Diskusi Daring PSdK: Peran Perusahaan Melalui CSR dalam Penanganan Krisis Covid-19

Yogyakarta, 29 April 2020—Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan atau PSdK mengadakan seminar daring bertajuk “CSR untuk Penanganan Krisis Covid-19” Rabu lalu. Diskusi ini bertujuan untuk melihat bagaimana partisipasi perusahaan dalam pencegahan dan penanganan Covid-19, baik yang dilakukan untuk internal maupun eksternal perusahaan.

Diskusi ini menghadirkan empat pembicara sebagai representasi dari tiga perusahaan: Heri Supriyanto dari PT Pembangkitan Jawa-Bali, Vera Galuh Soegijanto dari Danone Indonesia, dan Budi Wahyu Soesilo serta Fakhri Husaini dari PT Pupuk Kalimantan Timur. Diskusi ini juga menghadirkan dua representasi dari Departemen PSdK, yaitu Dr. Krisdyatmiko, S.Sos., M.Si, sebagai pembicara dari sisi akademisi, dan Rezaldi Alief Pramadha, M.S.S., sebagai moderator diskusi.

Diskusi yang dilaksanakan melalui platform Google Meet ini dimulai pada pukul 10.00 WIB. Beberapa menit sebelum diskusi dimulai, moderator menyampaikan peraturan diskusi, terutama berkaitan dengan fitur mute dan menayangkan layar selama diskusi berlangsung. Diskusi dimulai dengan membahas CSR dalam penanganan Covid-19 dari sudut pandang perusahaan.

Pelaksanaan penanggulangan Covid-19 baik di PT Pembangkitan Jawa-Bali maupun PT Pupuk Kalimantan Timur dilakukan atas beberapa landasan. Di PT PJB, terdapat dua landasan yang digunakan, yaitu Surat Edaran Direksi tentang antisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan perusahaan yang menjadi pedoman internal, dan SK Dir PJB tentang pedoman pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang menjadi pedoman eksternal. Sedangkan di PT Pupuk Kaltim, perusahaan cenderung menggunakan dasar hukum, seperti Ketetapan WHO, Arahan Presiden RI, dan Surat Edaran Menteri BUMN, sebagai dasar pelaksanaan penanganan dan pencegahan Covid-19.

PT PJB melakukan dua jenis program dalam penanganan Covid-19 yang dilakukan secara bersamaan, yaitu program cepat tanggap dan program berkelanjutan. Program cepat tanggap ini berupa penyediaan kebutuhan bagi masing-masing penerima, seperti penyediaan alat kesehatan bagi puskesmas dan fasilitas kesehatan, atau paket sembako, handsanitizer, dan masker kain bagi masyarakat. Distribusi bantuan dari PT PJB pun dilakukan ke seluruh penjuru Indonesia. Terdapat 14 titik penerima bantuan yang tersebar mulai dari Aceh hingga Kalimantan Timur.

Berbeda dengan program cepat tanggap, program berkelanjutan yang dilakukan oleh PT PJB lebih bersifat pemberdayaan. Program ini terdiri atas dua, yaitu Program Pijar Berdaya dan Program Kampung Kelor. Agar tujuan dari “keberlanjutan” kedua program ini dapat tercapai, program-program ini dirancang dengan memperhatikan manfaatnya di berbagai sektor, mulai dari sektor ekonomi, sosial, lingkungan, hingga kesejahteraan.

Program Pijar Berdaya dilakukan di tiga desa di Gresik dengan memiliki lima kegiatan, yaitu membuka peluang ekonomi IRT melalui Bank Tanaman, bekerja sama dengan puskesmas mendirikan gugus tugas Covid-19 yang terdiri dari ibu-ibu kader untuk mengedukasi masyarakat, bekerja sama dengan komunitas ibu penjahit untuk menyediakan 5.000 masker kain bagi warga, dan menyediakan wastafel portable di beberapa fasilitas umum dan rumah. Program lainnya, yaitu Program Kampung Kelor, yang dilaksanakan di Paiton.

