Berdialog Atasi Masalah Pembangunan Sosial, ICSD 2019 Hadirkan Pakar Dunia

Yogyakarta, 15 Juli 2019 – Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Fisipol UGM mengadakan Biennial International Conference Of International Consortium For Social Development  (ICSD) ke-21 bertajuk “Strengthening Social Development to Achieve the Sustainable Development Goals (SDGs)”, menghadirkan 250 presenter dari 28 negara yang dilaksanakan mulai 16 Juli hingga 19 Juli di Universitas Gadjah Mada.

Manohar Pawar selaku presiden ICSD dari Charles Sturt University Australia mengapresiasi Fisipol atas kerja kerasnya menghadirkan Dialog Internasional ICSD. ICSD yang sudah dilangsungkan sejak tahun 1970-an memiliki tujuan utama untuk membangun kesadaran sosial mengenai pembangunan berkelanjutan. “Meskipun ICSD telah dilaksanakan hampir 50 tahun, ICSD masih relevan karena banyaknya isu permasalahan sosial yang juga meningkat. Poin paling penting dari ICSD ini adalah melihat potensi sumber daya manusia,” ujarnya.

Salain itu, David Androff dari Arizona State University, Amerika Serikat, mengatakan bahwa konferensi menjadi aktivitas penting dalam membuat rumusan kebijakan. “Sejak kemerdekaan melalui Konferensi Bandung, Indonesia telah mengalami perkembangan pesat dalam aspek demokrasi, dan bahkan telah menjadi contoh bagi negara lain. Melalui ICSD, bersama kita bisa memperkuat tools untuk mencapai tujuan SDGs,” ujar David. Rekomendasi utama yang diusulkan David adalah kebijakan perlindungan sosial serta peningkatan insitusi publik melalui kesetaraan sosial sebagai entitas penting terutama di negara bagian selatan.

Melalui ICSD, terdapat lima hal utama yang akan dibicarakan. Pertama mengenai keadlian sosial. Kedua, meningkatkan standar kehidupan, ketiga mengenai gender equality, keempat tentang pembangunan sosial berorientasi lingkungan dan terakhir meningkatkan kepemimpinan publik untuk perdamaian dan HAM.

Dekan Fisipol UGM Erwan Agus Purwanto mengatakan bahwa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat global perlu menghadirkan dialog internasional. Univeristas Gadjah Mada sebagai World Class University bersama Fisipol dan PSdK berkomitmen menjadi akademisi masyarakat global yang turut mendukung visi pemerintahan yang berfokus pada pembangunan manusia.

Janianton Damanik, Ketua Pelaksana ICSD ke-21 juga mengatakan misi UGM sebagai World Class University dilakukan melalui peningkatkan kolaborasi lembaga internasional sekaligus memperkenalkan pada masyarakat bahwa kampus memiliki kepedulian dan  yang besar terhadap penyelesaian masalah sosial.

Merespon isu bahwa Indonesia mengalami peningkatan GDP namun ketimpangannya semakin tinggi, Manohar mengatakan Indonesia bisa meningkatkan aspek sumber daya manusia melalui pendidikan dengan gaya lokal. Sejalan dengan Manohar, Erwan mengatakan insitusi lokal bisa saling bekerjasama serta mengelola potensi yang ada terutama di era digitalisasi yang menghasilkan literasi digital yang berpotensi besar dalam pembangunan SDM. Harapannya melalui ICSD, hasil penelitian yang berasal dari berbagai kalangan dan lintas negara dapat mendorong percepatan pembangunan, pertukaran pengetahuan dan kolaborasi yang konstrukitif. (/Afn)