Digital Discussion #19: Mengamankan Handphone dari Ancaman Siber

Yogyakarta, 7 Mei 2020—Center Digital for Society atau CfDS Fisipol UGM menyelenggarakan program Digital Discussion #19 pada Kamis (7/5). Diskusi daring melalui platform Whatsapp Group ini mengangkat topik “Mengamankan Handphone dari Ancaman Siber”. Pemantik dalam diskusi kali ini adalah Vidiskiu Fortino dari Research Associate DI Lab CfDS. Diskusi dimulai pukul 15.00 WIB dengan dimoderatori oleh Made Agus Bayu Sudharma (Bayu) selaku Event Assistant CfDS.

Seperti biasa sebelum memulai diskusi, moderator memperkenalkan diri dan menyampaikan aturan grup sekaligus memperkenalkan pemantik. Sebagai pengantar, moderator bertanya kepada audiens mengenai apa saja penyebab handphone rentan terkena serangan siber. Menurut audiens, handphone rentan terkena cyber attack disebabkan karena kurangnya literasi digital dari pengguna smartphone, banyak menginstal aplikasi, dan memberikan informasi pribadi secara random.

Pemantik memulai diskusi dengan menjelaskan pengertian umum cyber attack. Secara umum, terdapat serangan aktif dan pasif. Serangan aktif bertujuan untuk mengubah data di sistem yang akan berdampak pada kinerja sistem, sedangkan serangan pasif hanya menggunakan informasi tersebut tanpa mengefek pada sistem.  Kemungkinan terburuknya, data smartphone kita digunakan atau di-alter oleh penyerangnya. Tetapi tentu ini dapat terjadi dengan seizin pengguna smartphone. Selain itu, ada juga cyber attack secara digital dan fisik. Pengguna telepon pintar yang terkoneksi ke jaringan luar, seperti internet maupun bluetooth dapat terpapar oleh cyber attack jenis digital. “Pada dasarnya, serangan tersebut mirip ya dengan serangan cyber di pc, Beberapa contoh paling sering ya, kita asal connect ke wifi yang gak dikenal, itu bisa kena yang namanya man-in-the-middle attack,” ungkap Vidiskiu.

Vidiskiu menerangkan bahwa terdapat device ketiga yang mencegat informasi yang kita kirimkan dari smartphone ke wifi. Dari situ, banyak informasi yang bisa didapatkan, apalagi jika informasi tersebut tidak diamankan dengan metode enkripsi. Sedangkan jenis cyber attack yang fisik, contohnya smartphone secara fisik dibuka, atau dicuri, lalu data tersebut diambil atau dimanipulasi.

Dalam diskusinya, Vidiskiu menjelaskan apa saja yang menjadi penyebab cyber attack. Ia juga memaparkan bagaimana cara mengoptimalkan fitur-fitur dari Andorid/IOS yang kita gunakan untuk melindungi serangan siber. Menurutnya, yang paling utama adalah update OS. Selain mendapatkan fitur baru, permasalahan keamanan yang sudah diketahui biasanya diperbaiki dengan patch OS.

“Aktifkan fitur-fitur keamanan seperti lock screen maupun auto-lock untuk mencegah pembobolan fisik. Aktifkan juga fitur find my phone, in case hape kalian hilang. Biasanya, jika hape kalian terkoneksi dengan akun google, bisa juga di lock dari remote. Batasi juga permission untuk install app maupun akses galeri, kontak, maupun kamera bagi app yang diinstal. Terutama untuk android phone karena lebih rentan daripada iOS. Double auth saat mau masuk app yang menurut kalian ada data penting juga bisa,” ungkap Vidiskiu.

Menyinggung isu yang sedang hangat, yaitu bocornya data pengguna dari salah satu e-commerce bisa jadi salah satu indikasi bahwa transaksi digital cukup riskan dengan kebocoran, baik transaksi jual beli atau tunai seperti e-banking. Disini, Vidiskiu menyarankan terhadap sikap kita kedepannya atas kejadian tersebut agar keamanan data tetap terjaga. Hal tersebut dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu:

  1. Double check saat bertransaksi apakah websitenya depannya http atau https, yang aman adalah https.
  2. Jangan kasih kode otp atau kode verifikasi lainnya ke siapapun.
  3. Update antivirus di perangkat kita supaya dapat mengetahui jika ada virus yang nge-stalk.
  4. Jangan memakai komputer umum untuk melakukan transkasi online, pakai device sendiri.
  5. Terakhir, password akunmu harus aman.

 

Setelah selesai pemaparan materi, moderator membuka sesi tanya-jawab untuk memperdalam diskusi. Audiens sangat antusias dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan berbobot mengenai cyber attact. Pemantik pun dengan jelas dan runtut menjawab setiap pertanyaan. Diskusi berakhir pada pukul 17.05 WIB. (/Wfr)