Yogyakarta, 24 Januari 2024—Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM memiliki komitmen dalam membantu pemerataan pembangunan, khususnya di daerah yang menyimpan potensi namun belum dikembangkan. Kali ini, Fisipol UGM bersama Pertamina Foundation menyelenggarakan program peningkatan kapasitas masyarakat dalam aktivitas ekonomi dan pengembangan komoditas non-kayu yang mendukung konservasi hijau sesuai dengan fungsi Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) di Desa Ngrawoh, Kabupaten Blora pada Rabu (24/1).
Kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian program yang telah dilaksanakan dengan pembekalan dan pelatihan keterampilan masyarakat. Tujuan program ini adalah untuk mendorong kemampuan masyarakat dalam mengembangkan berbagai potensi yang ada, termasuk dalam inovasi ramah lingkungan dan berkelanjutan. “Kami dari Pertamina Foundation dengan Fisipol UGM ini mengupayakan agar adanya perubahan di Desa Ngrawoh. Program kami dengan UGM ini cukup panjang, semoga sampai 2028 dan diperpanjang lagi sampai nantinya dapat membuat masyarakat lebih sejahtera. Kami juga akan melihat sejauh mana perubahan-perubahan terjadi di desa ini, dan harapannya pihak-pihak lain juga turut tertarik untuk membuat program pemberdayaan,” ujar Rohmat Puji Purnomo selaku Senior Manager Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan Pertamina Foundation.
Pelatihan pengembangan masyarakat menyasar tiga kelompok utama, yakni kelompok tani-ternak, kelompok perempuan, dan kelompok pemuda. Fisipol UGM dan Pertamina Foundation melakukan pembinaan pada tiga kelompok ini dengan memberikan berbagai wawasan, seperti menyelesaikan masalah pakan ternak, membuat karya batik, hingga memberdayakan kelompok muda. Sebagai dukungan lanjutan, hibah insentif diberikan pada masyarakat dalam berbagai bentuk. Seluruh bantuan tersebut diserahterimakan pada siang itu di Pendopo Balai Desa Ngrawoh.
“Kerja sama Fisipol UGM, Pertamina Foundation, dan masyarakat desa ini adalah bagian dari komitmen kita. Fisipol UGM memiliki ilmu, Pertamina Foundation memiliki resources, dan masyarakat memiliki semangat maka itu akan menjadi kekuatan. Saya senang juga berharap bantuan ini bisa dikembangkan lebih lanjut. Jadi bukan hanya diberikan dan habis, namun akan berlipat-lipat nantinya,” tutur Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni,Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si.
Hibah insentif yang diberikan tidak berupa uang tunai, melainkan bantuan yang dapat langsung dimanfaatkan. Bagi kelompok tani-ternak, terdapat hibah 45 ekor domba yang siap dikembangbiakkan. Kelompok perempuan, mendapat alat-alat produksi untuk membantu pembuatan produk hasil desa, seperti kompor tekanan tinggi, alat perajang, hingga peralatan masak berskala besar. Sedangkan bagi kelompok muda, hibah insentif diberikan dalam bentuk alat-alat untuk mendorong kemampuan digital, yakni smartphone, laptop, dan tripod. Pemberian hibah insentif ini diharapkan mampu menjadi modal dasar bagi masyarakat untuk berkreasi dan memaksimalkan potensi yang dimiliki.
“Pemberdayaan ini tidak hanya untuk masyarakat, tapi kami dari Fisipol UGM juga mendapatkan manfaat yang luar biasa. Terbukti dengan engagement Fisipol UGM dan masyarakat ini sudah solid dan akrab, bahkan ada sense of belonging, bahwa program ini bukan semata-mata program Fisipol UGM dan Pertamina Foundation, namun juga membantu masyarakat menjalankan fungsi sosial, ekonomi, bahkan ekologi,” ucap Wakil Dekan FISIPOL Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja sama, dan Alumni, Fina Itriyati, Ph.D.
Hubungan antara Fisipol UGM, Pertamina Foundation, dan masyarakat Desa Ngrawoh terjalin dengan baik berkat adanya program ini. Selain itu, beberapa upaya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) juga diwujudkan secara nyata, yaitu TPB 1 (tanpa kemiskinan), TPB 2 (tanpa kelaparan), TPB 10 (berkurangnya kesenjangan), dan TPB 17 (kemitraan untuk mendapai tujuan). “Kami dari masyarakat Desa Ngrawoh mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan yang luar biasa. Tentunya untuk bantuan yang tidak ternilai harganya, yaitu wawasan. Nantinya, wawasan inilah yang akan membuat desa kami lebih berdaya,” ulas Purwondo, Kepala Desa Ngrawoh. (/tsy)