Fisipol Menyambut 3.0: Sambutan Hangat Fisipol untuk Peserta UTUL 2019

Yogyakarta 13 Juli 2019—Serangkaian acara Fisipol Menyambut diadakan 2 hari pada tanggal 13-14 Juli 2019 dan dibuka dengan sambutan yang disampaikan oleh Erwan Agus Purwanto selaku dekan Fisipol UGM. “Ujian Tertulis UGM merupakan salah satu langkah kecil untuk mencapai impian masa depan teman-teman kedepannya”, papar Erwan. Selanjutnya Aruna Paksi Pradana selaku ketua acara turut memberi sambutan kepada para peserta. Ia menyatakan bahwa acara seperti Fisipol Menyambut memanglah salah satu fokus kegiatan yang dilakukan Fisipol.

Fisipol Menyambut merupakan acara tahunan Fisipol yang diadakan setiap adanya ujian penerimaan masuk universitas, seperti SBMPTN atau ujian mandiri. Pada tahun 2018, FISIPOL Menyambut diadakan sebanyak dua kali, untuk peserta SBMPTN dan Ujian Tulis. Terdapat perubahan teknis dalam sistem penerimaan mahasiswa baru pada tahun ini, menyebabkan acara ini hanya diadakan sekali dan dikhususkan bagi peserta Ujian Tulis. Acara ini diadakan Fisipol dengan tujuan untuk membantu teman-teman siswa dalam menjalani ujian penerimaan mahasiswa baru universitas.

Acara ini tidak dipungut biaya dan terbuka bagi seluruh siswa yang terdaftar mengikuti ujian penerimaan mahasiswa baru universitas. Fasilitas yang diberikan Fisipol dalam acara ini adalah akomodasi seperti kamar, tempat tidur, kamar mandi, sarapan, hingga kelas motivasi untuk klaster Soshum dan Saintek. Acara ini berhasil diramaikan oleh 140 siswa yang datang dari berbagai macam daerah seluruh Indonesia.

Kelas motivasi oleh mahasiswa berprestasi dari klaster soshum dan saintek diisi oleh M. Noor Zuhdi Imaduddin, Mahasiswa Teknik Sipil UGM, dan Rostya Septiana Putri, Mahasiswi Ilmu Politik dan Pemerintahan. Mereka bercerita mengenai perjalanan mereka sampai dapat diterima di Universitas Gadjah Mada. Mereka juga menceritakan mengenai kehidupan kuliah, cara mereka dapat mengatur kesibukan akademis dan non akademis. Seusai pemaparan mereka, peserta disuguhi penampilan pembacaan puisi. Puisi tersebut disampaikan oleh Yoel dari Poso, yang sekarang sedang berkuliah di D3 Agro Industri. Yoel membacakan sebuah puisi karya Indra Suryanto. Acara kemudian diakhiri dengan penyerahan sertifikat kepada para pembicara dan penutupan oleh MC untuk hari itu.

FISIPOL Menyambut hari kedua merupakan bagian puncak dari program ini. Pada hari Minggu, panitia mengadakan awarding dan penutupan serangkaian acara Fisipol Menyambut. Acara dimulai dengan sambutan MC dan kemudian oleh Wawan Mas’udi selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Pak Wawan menjelaskan bagaimana acara ini merupakan bentuk kepedulian Fisipol untuk memfasilitasi calon mahasiswa UGM. Acara ini juga dihadiri oleh Poppy Sulistyaning Winanti sebagai Wakil Dekan Bidang Kerjasama, Alumni dan Penelitian. Beberapa peserta juga mendapat kesempatan untuk menyampaikan kesan dan pesan terhadap program ini. Ada yang mengaku mendapat semangat agar dapat bertemu lagi di PPSMB 2019, ada yang menggaris bawahi keterbukaan, keramahan dan golden memories yang dilewati, ada yang merasa mendapat teman-teman dan semangat baru.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi awarding. Terdapat tiga kategori penghargaan yang diberikan sore hari itu, peserta tertertib, terasyik, dan terajin. Kategori tertertib diraih oleh Stania Sasqialtus Salma, Terasyik didapat oleh Maretta Iryanti, dan Terajin diberikan kepada Anak Agung Adi Putra Wiguna Jaya. Selain kategori tersebut, juga ada pemberian hadiah kepada peserta lomba yang mengunggah foto ke Instagram. Acara kemudian diakhiri dengan doa dan awarding kepada panitia terfavorit. Penghargaan ini jatuh kepada panitia bernama Hermawan sebagai panitia yang paling aktif menjawab pertanyaan-pertanyaan peserta yang kebingungan. Seusai itu para panitia memperkenalkan diri satu-persatu dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama.

Seorang peserta bernama Rani Linggar, umur 19 tahun, asal Temanggung menyatakan bahwa acara ini membawa semangat di tengah persiapan Ujian Tulis. Rani mengatakan bahwa FISIPOL Menyambut 3.0 sangat berdampak pada persiapan yang ia lakukan selama sebelum dan saat hari tes. Ia mengaku akan merekomendasikan program ini jika di masa mendatang diadakan lagi. Rani berpendapat bahwa pemberian tempat tinggal, makan, dan ojek gratis sangat membantu peserta untuk dapat fokus ke Ujian Tulis karena tidak menambah beban persiapan kecuali substansi tes (/Lak).