demokrasi dan representasi, serta kelompok kepentingan dan lobi politik di Uni Eropa.