Digital Discussion #13: Impressive Essay Writing 101

Yogyakarta, 27 Maret 2020 – Pusat kajian Center for Digital Society atau CfDS Fisipol UGM kini kembali mengadakan diskusi daring dengan tema Digital Discussion #14 yang bertajuk ”Impressive Essay Writing 101” pada tanggal 27 Maret 2020. Diskusi ini diperbincangkan dalam platform Whatsapp Group dengan partisipan 168 orang yang berasal dari berbagai fakultas maupun universitas. Digital Discussion oleh CfDS kali ini mengundang pemantik Anisa Pratita Mantovani, LLM sebagai Manager of Research CfDS yang kemudian disapa Mbak Tita dan moderator Made Agus Bayu Sudharma selaku Event Staff CfDS yang memandu jalannya diskusi.

Acara Digital Discussion #14 dimulai pukul 19.00 WIB dengan terlebih dahulu moderator menyampaikan aturan grup dan memperkenalkan pembicara yang akan memantik diskusi. Untuk sedikit menghidupkan suasana di ruang Whatsapp Group, interaksi diawali dengan moderator melakukan tanya jawab sederhana mengenai topik bahasan kepada audiens setelah sebelumnya mempersilakan pembicara memperkenalkan diri. “Sebelumnya nih aku mau tanya ke Smart People, apa hal mendasar yang perlu kita perhatikan dalam menulis essay?” tanya Mas Bayu. Dari beberapa audiens yang merespon, rata-rata menjawab struktur penulisan, kaidah kebahasaan, topik, dan proses pengambilan data.

“Untuk menuliskan sebuah esai akademis yang menarik dan baik, terdapat dua hal pokok yang harus diperhatikan oleh penulis. Pertama adalah isi atau materi yang akan dibahas di salam esai dan kedua, alur diskusi atau penulisan yang ditulis di dalam esai,” ujar Mbak Tita menanggapi pertanyaan moderator. Sebelumnya, Mbak Tita juga menjelaskan alasan dibalik tugas penulisan esai yang diberikan dosen. Menurutnya, terdapat beberapa hal yang menjadi pertimbangan kenapa penulisan esai itu sangat penting. Hal tersebut diantaranya untuk mengetahui seberapa dalam pengetahuan kita mengenai tema tugas yang diberikan, untuk mengidentifikasi pemilihan sumber-sumber bacaan, untuk menilai bagaimana kerangka berpikir kita dalam menuangkan ide ke dalam esai, dan untuk menganalisa apakah argumen utama yang digunakan didukung oleh sumber bacaan yang tepat serta teori yang kuat. “Untuk itu, esai akademis yang berpotensi untuk mendapatkan nilai yang baik adalah esai akademis yang dapat menjawab empat poin tersebut,” ungkap Mbak Tita.

Selanjutnya pemantik memaparkan bagaimana cara mencari topik tulisan ketika terjadi buntu. Bahwasanya, topik yang menarik didasari dengan rumusan masalah yang menarik. “Kalau topiknya lagi hits, tapi rumusan masalahnya biasa aja, jadi lempeng aja gengs,” jelas Mbak Tita. Disini Mbak Tita menjelaskan bahwa terdapat beberapa cara untuk mencari rumusan masalah. Pertama, memperbanyak pengetahuan mengenai tema besar yang akan didiskusikan dalam essay. Kedua, sering mengobrol dengan teman mengenai topik tulisan atau berkonsultasi dengan orang yang memiliki ketertarikan pada topik tersebut. Ketiga, membaca jurnal terakreditasi dan terindeks yang mencantumkan further possible research. Pemantik juga menjelaskan 3 proses awal penulisan essay, yaitu brainstorming, breaking it down and building it up, dan writing as thinking.

Setelah mengetahui langkah-langkah awal sebelum penulisan essay, Mbak Tita menunjukkan cara penulisan struktur essay dalam bentuk gambar. Lalu Mbak Tita juga menegaskan pada penulisan referensi dan sitasi untuk menghindari terjadinya plagiasi. Ada beberapa poin yang dijelaskan untuk menghindari plagiarisasi, yaitu pahami topik penulisan, menuliskan saduran/quote yang rapi dan juga sistem sitasi atau referensi yang baik, dan gunakan plagiarism check software.

Setelah pemaparan materi dirasa cukup, moderator membuka dua sesi pertanyaan. Kedua sesi dipenuhi pertanyaan-pertanyaan yang berbobot dari audiens. Mbak Tita sebagai pemantik menjawab semua pertanyaan dengan runtut dan gamblang. Bahkan, pemantik juga memberikan beberapa contoh tulisan essay dan materi untuk penulisan essay sebagai panduan belajar. Karena keterbatasan waktu dan tingginya antusiasme partisipan untuk bertanya, secara formal acara ditutup dan peserta yang masih ingin bertanya dipersilakan menghubungi akun sosial media Instagram @cfds_ugm atau melalui e-mail. Pada akhirnya, acara ditutup pada lebih kurang pukul 21.30 WIB. (/Wfr)