Sama seperti PT PJB, PT Pupuk Kaltim juga melakukan berbagai program, baik yang bersifat cepat tanggap maupun berkelanjutan, untuk internal dan eksternal perusahaan. Di segi internal, PT Pupuk Kaltim membentuk Tim Crisis Center Covid-19 sejak dikeluarkannya Memo Direksi pada 16 Maret 2020 yang diketuai oleh Direktur SDM dan Umum. Tim Crisis Center Covid-19 ini bertugas menangani semua yang berkaitan dengan penanganan dan pencegahan Covid-19 di perusahaan.

PT Pupuk Kaltim mengadakan tujuh upaya pencegahan, antara lain penerapan WFH, menetapkan wilayah kerja sebagai lokasi steril, melakukan disinfeksi pada ruang kerja dan peralatan yang masuk ke wilayah secara berkala, mengubah jam kerja karyawan, mengubah metode presensi karyawan dengan menggunakan tapping badge, mengimbau karyawan dan keluarga untuk tidak keluar kota, dan menutup fasilitas sarana olahraga dan rekreasi serta mendirikan klinik khusus karyawan dan keluarga.

Dari segi eksternal, PT Pupuk Kaltim melakukan koordinasi dengan pemerintah Kota Bontang untuk mendapatkan dan memetakan data kebutuhan prioritas terkait pencegahan dan penanganan Covid-19. PT Pupuk Kaltim juga memiliki lima program jangka menengah dan jangka panjang dalam penanganan dampak ekonomi dan sosial bagi masyarakat.

Diskusi dilanjutkan dengan pembahasan CSR dalam penanganan Covid-19 dari sudut pandang akademisi. Materi dibagi menjadi dua bagian, yaitu penjelasan mengenai konsep CSR secara umum dan pentingnya peran perusahaan melalui CSR dalam penanganan Covid-19. CSR pada dasarnya tidak hanya sekadar mengejar citra perusahaan yang baik di mata pemilik kepentingan (stakeholders) yang lain.

Perusahaan yang memiliki kesadaran bahwa usahanya harus berguna bagi masyarakat akan melakukan tindakan-tindakan yang proaktif, seperti membentuk tim-tim khusus yang menangani hal ini dalam perusahaan. Sehingga, perusahaan sudah menyiapkan sistem dan program-program yang akan dirancang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan melakukan pemetaan sosial terlebih dahulu.

Program-program bantuan yang dirancang oleh perusahaan dalam penanggulangan bencana apa pun, dalam konteks ini pandemi Covid-19, seharusnya dilakukan dengan strategi developmental approach to relief, yaitu strategi yang menempatkan masyarakat dalam posisi yang aktif dalam pengelolaan bencana.

Jenis bantuan yang dapat diberikan pun berbagai macam, mulai dari bantuan fisik, sosial, mental, emosional, hingga spiritual. Perusahaan juga tidak boleh melupakan fakta bahwa pandemi ini akan berdampak pada meningkatnya angka kemiskinan di Indonesia. Oleh sebab itu, perencanaan program-program rekonstruksi dan rehabilitasi haruslah ditujukan pada kelompok-kelompok yang akan jatuh pada kemiskinan.

Diskusi ditutup dengan dua termin sesi tanya jawab yang dibacakan oleh moderator. Sebelumnya, pertanyaan-pertanyaan dari peserta diskusi dikirimkan melalui kolom komentar Google Meet. Termin kedua ditujukan pada pihak akademisi, yaitu Pak Kris. Diskusi resmi ditutup pukul 12.00 WIB. Rekaman diskusi daring akan diunggah di kanal Youtube Departemen PSdK, dan materi dari seluruh pembicara juga akan dibagikan di kolom deskripsi unggahan. (/hfz)