Yogyakarta, 21 November 2025─Fenomena masyarakat terpinggirkan menjadi pokok premis yang ingin diangkat oleh Korps Mahasiswa Politik dan Pemerintahan (KOMAP) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam agenda BERSUARA tahun ini yang berlangsung pada 18 hingga 22 November 2025 di Selasar Barat Gedung Fisipol UGM. Membawa tajuk utama “Margin to Center”, BERSUARA 2025 adalah sebuah acara yang bertujuan memberikan panggung bagi masyarakat terpinggirkan (akar rumput). Acara ini berupaya untuk mengangkat kisah nyata sebuah keluarga kelas bawah bawah untuk menyoroti berbagai ketimpangan sosial seperti masalah akses pendidikan, ketidakadilan gender, kerentanan pekerja informal, penggusuran, dan layanan publik yang buruk. Rangkaian acara BERSUARA diisi oleh kompetisi karya tulis ilmiah dan debat, talk show bersama pakar, panggung terbuka seni, pasar rakyat, hingga pameran seni.
Pada ruang kompetisi, Kompetisi Bersuara 2025 secara spesifik mengangkat tema besar “Reformasi Sistem Pendidikan untuk Menjamin Kesetaraan dan Inklusi bagi Kelompok Tertinggal”. Topik ini mengundang talenta muda dari seluruh Indonesia untuk menyumbangkan analisis dan solusi nyata demi masa depan pendidikan bangsa yang lebih adil.
Selain itu, panggung terbuka atau People Stage, memberikan ruang bagi siapa saja, mulai dari musisi jalanan, pembaca puisi, kelompok teater, hingga individu yang ingin berbagi cerita, untuk menyuarakan realitas mereka. Panggung ini didedikasikan sepenuhnya untuk ekspresi seni dan narasi dari Komunitas Akar Rumput dengan semangat “Dari Rakyat, Oleh Rakyat, Untuk Rakyat”.
Di area Taman Sansiro, Bersuara 2025 membuka ruang pemberdayaan ekonomi yang nyata bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal, pengrajin independen, dan usaha rintisan dari komunitas melalui Pasar Rakyat Bersuara. Sejalan dengan tema “Margin to Center”, panitia secara khusus memberikan etalase bagi karya-karya dan produk yang seringkali tidak mendapat sorotan utama.

Menjadi bagian dari puncak acara BERSUARA, berbagai talkshow dihadirkan menjadi ruang dialog kritis untuk membawa isu-isu yang sering terpinggirkan langsung ke pusat perhatian. Bersama para ahli, aktivis, dan praktisi lapangan, kita akan mengupas tuntas realitas ketidakadilan dalam pendidikan, tantangan dalam dunia ketenagakerjaan, urgensi kesetaraan gender, dan dampak sosial dari penggusuran lahan. Adapun ada tiga topik utama yang diangkat dalam talkshow, yakni:
- Masa Depan Pekerja Indonesia
- Kawal Isu Strategis: Inklusivitas Trans Jogja bagi Difabel
- Pendidikan di Indonesia Pasca Reformasi sebagai Cermin Kualitas Demokrasi

BERSUARA tahun ini juga diramiakan oleh pameran seni yang didedikasikan untuk menerjemahkan isu-isu sosial ke dalam bahasa visual yang kuat. Pameran ini menampilkan karya-karya terpilih dalam medium fotografi, lukisan, instalasi, dan seni grafis yang merespons tema besar “Margin to Center”, yang menawarkan perspektif hening namun menusuk, mengajak pengunjung untuk berhenti sejenak, merenung, dan merasakan realitas yang seringkali tak terungkapkan.
BERSUARA hadir untuk menyampaikan berbagai makna, dimana acara ini menjadi ruang bagi seluruh elemen masyarakat berpartisipasi dalam menyampaikan gagasan, hingga merayakan kebebasan berekspresi tanpa adanya diskriminasi. Penyelenggaraan acara ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan poin ke 4 (pendidikan berkualitas), poin ke 5 (kesetaraan gender), poin ke 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), poin ke 10 (mengurangi ketimpangan), poin ke 16 (perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh).