Yogyakarta, 8 Oktober 2024—Digitalisasi telah membentuk ruang baru sekaligus disrupsi di masyarakat. Perkembangan teknologi digital terus melaju pesat tanpa diiringi dengan kesiapan masyarakat. Center for Digital Society mengulik isu tersebut dalam Digital Society Week 2024 hari ke-5 pada Senin (8/10). Diskusi panel mengangkat tiga topik utama bersama para ahli, yakni adopsi teknologi baru, mitigasi misinformasi, dan literasi digital.
Problematika kesiapan masyarakat menghadapi perkembangan digital ternyata tidak hanya dihadapi Indonesia sebagai negara berkembang. Negara maju seperti Inggris ternyata juga belum memiliki kerangka kerja paten guna meningkatkan literasi digital masyarakatnya. Hal ini disampaikan oleh Luthfi Baihaqi Riziq, Research Assistant CfDS dalam panel berjudul “Digital Literasi dan Kesiapan Adopsi Teknologi Baru di Indonesia”.