Dies Natalis Fisipol ke-65, Ilmu Sosial dan Pendidikan Tinggi dalam Masa Pandemi

Yogyakarta, 19 September 2020—Pada perayaan Dies Natalis tahun ini, Fisipol mengusung tema “Ilmu Sosial dan Pendidikan Tinggi dalam Masa Pandemi”. Muhammad Djindan, selaku Ketua Panitia menuturkan bahwa tema tersebut diusung dengan maksud untuk melengkapi berbagai upaya yang sudah dilakukan oleh civitas akademika Fisipol UGM dalam berkontribusi pada penanganan pandemi. Acara yang bertempat di Selasar Barat Fisipol tersebut dihadiri secara daring oleh Pratikno selaku Menteri Sekretaris Negara RI. Selain itu, hadir pula di tempat acara Erwan Agus Purnomo, Dekan Fisipol UGM, Wakil Dekan, beberapa dosen dan karyawan Fisipol UGM.

Tepat 65 tahun Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM merayakan hari jadinya, meski berlangsung ditengah kondisi pandemi, hal ini tidak menyurutkan semangat panitia dalam menyelenggarakan acara. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Pembukaan Dies Natalis Fisipol UGM yang biasanya penuh dengan kemeriahan, kali ini dikemas sedikit berbeda. Hal tersebut terlihat dari keseluruhan peserta yang hadir secara daring melalui platform zoom, sedangkan hadirin yang hadir secara luring dibatasi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Seperti yang telah diketahui, bahwa selama masa pandemi, civitas akademika Fisipol telah secara responsif menyusun berbagai kajian yang ditujukan pada penanganan masa pandemi Covid-19. Menurutnya, penting bagi seluruh civitas untuk melihat ke belakang dan merefleksikan apa saja dampak perubahan dan adaptasi yang sudah dilakukan di masa pandemi. “Apakah adaptasi dan perubahan yang sudah kita lakukan berdampak pada diri kita sendiri, keluarga, dan lingkungan kerja kita?” tanya Djindan.

Oleh karena itu, Djindan berharap jawaban atas pertanyaan tersebut dapat didiskusikan secara terbuka dan didokumentasikan dengan baik melalui berbagai kegiatan Dies Natalis yang telah disiapkan. Agenda tersebut diantaranya yaitu Anjangsana Virtual, Wayangan Virtual, Lomba Esai, Lomba Podcast, Lomba Stand Up Comedy, Lomba PUBG, dan masih banyak lagi.

Senada dengan Djindan, Erwan Agus Purnomo menyampaikan bahwa peringatan Dies Natalis Fisipol harus bisa dijadikan sebagai momentum untuk melakukan refleksi terhadap visi para founding fathers Fisipol. “Visinya sudah jelas, Fisipol didirikan untuk melayani masyarakat, dan membantu membangun Indonesia menjadi lebih baik,” terangnya. Menurutnya, beberapa impian dari visi tersebut sudah banyak yang berhasil diwujudkan dengan berkontribusi membangun Indonesia melalui karya dan kajian lainnya. Selain itu, Erwan juga menyampaikan rasa terima kasih dan bangganya kepada seluruh gagasan civitas akademika Fisipol yang telah dimuat dalam berbagai media lokal, nasional, juga internasional.

Tidak hanya itu, Erwan juga menyampaikan pentingnya peran alumni sebagai garda terdepan di berbagai macam bidang dan sektor, mulai dari birokrasi, swasta, maupun lembaga swadaya masyarakat. Meskipun begitu, Ia juga mengingatkan, bahwa meskipun banyak kontribusi yang telah dilakukan, sampai hari ini semangat untuk melakukan inovasi harus terus dilakukan. Selain itu, tantangan revolusi industri 4.0 yang menjadi hal yang harus dihadapi Fisipol, karena Fisipol menjadi salah satu lembaga yang terdepan dalam organisasi pendidikan tinggi. Dalam upaya tersebut, pasalnya Fisipol telah melakukan banyak inovasi digitalisasi dan semangat kewirausahaan sosial. Upaya tersebut juga diwujudkan dalam beberapa mata kuliah khusus seperti kecerdasan digital,  kewirausahaan sosial, dan mata kuliah lain yang diinisiasi oleh anak-anak muda. “Yang muda yang banyak melakukan inovasi, menunjukkan bahwa regenerasi di fisipol ini berjalan dengan baik,” imbuhnya.

Selanjutnya, sebagai simbol menandai dibukanya rangkaian Dies natalis Fisipol UGM ke-65, Erwan memotong tumpeng yang kemudian diserahkan kepada Djindan selaku ketua panitia acara tersebut. Disertai harapan agar semangat yang ada terus dilanjutkan sampai pandemi usai bahkan dalam melewati tantangan-tangan selanjutnya. Erwan berharap, akan lebih banyak lagi ide dan gagasan yang dapat dikontribusikan dalam mengatasi persoalan pandemi ini. “Semoga fisipol berusia panjang, melebihi semua usia kita. Kita akan berlalu, tetapi fisipol akan tetap ada,” pungkasnya. (/Ann)